9• Seranjang

120 34 1
                                    

Jam menunjukkan pukul jam 22:20. April sudah berbaring diatas tempat tidur. Ia memutuskan untuk besok pergi kesekolah. Padahal masih ada dua hari lagi tetapi dia tidak betah.

Baru beberapa menit April memejamkan matanya. Ia serasa ada yang ikut berbaring disamping nya.

"Ngapain lo disini?" Tanya April.

"Tidur lah. Lo galiat?"

"Ngapain lo tidur disini. Sana lo tidur disofa" Teriak April merasa tidak Terima.

"Eh pril. Lo pikir tidur disofa enak? Lo aja sana gantian biar lo ngerasain juga" Sinis Alges.

"Ngga. Pokoknya lo ga boleh tidur disini" Larang April.

"Ini rumah juga pemberian dari Papa gue. Jadi gue juga masih berhak dengan rumah ini" Tegas Alges.

"Ih nyebelin. Pokoknya lo ga boleh tidur disini" Teriak April lebih keras. Dan mendorong tubuh Alges agar menyingkir dari tempat tidur.

"Gue ga mau. Lagian gue cuma mau tidur bukan mau ngapa-ngapain lo"

"Lo pikir gue percaya sama cowok kaya lo"

"Emang gue nafsu sama lo" Ucap Alges membalas tatapan sinis dari April.

"Dasar cowok kam*ret" Teriak April pasrah. Lalu kembali membaringkan tubuh nya dikasur dan membelakangi tubuh Alges.

Tidak ada pilihan lagi. Mau tidak mau malam ini April harus tidur satu ranjang dengan Alges. Dari pada April tidur disofa.

April hanya bisa berdoa agar semua akan baik-baik saja sampai esok pagi. Sedangkan Alges tersenyum puas atas kemenangan. Melihat April pasrah.

___

Kring... Kring... Kring

Mata April perlahan terbuka. Merasa terganggu dengan suara jam weker yang berkoar disamping nya.

Dengan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya. Tangan April mencoba meraih jam weker tersebut untuk mematikan.

Perlahan mata April terbuka sepenuhnya. Ia melirik kearah samping yang ternyata sudah kosong. April tersadar bahwa semalam ia tidur satu ranjang dengan Alges.

Dengan cepat April mendudukkan bokongnya dan menyingkap selimut yang menutupi tubuh nya.

April bernafas lega. Melihat diri nya yang masih menggunakan pakaian tidur lengkap. April bukan nya kegeeran bahwa Alges akan menyentuh. Ya namanya juga cowok nafsu nya besar.
April melirik kearah samping dan matanya langsung melotot melihat angka yang ditunjuk jarum jam disamping nya.

"HAH? JAM SETENGAH TUJUH"
Wajah April sudah memerah menahan amarahnya. Ia yakin pasti ulah Alges yang ngerjain.

April yakin pasti Alges yang mengatur alarm nya. Karena kemarin malam sebelum tidur April sudah mengatur jam pukul setengah enam bukan jam setengah tujuh. Alges sengaja mengerjakan dan meninggalkan pergi sekolah.

Dengan langkah cepat. April segera pergi menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan tidak ada waktu lagi untuk ritual mandi. Karena April masih punya waktu sekitar 25 menit lagi sebelum bel masuk bunyi.

BRUKK...

April dengan kencang membanting pintu kamar mandi.

"Dasar cowok sialan" Ujar April kesal. Sambil memakai seragam sekolah.

"Itu anak gapunya perasaan. Dia pasti sengaja ngerjain gue biar telat kaya gini. Awas aja lo Alges!!!!" April terus mengumpati April sambil memakai seragam.

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang