0.4. Siapa?

34 2 0
                                    

Happy Reading guyss😊

Setelah selesai dengan ritual di kamar mandinya dan menggunakan outfit yang sederhana. Just, kaos putih yang kebesaran dipadu dengan trening hitamnya. Mengingat Arsha yang sedang dihukum oleh Christ yang tidak boleh keluar rumah.
Arsha segera turun ke arah meja makan. "Maaf kak, Arsha lama. Soalnya Arsha kaget kenapa Arsha bisa dikamar, padahal semalam seingat Arsha, Arsha lagi nonton sama kakak"

Mendengar suara Arsha, Christh langsung menoleh dan melanjutkan sarapannya "hm"

Arsha yang mendengar jawaban dari Christh. Mengetahui yang sebenarnya terjadi"Berarti kakak gendong Arsha dong?"

" Iyaa Arsha.
Makan dulu. Cih, bawel!! "

Arsha yang dibilang bawel pun tidak terima. Arsha langsung mengambil sesendok nasi goreng yang berada di hadapan mereka dan kembali duduk. Melahap sesendok nasi goreng tersebut.

Christh yang selalu melihat gerakan Arsha merasa bingung kenapa Arsha hanya mengambil sesendok nasi goreng saja, padahal nasi goreng makanan kesukaan Arsha"Kenapa sesendok,Sha? Biasa juga banyak"

Arsha yang sedang melahap suapan terakhirnya pun jengkel dengan perkataan Christh "Ish, kakak! Kakak mau ngejek Arsha ya? Pasti semalam kakak gendong Arsha, kakak berdumel Arsha gendut! Betulkan?" tuduhnya

"Astaga Arsha! Kamu pikirannya panjang banget. Udah. Jangan pikir yang enggak-enggak tambah nasinya. Nanti kamu sakit!" perintah Christh. Menyendokkan nasi goreng itu ke piring Arsha

"Ih, kakak. Arsha gak mau gendut. Tahun lalu Kakak bilang aku gendut. Trus ngejek Arsha seharian." kesal Arsha tetapi tetap melahap sendokan nasi goreng Arsha.

Mendengar gerutu Arsha. Christh berpikir ingin menggoda Arsha. "Sekali lagi gak papa ya, sha! " batinya
"Udah gak usah banyak omong. Kalo kamu makin gendut kan gak papa. Makin cubby, makin lucu. Kalo makin beratkan,aku bisa sewain beko...ngangkut kamu" menahan gelak tawanya

Mendengar candaan Christh yang sama sekali tidak lucu. Darah Arsha semakin naik membuat wajahnya memerah. Bukan. Bukan merah merona. Melainkan merah, yang ingin memakan Christh hidup-hidup "Ishhh.. Kakak. Arsha gak gendut! Malah bawa beko lagi. Emang Arsha raksasa? Gak lucu tau!" meninggalkan meja makan menuju kamarnya

"Arsha. Maafin aku. Aku hanya bercanda, biar gak garing pagi-pagi" teriak Christh yang merasa bersalah bahwa candaannya sangat berlebihan dan membuat sakit hati terutama pada kaum hawa.

"GAK!" teriak Arsha dan menutup pintu kamarnya dengan keras.

BRAAKK!

"Arsha, i'm kidding ! Please don't angry!" Christh yang mendengar gebrakan pintu yang sangat kuat

"ARSHA. MAAFIN AKU. TAPI SEKARANG AKU HARUS KE KANTOR ADA MEETING. NANTI PULANG AKU BELIIN KOMIK KELUARAN TERBARU!" teriak Christh. Membujuk Arsha agar tidak marah lagi kepadanya

Mendengar teriakan Christh. Arsha langsung bangkit dari kasurnya dan segera berlari ke depan pintunya. Mengeluarkan kepalanya disaat pintu terbuka." You promise? " menunjukkan jari kelingkingnya

Mendengar suara pintu kamar terbuka dan menampakkan wajah Arsha. Christh tersenyum dan mengangkat jari kelingkingnya "I'm promise!"

"Oke" mendengar jawaban Christh. Masuk kembali ke kamarnya dan melakukan aktifitas yang membosankan. Karena hukuman dari Christh.

°°°°°

Disisi lain seorang pria dengan rambut acak-acakan, tumpukan kertas yang tidak beraturan, mata sayu. Sedang asik mengotak-atik komputer yang berada di hadapannya. Kacau. Begitulah kondisinya sekarang. Berusaha mencari segala informasi di ruang khususnya

Secret & LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang