Ga tahu tiba-tiba pengen aja buat epilog hehe...
Jangan lupa vote manteman💚
..
Author.
Sudah satu tahun lamanya Lee Hana meninggalkan kedua sahabatnya— Na Jaemin dan Park Jisung. Selama itu juga Jaemin tidak pernah lupa untuk berkunjung ke rumah baru Hana, walau hanya bercerita singkat dan melepaskan sedikit rindunya kepada Lee Hana.
Na Jaemin berharap jika Hana mendengarkan semua keluh kesah dan kerinduannya kepada dia. Karena rindu Jaemin sekarang lebih berat karena mereka sudah berbeda alam.
Terkadang pria manis itu hanya bisa memeluk baju-baju peninggalan Hana yang ada dilemari gadis itu. Jaemin memang tidak menyumbangkan pakaian-pakaian sang gadis, katanya itu hanya peninggalan Hana— maksudnya seperti aroma asli tubuh Hana masih melekat jelas di pakaian itu.
Ah iya, hubungan Jaemin dan Lami sekarang hanya sekedar sahabat. Lami sendiri yang memutuskan hubungan mereka, mau bagaimanapun dia tidak bisa memaksakan perasaan Jaemin yang mencintai Lee Hana– ya mungkin akan sampai kapanpun seperti itu.
Hari ini, hari special Lee Hana. Tepat hari ini gadis itu berulang tahun, jadi mereka bertiga– Na Jaemin, Park Jisung dan Lami akan berkunjung ke makam Hana.
Ini tahun pertama bagi Jaemin dan Jisung merayakan ulang tahun Hana yang sudah berbeda alam dengan mereka. Biasanya kedua pria itu akan memberi surprise kepada Hana tepat ditengah malam. Tapi sekarang mereka hanya bisa berdoa untuk Lee Hana.
Ya kan nggak lucu kalo mereka ngerayain tengah malam di makam Hana disamping makam-makam orang lain.
"Udah cukup ngacanya, udah cakep kok. Hana nggak bakal berpaling juga dari lo." sindir Lami melihat Jaemin yang terus-terus berdiri didepan cermin.
Na Jaemin– pria itu mengenakan setelan kemeja hitam dan juga celana hitam tak lupa kaca mata hitam yang bertengger dikantung kemeja nya. Pria itu tersenyum miris mendengar sindiran Lami.
"Hana kan memang cintanya sama gue dan akan selamanya seperti itu." sahut pria manis itu.
Lami merotasikan bola matanya malas, ya memang pria itu tidak salah. Tapi tetap saja pria itu masih bisa-bisa nya mau sombong kepadanya.
"Iya in aja biar cepet." gumam Jisung.
Pria manis itu beranjak dari depan cermin dan mencari barang yang sudah ia siapkan tadi malam, tapi seperrtinya barang itu tidak ada.
"Eh mana bucket gue buat Hana?"
Jisung yang sedang minumpun tersedak, sedangkan Lami tersentak pelan.
Jisung menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung ingin mengatakan apa kepada Jaemin.
"I-itu bucket nya... g-gue nggak sengaja dudukin bucket nya dan berakhir bunganya jadi gepeng-gepeng semua," kata Jisung sambil meringis membayangkan bunga-bunga cantik itu yang harusnya diberikan untuk Hana malah berakhir menjadi tipis seperti kertas.
Bug!
Jaemin memukul bahu Jisung, "Lo gimana si? gue udah nyiapin itu bunga semaleman!"
"Y-ya gue kan udah minta maaf"
"Ck, lo nggak tahu gimana susahnya gue buat itu!"
"Ya siapa juga yang tarok bunga nya di atas sofa, kan gue nggak lihat."
Lami yang menyaksikan berdebatan itupun cukup pusing, padahal ini masih pagi. "Udah-udah mending beli baru aja bunga nya."
"Tapi gue buat nya pakek perasaan Lam.." lirih Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany | Na Jaemin✔️
Fanfiction[Complated✔️] "aware of or become aware of something that is very valuable to him" - Epiphany. Hanya sebuah cerita penyesalan seorang Jaemin. ‼️Don't be a silent readers. ⚠️Don't forget to vote dan comment. ⚠️Short Story. Hanya cerita singkat yang d...