25 vote untuk part selanjutnya.
Bisa?
***Bisa ngerjain ujian adalah keajaiban dunia, patut masuk UNESCO.
Nando keluar ruang ujian duluan. Nggak heran, karena prinsip cowok itu 'yang penting isi dulu semua, ngasal aja, ntar juga ada yang bener'.
Adegan itu hanya bisa dilakukan oleh profesional. Ibu hamil dan manula tidak disarankan mencoba.
"Kau nggak cap cip cup, kan?" tanya Fida curiga. Dia ujian di ruangan sebelah karena absennya terletak di akhir.
Aku menggeleng. "Soalnya gampang banget. Apa aku kerasukan Albert Einstein, ya?"
"Emang Albert Einstein bisa ngerjain Bahasa Indonesia?"
Aku mengendikkan bahu.
Sementara itu, Nando ngawasin teman sekelasnya yang masih ujian. Cowok itu mendadak jadi kompor. "Pak, Aril nyontek! Pak, Kai lirik-lirik belakang tuh!"
Rasa ingin melempar Nando ke sumur:
Untungnya, Pak Park selaku pengawas ujian nggak denger, karena kupingnya kesumpel headset lagu Didi Kempot.
Nggak lama, suara ngorok terdengar melengking.
Semuanya berpandangan.
Kesempatan emas itu dimanfaatkan murid-murid laknat untuk kasak-kusuk, nyari partner nyontek.
Marcell menggedor kursi Mila, tapi cewek pintar itu enggan sedekah jawaban. Tipe orang kayak gini biasanya kuburannya sempit.
Kai ngamatin sekitar, lalu ngebuka LKS dan menyalinnya. Lalu, ia salurkan ke teman-temannya yang membutuhkan. Sungguh mulia.
Aril berdiri, bukan cosplay jadi tiang bendera, tapi ngintip jawaban Alvaro yang berada di depannya. Modus.
Amanda sibuk nyari jawaban di brainly, tempat nyontek sejuta umat, dengan hotspotnya Aril dengan syarat jawaban harus dibagi-bagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Unfaedah
HumorCover by @aliasvias "Satu, mengakuiku sebagai cowok yang paling ganteng." "Hah?" "Dua, mengakui bahwa cowok selalu benar." "Mana bisa gitu?!" "Ketiga, jangan menyentuhku berlebihan. Gimana?" "Syaratmu aneh, tapi baiklah!" Kisah aneh dua sejol...