7

27 5 0
                                    

2020 ©Azryo
─Triangle Love─

"Kita putus!"

"Kamu.."

Meldy pergi tanpa mau mendengar perkataan atau sekedar melihat reaksi Susan. Ia kembali menuju kanting dan tidak menemukan keberadaan Maya. Mereka bilang Maya pergi ke toilet. Meldy mengangguk paham dan memulai makan saat pesanannya datang.

Bel masuk sudah berbunyi tapi Maya belum juga menunjukkan batang hidungnya.

"Gimana dong?"

"Lu pada balik aja ke kelas, biar gua yang cari. Kalo semisal ternyata dia ada di kelas kabarin gua," ucap Meldy

Meldy berusaha tenang walaupun hatinya khawatir.

•••

"Woy! Yang di dalem buka kek, kebelet boker nih!"

Meldy menghampiri gadis yang tengah menggedor pintu toilet.

"Kenapa?"

"Pintunya gak bisa dibuka padahal udah kebelet banget ini,"

"Biar gua yang ngomong," ucap Meldy dan menyuruh gadia itu sedikit menggeser. "Bisa buka pintunya? Kasi─

"MELDYY?! TOLONGIN AKUU!"

"MAYA?!"

Brakk..

Tampaklah Maya yang duduk tersimpuh dikelilingi oleh ketiga gadia lainnya. Siapa lagi kalau bukan Susan dan kedua temannya. Susan terkejut dan segera menyingkir dari hadapan Maya.

Meldy menatap mata Maya yang mulai berair, lalu ia beralih menatap Susan dengan pandangan berbeda tentu saja.

"Ini terakhir kalinya lo bisa kayak gini. Setelah ini jangan harap," ucap Meldy.

Meldy menghampiri Maya yang masih terduduk di lantai. Ia merapihkan sedikit rambutnya yang berantakan lalu meletakkan kedua tangannya pada tengkuk dan sela-sela lutut kakinya. Meldy menggedong Maya ala bridal style. Ia berjalan keluar menuju UKS.

Meldy mendudukkan Maya di atas brangkar yang ada di sana. Meldy berjalan ke sisi lain UKS. Ia membuka kotak P3K dan mengambil beberapa lembar kapas tak lupa ia mengambil air ke dalam baskom kecil. Ia berjalan ke arah Maya. Dengan telaten ia membersihkan coretan demi coretan itu dengan kapas yang sudah ia basahi.

"Are you ok?"

"Gak papa. Cuma sedikit pusing." Maya tersenyum.

"Mau pulang, biar aku izinin ke piket?"

"Gak usah, aku mau istirahat sebentar aja."

Meldy mengangguk.

•••

"Pulbar gak May?" Tanya Zaqia.

"Duluan aja deh, aku nunggu Meldy," jawabnya.

"Meh. Ya udah duluan, hati-hati ok? Bye!"

Tak lama kemudian Meldy muncul dan mereka langsung meluncur menuju rumah Maya. Sayangnya mereka harus berpapasan dengan Susan yang berada di gerbang. Jujur, Maya merka seperti perusak hubungan orang. Tapi tak dipungkiri juga ia merasa sedikit senang karena Meldy pasti akan punya banyak waktu untuknya.

TRIANGLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang