[Complated✔️]
"aware of or become aware of something that is very valuable to him" - Epiphany.
Hanya sebuah cerita penyesalan seorang Jaemin.
‼️Don't be a silent readers.
⚠️Don't forget to vote dan comment.
⚠️Short Story.
Hanya cerita singkat yang d...
Hei Na... Aku mencintaimu sampai kapanpun itu, bahkan disaat aku memejamkan mataku untuk selamanya, Aku tetap mencintaimu. —Lee Hana.
Maaf... Aku telat menyadari semuanya, bahkan perasaanku sekalipun untukmu. —Na Jaemin.
Terimakasih sudah pernah mengisi perasaanku, walau kamu tak mengetahui itu. Cukup kamu disisiku, itu sudah cukup. —Park Jisung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah satu bulan lamanya. Lee Hana masih asik tidur dibawa alat-alat medis itu. Bahkan gadis itu sepertinya merasa amat betah tertidur selama itu. Entah kapan mata indah itu akan membuka matanya dan kembali melihat dunia atau bahkan bermain bersama seperti dulu bersama Jaemin dan Jisung.
Ngomong-ngomong soal Jaemin dan Jisung–
Jaemin belakangan ini sangat sibuk, bahkan sudah seminggu ia tidak menjenguk Hana. Ia sedang belajar untuk mengikuti olimpiade matematika dinegara tetangga.
Jisung– pria jangkung itu tidak pernah absen sekali pun untuk menemani Lee Hana. Tak ada rasa bosan baginya menemani Hana, tapi yang ada hanya rasa takut. Takut jika gadisnya itu tak ingin membuka matanya lagi.
Cklek.
Pintu kamar terbuka, tapi obsidian Jisung tidak lepas dari Hana. Toh paling-paling yang datang Jaemin dan Lami. Karena Jaemin sedang sibuk dengan olimpiade nya, jadi sekarang pasti Lami.
Lami? dia menjaga kedua sahabat Hana dengan baik. Ia juga selalu berkunjung untuk Hana.
"Lo makan dulu." Lami membuka suara.
"Nggak. Makasih."
Hhh... Lami cukup sabar sama pria yang satu ini, walau Jisung tak beda jauh dengan Jaemin. Tapi Jisung jauh lebih keras kepala– lihat, disuruh makan aja sok-sok nggak mau.
"Udah, gue yang jaga Hana." Usir Lami. "Makan sana, badan udah kurus kek lidi gitu, masih aja nggak mau makan." cibir Lami.
