9

13 4 0
                                    

2020 ©Azryo
─Triangle Love─

Meldy melirik jam di pergelangan tangannya.

"Mati gue matii," rapal Meldy

Upacara sudah dimulai dan ia terlambat. Di depan pintu gerbang sudah ada guru kesiswaan yang berdiri sambil menatap tajam ke arahnya.

"Permisi bu,"

"Permisi, permisi, baris sana!"

•••

Upacara selesai tapi Meldy masih harus menjalank hukuman yaitu, berdiri dengan posisi hormat di depat tiang bendera. Tanpa sadar sepasang mata menatap ke arahnya dari kejauhan.

•••

Bel istirahat sudah berbunyi, dengan sisa tenaga yang ia punya Meldy berlari menuju kantin. Meldy mengedarkan pandangannya dan mengembangkan senyum manis saat ia melihat Maya sedang duduk berkumpul bersama D'Prince dan Moonies.

Maya yang sempat beradu pandang dengan Meldy melengos dan kembali fokus pada makanannya membuat Meldy mengernyitkan dahinya bingjng. Tanpa membuang waktu, Meldy berjalan cepat menghampiri mereka. Dengan tidak santai ia langsung menyambar es kelapa milik Maya.

"Ihh, itu punyaku!"

"Nanti pesen lagi, haus banget ini,"

"Deritamu, siapa yang suruh telat!!"

Meldy mengusap lehernya, mengingat alasan kenapa ia tidak bisa tidur semalam yang mengakibatkan dirinya bangun siang dan terlambat ke sekolah.

"Eng─

"Semalem dia..

GA!"

"Apaam sih berisik!" Sentak Dara membuat Gavin dan Meldy menciut.

•••

"Tadi kenapa telat?"

"Karena gak tepat wakty,"

Maya mendengus mendengar jawaban Meldy. Saat ini mereka tengah duduk menyandar pada kursi kayu yang berada di taman dekat parkiran sekolah.

"Lain kali jangan diulangi."

Meldy mengangguk patuh. Ia merenggangkan otot punggungnya yang mulai pegal.

"May, pul─

"Maya!"

Keduanya menengok ke arah panggilan berasal. Dari kejauhan seorang siswa pria berlari mengampiri mereka dengan tas yang tersampir di bahunya.

"Jadi kan?"

"Jadi ke mana, kamu kok gak ada bilang-bilang aku kalo mau pergi, sama dia lagi?"

Ditatapnya siswa itu oleh Meldy.

"Aku sama Reyhan mau kerja kelompok," jelas Maya. "Ya udah aku duluan, kamu hati-hati," lanjutnya.

•••

"Mabar gak?"

"Gak!"

"Eh, ada milkshake kesukaan lu tuh di kulkas tadi mak gua buatin khusus buat lu,"

"Ogah"

"Ngapa dih?"

"Kaga nafsu, udah ah diem lu pada berisik!"

Meldy pergi menuju teras rumah Gavin membuat Gavin, Jean dan Tara saling berpandangan.

•••

Jean menghampiri Meldy yang terlihat merengut dengan membawa dua botol kaleng soda, satu untuknya dan satu lagi tentu saja untuk Meldy.

"Kenapa?"

"Gak."

"Kayak cewek aja ditanya kenapa jawabnya gak, ditanya kenapa tuh jawabnya karena"

Jean dibuat terkekeh saat melihat ekspresi Meldy semakin merengut.

"Tadi sore pas mau ngajak Maya pulang, Reyhan tiba-tiba nyamperin kita, Maya bilang mereka mau kerkom"

"Terus?"

"Ya dia gak bilang lebih awal, padahal kan tadinya gua mau ngajak dia makan bareng!" Jelas Meldy berapi-api.

"Ya emang lu siapa dia harus bilang sama lu dulu?"

Ucapan Jean sukses membuat Meldy bungkam. Iya, memang dia siapa?

•••

Maya dibuat bingung ketika Meldy mendiamkannya seharian. Ia berusaha bertanya apakah ia berbuat salah atau tidak tapi Meldy tak menjawabnya sama sekali ia hanya akan menatap Maya sebentar lalu kembali berpaling.

Maya menghela napas lelah. Ia berjalan menuju dapur rumahnya dan membuat cake kesukaan Meldy yang semoga saja bisa membujuk Meldy.

Dan benar saja, harum cinnamon yang semerbak membawa langkah kaki meldy menuju dapur. Ditatapnya kue itu, sesekali ia menelan ludahnya karena sudah tergiur olehnya. Tapi ia gengsi.

"Ayo cobain!"

Tanpa menunggu intruksi lagi, Meldy meraih kue itu dan mulai melahapnya. Maya tersenyum kecil melihat Meldy yang seperti anak kecil saat memakan kue buatannya.

"Gimana?"

"Enak kok, kalo habis bikinin lagi ya," ucap Meldy lalu kembali melahap kue itu.

Maya hanya mengangguk kecil menjawab perkataan Meldy.























A/n :: Up lebih awal, karena besok pasti bakal sibuk banget

Tbc?

─Zargan

TRIANGLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang