Gadis berbaju hijau lumut itu sedang sibuk dengan sesuatu hingga ia tidak menyadari kedatangan sang Papa.
"Kania lagi ngapain?""Ya ampun Papa, Kania kaget" ucapnya menunjukkan wajah super menggemaskan dengan rambut acak-acakan dan beberapa bagian wajah juga bajunya sudah terkena lumuran cat.
"Kania lagi melukis, coba Papa lihat" ucapnya semangat menunjukkan karyanya. Putri satu-satunya itu memang menuruni bakat Juan yang sangat menyukai melukis.
Tapi dia tidak akan seperti Papanya dulu yang melarang Juan untuk melukis,dia bahkan memasukkan Kania dalam les melukis setiap minggu.
"Azka?" Ucap Juan melihat hasil lukisan Kania.
"Iya dong, Kania baru melukis ini" ucapnya bangga
"Baru? Kau bahkan selalu menggunakan Azka sebagai bahan dalam setiap lukisanmu sayang" ucap Mamanya yang tiba-tiba datang membawa kue.
"Tapi kan ini beda" jawabnya cemberut.
"Beda warna bajunya maksudmu mungkin" ucap Mamanya diiringi dengan tawa.
"Papa lihat Mama mengejek lukisanku" ucapnya mengadu kepada sang Papa.
Sedangkan Juan tidak tau harus berbuat apa,memang pada kenyataannya seperti itu. Seluruh hasil karya lukisan Kania memang diletakkan di satu ruangan melukis Kania, tapi dari semua hasil lukisan yang sudah berjumlah puluhan itu hanya ada 4 lukisan yang bukan wajah Azka.
Lukisan pertama adalah lukisan keluarga Azka dan keluarga mereka saat berlibur bersama, lalu lukisan Juan, Keyza, dan juga wajah Kania dengan Alin adik kembar Azka. Selain itu jangan tanya kau akan bosan mengelilingi ruangan itu karna hanya akan melihat wajah dingin Azka, dan ingat wajah tanpa senyum.
"Ini makan kuenya" ucap Mamanya meletakkan di meja.
"Bagaimana caranya?" Tanya Kania menunjukkan kedua telapak tangannya penuh dengan cat.
"Ya sudah tidak perlu makan" ucap Mamanya tersenyum ringan membuat wajah Kania lagi-lagi cemberut.
"Biar Papa yang suapin" ucap Papanya alhasil Kania mengejek mamanya dengan menjulurkan lidahnya dengan senyum kemenangan.
Juan memang sangat memanjakan Kania, apalagi sejak mereka mengetahui kenyataan bahwa Keyza mamanya tidak akan bisa lagi mengandung. Apapun keinginan Kania selalu dipenuhi Juan itulah yang menyebabkan Kania tumbuh menjadi gadis cantik nan manja yang selalu mendapatkan apa yang dia inginkan.
"Pa kamu sudah menghubungi Acha bahwa kita kesana bersama Riky?" Tanya Key pada suaminya.
"Hari ini kita ke rumah aunty Quin?" Tanya Kania semangat. Dia memang terbiasa memanggil Acha dengan sebutan Aunty Quin plesetan dari Qween dan Acha bilang Kania adalah princess nya.
"Tidak hanya Mama dan Papa" ucap Key.
"Tapi Ma, Kania mau ikut"
"Tidak Kania nanti kau pasti membuat masalah" seperti biasanya setiap mereka ke rumah Acha, Kania hanya akan merecoki Azka dan mengikuti kemanapun pria itu pergi.
Dia akan menempel setiap saat dan memaksakan kehendaknya agar tetap bersama dengan Azka, dan setiap waktunya pulang mereka harus membujuk Kania setengah mati agar mau pulang meninggalkan Azka. Key tau jika selama ini Azka sangat terganggu dengan keberadaan Kania.
Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, Kania sudah terbiasa dimanjakan Juan itulah sebabnya dia tidak akan mendengarkan Key.
"Aku janji tidak akan membuat masalah, Kania ikut ya Ma" ucapnya menunjukkan wajah memelasnya.
"Tidak"
"Kania ikut ya Pa" ucapnya dan Key sudah yakin bahwa Juan akan mengatakan iya.
"Ya udah kamu siap-siap tapi janji jangan buat masalah"
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKARA dan KANIA (End)
RomanceKania si gadis ceria yang jatuh hati pada pria dingin bernama Azkara sejak dia masih kecil, sikap dingin dan kasar Azka tidak pernah membuatnya berhenti menyukai pria itu bahkan semua penolakan yang dilakukan pria itu tidak berarti apa-apa baginya. ...