April mengingat jelas kejadian dulu. Dimana ia berucap untuk mengakhiri semua nya.
Jujur saja April selama ini masih menunggu lelaki di pelukannya saat ini. Namun bayangan Alges tiba-tiba muncul dibenak nya.
Apakah Alex mau kembali dengan status April saat ini.
April pun melepaskan pelukan dari Alex.
"Prill kamu mau kan maafin aku? Dulu orang tua aku ga ngizinin aku pulang"
"Terus lo kenapa ga kasih kabar ke gue Lex?"
"Karena aku gamau kamu nunggu yang ngga pasti pril. Sesuai permintaan kamu. Aku pengen kamu jalanin hidup tanpa harus terikat sama aku dan sekarang aku balik lagi buat kamu pril" Ucap Alex tersenyum membelai rambut April pelan.
April pun menatap Alex dalam. "Gue mau ngomong"
"Apa?" Tanya Alex duduk disamping April.
"Sebenernya gue udah.." Ucap April menggantung. Membuat Alex mengerutkan dahinya.
"Kenapa?" Tanya Alex pelan.
Namun April menggeleng. "Ngga jadi" Ucapnya lalu tersenyum.
Alex pun terkekeh melihat tingkah April yang sangat ia rindukan.
"Mau ke kelas sekarang?" Tanya Alex.
"Kita lewatin satu pelajaran loh" Jelas April tersadar.
"Bentar lagi istirahat kan? Yaudah kalau gitu ga usah masuk aja" Ujar Alex melirik jam ditangan nya.
"Yaampun Lex. Lo baru beberapa jam sekolah disini. Sekarang mau bolos aja" Ujar April membuat Alex terkekeh.
"Kan bolos nya sama mantan yang cantik jadi gapapa dong" Ujar Alex mengacak rambut April.
"Prill?"
"Hmm"
"Selama aku pergi. Apa pernah ada yang jadi pacar kamu?" Tanya Alex yang membuat April terdiam.
"Bukan sekedar pacar Lex tapi suami" Gumam April dalam hati.
"Lo sendiri gimana?" Tanya balik April.
"Mana mungkin aku cari yang lain. Sedangkan ada kamu disini" Ujar Alex mampu membuat April tersenyum kecut.
"Gue lapar Lex" Ucap April mengalihkan pembicaraan.
"Mau ngantin?" Tanya Alex yang dibalas anggukan April.
"Yaudah yuk"
Alex pun menggenggam tangan April meninggalkan taman. Sepanjang koridor. Banyak mata menatap sepasang itu dengan tatapan heran.
Bagaimana tidak heran. Tiba-tiba April berjalan bergandengan dengan lelaki tampan yang tidak pernah telihat di SMA 1 JAKARTA.
Setiba dikantin. Alex masih menggenggam tangan April. Seakan tidak mau melepaskan April untuk kedua kalinya.
Dari ujung kantin. Ada yang menatap mereka dengan tatapan tajam. Terutama kearah April.
Ya yang tak lain adalah Reysha cs. Gadis itu entah kenapa begitu sangat benci pada April.
"Mau makan apa?" Tanya Alex melihat daftar menu didepannya.
"Bakso" Ujar April dengan wajah berbinar.
"Aku mau pesenin dulu. Tunggu" Ucap Alex lalu melepaskan genggamannya dari April. Lalu beranjak pergi.
Sedangkan April memilih duduk disebuah kursi yang masih kosong sambil menunggu Alex.
Tidak lama. Alex datang dengan membawa satu mangkuk bakso dan juz mangga.
"Makan yang kenyang" Ujar Alex setelah menyodorkan bakso tadi kehadapan April.
Tak lupa Alex pun mengacak rambut April yang mampu membuat muka April seketika Merona.
"GES.. LO MAU KEMANA?"
Teriakan Fariz mampu membuat April menoleh kearahnya. April dapat melihat jelas Fariz yang melambai-lambai kearah seseorang yang berjalan pergi dari kantin.
Tanpa melihat wajah orang itu pun. April sudah tau kalau itu adalah Alges.
"Kenapa pril?" Tanya Alex yang melihat April masih belum memakan baksonya. Padahal gadis itu tadi bilang lapar.
"Hah? Ngga.. Ngga gapapa kok" Jawab April lalu tersenyum kearah Alex yang membuat lelaki itu ikut tersenyum.
Disisi lain...
"Ges lo kenapa?" Tanya Aksa saat ia telah mensejajarkan langkah nya dengan Alges.
"Ngga" Balas Alges singkat.
"Ck.. Lo ngga bisa bohong sama gue" Ujar Aksa yang meyakini bahwa sahabat nya itu sedang tidak baik-baik saja.
"Muka lo aja keliatan kalau lo ga baik-baik aja pas masuk kantin tadi" Ucap Fariz yang kini sudah berjalan di belakang Alges.
"Karena lo ngeliat April sama cowo tadi?" Tanya Reynal membuat Alges langsung menghentikan langkahnya.
"Saran gue. Kalau lo suka sama sesuatu harus kejar Ges. Jangan sampai lo nyesel nanti nya" Ujar Kevin menepuk pelan pundak Alges yang masih terdiam.
Arga pun mengangguk setuju " Masa seorang Alges nyerah gitu aja. Kalah sama Fariz dia sama Elvina gercep noh" Ujar Arga membuat Fariz langsung tersenyum bangga.
Tanpa menjawab perkataan kelima temannya itu. Alges langsung saja pergi. Membuat yang lain menghela nafasnya lalu ikut menyusul Alges.
Yuna, Elfira dan Elvina yang sedari tadi terdiam diri tidak jauh dari Aksa dan teman-temannya berdiri. Yuna mengambil ponselnya yang bergetar.
Ternyata ada pesan masuk dari April.
April uwuuu🖤
Yun gue dikantin cepet deh lo kesini!READ
Yuna dan lainnya melangkahkan kaki nya menuju kantin.Namun ditengah jalan. Ia bertemu dengan Reysha cs.
"Eh lo.. Bilangin ya sama temen lo itu! Gausah kegatelan jadi orang" Ujar Reysha menunjuk muka Yuna, Elfira dan Elvina secara bergantian.
'Dasar cewe gatel kemarin gue liat dia sama Alges sekarang malah gandengan kaya truk sama cowo lain" Lanjut Reysha sinis.
"Setidaknya temen gue ngga kaya lo pada yang harus ngerendahin harga diri dulu buat dapatin apa yang lo pada mau" Balas Yuna dengan lantang. Membuat Reysha menahan amarah.
"Seharusnya lo ngaca dulu sebelum ngomong!" Ucap Elvina.
"Apa lo nggak punya kaca dirumah?" Lanjut Elfira. Tidak ada jawaban sama sekali dari Reysha dan cs nya itu.
Yuna, Elfira dan Elvina melangkah pergi meninggalkan Reysha cs yang sudah mengempalkan tangannya menahan emosi. Renanda yang ingin menyusul dan melabrak Yuna dan lainnya berhenti karena Reysha menahan tangannya.
"Kita buat dia nyesel nanti dan jangan kasih ampun" Ujar Reysha tersenyum sinis. Yang diangguki Renanda dan Keina.
____
Jangan lupa Votmen nya guys..
Sorry kalau banyak typo nya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Teen Fiction'Lalu bagaimana dia bisa di jodohkan? Karena sebuah takdir atau paksaan kedua orang tua nya? Apa mereka bertahan dalam sebuah ikatan pernikahan?' #2 Fireflies 27 Juni 2020