01

16K 1.4K 340
                                    

Karena lumayan juga yang nggak suka pakek 'y/n' jadi aku pakek nama dari saran kalian. Sebenernya aku juga kurang si kalo pakek 'y/n', kek kurang aja feel nya☹️

Dan makasih banyakkkkk buat yang udah berpartisipasi kasih dan cari nama buat pemeran cewek nya💚

Jadi buat nama pemeran cewek nya aku pakek nama 'Lee Hana'.

Karena 'Hana' juga aku kek kepikiran 'A-teen' gitu hehe. Buat Marga 'Lee' itu aku belum yakin dia siapanya Jeno aowkaowkwo.

Sekali lagi, makasih banyak buat yang udah vote dan comment.

Jujur aku lebih ngerasa dihargain di work aku yang ini😭

Aku membenahi tas yang bersandar dibahu kecilku, sambil membawa beberapa buku yang ada ditangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aku membenahi tas yang bersandar dibahu kecilku, sambil membawa beberapa buku yang ada ditangan. Bersenandung pelan, menikmati udara pagi yang belum tercemar polusi.

Sesekali aku tersenyum ramah dengan orang yang berlalu-lalang dikoridor. Sekolahku belum terlalu ramai, karena ini masih terbilang pagi untuk mereka berangkat sekolah. Terkecuali aku tentunya.

Aku udah menginjak kelas dua belas. Dan aku itu punya dua sahabat yang deket banget sama aku.

Kita udah kek saudara.

Tapi, aku hanya satu kelas sama salah satu sahabatku. Yang satunya itu masuk kelas unggulan yang ada disekolahku. Dia terbilang sangat pintar, jadi ia pantas-pantas saja masuk dikelas itu.

"Wah.. tumben kamu dateng? udah dikelas aku lagi." Aku tak sengaja memergoki Jaemin yang akan keluar dari kelasku.

Tapi kenapa dia dateng se-pagi ini? Bahkan ia mau keluar dari kelasku.

"Eh? k-kamu udah dateng ya, berangkat sama siapa?" tanya Jaemin balik.

Lah, pertanyaanku aja belum dijawab sama dia. Tapi dia malah nanya balik.

"Ya aku berangkat sama tayo lah," jawabku seadanya.

fyi, aku lebih suka bilang bus itu tayo. Nggak tahu kenapa...

Lucu aja hehe.

"Kamu nggak berangkat sama Jisung?"

Aku menggelengkan kepalaku pelan. "Kenapa?"

"Nggak papa," Jaemin tersenyum samar. "Yaudah aku mau kekelas dulu ya." pamitnya.

Tapi baru beberapa langkah, aku menarik lengan Jaemin. "Ih.. kok buru-buru sih? baru juga ketemu, kangen tahu! semalem kamu itu nggak bisa aku hubungin." gerutuku.

Sebenernya nggak biasa liat Jaemin itu susah dihubungin. Apa lagi aku yang ngehubungin dia. Tapi tadi malem Jaemin susah banget dihubungin. Aneh aja bagi aku.

Jaemin mengacak rambutku pelan dan dia sedikit menyamakan tinggiku, karena aku lebih pendek darinya. "Aku ada piket dikelas, jadi aku harus buru-buru,"

Epiphany | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang