"tolong jaga dia sampai dia sadar ya.." ucapan Azka menggantung seakan bertanya pada Laura.
"Laura kak"
"Ya Laura" sambungnya.
"Iya kak"
"Nanti kalau dia sudah bangun kabari aku atau kak Azka,agar kami bisa mengantarkannya pulang" ucap Alin.
"Iya kak"
"Ya sudah kami harus kembali ke kelas, makasih Laura" pamit Alin dengan senyuman tulus. Laura hanya bisa membalas senyuman itu dengan hangat.
Alin dan Azka berjalan menuju pintu keluar, namun sesaat Azka terdiam dan membalikkan badannya.
"Laura" panggil Azka."Iya kak?"
"Jika dia sadar jangan bilang aku yang membawanya kesini"
"Kenapa kak?" Itu bukan suara Laura melainkan Alin.
"Kau tau dia sedikit aneh" jawab Azka masih dengan wajah dingin.
Laura yang mendengar itu hanya bisa tertawa tertahan lalu menjawab
"Iya kak Laura gak akan kasih tau""Terimakasih" ucapnya dan segera pergi dari sana.
******Saat ini Kania sedang berada di dalam mobil Azka, ini pertama kalinya dia memasuki mobil pria itu setelah sekian lama dia hanya bisa mendapat tolakan mentah-mentah saat dia meminta agar Azka menjemput atau mengantarnya pulang.
"Kak" panggil Kania dengan senyuman di kulum.
"Ada apa?" Tanya Azka menatapnya malas.
"Tadi Kania pingsan tau, trus di angkat sama Kak Dafa ke uks"
"Lalu?" Tanya Azka dingin.
"Kakak tidak cemburu?"
"Apa kau tidak salah menanyakan itu padaku?" Tanya Azka tanpa menatapnya.
"Siapa tau kakak udah balas perasaan Kania" ucapnya terkekeh pelan.
"Dalam mimpimu"
"Aku akan menggapai mimpi itu" jawabnya berkeras kepala.
"Terserah padamu"
"Kakak tau hari ini aku ulangan" namun Azka hanya diam tidak menanggapi ucapan Kania, tapi wanita itu tidak peduli dan terus melanjutkan ceritanya.
"Tapi nilainya gak bagus hahaha dan seperti biasa si Aurel pasti dapat nilai paling tinggi" ucapnya terlihat kesal.
"Kak Azka" panggilnya lagi. Tanpa mengharapkan jawaban Azka dia kembali membuka suaranya.
"Aku manggil Aunty Quin jadi Bunda tau, hitung-hitung latihan" ucapnya kembali dengan senyuman seperti biasa.
Kania yang biasanya kini telah kembali, Kania yang tidak bisa diam,selalu menggangu Azka, bercerita sebanyak mungkin sampai dia terlihat seperti orang bodoh.
"Menurut kakak gimana?" Namun Azka masih fokus dengan jalanan.
"Kakak dengar aku cerita gak sih?"
"Kak Azka"
"AZKAAA" teriak Kania tepat di depan telinga Azka, membuat Azka yang sengaja menghiraukannya sejak tadi kaget.
"duduk dan diamlah jangan menggangguku, apa kau mau ku turunkan disini?" Tanya Azka kesal, namun Kania hanya diam seperti tidak terganggu dengan nada dingin Azka.
Beberapa menit Kania masih terdiam memperhatikan jalanan sampai saat mereka melewati rujak.
"Kak berhenti" teriaknya tiba-tiba."Ada apa?" Tanya Azka tanpa menghentikan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKARA dan KANIA (End)
RomansKania si gadis ceria yang jatuh hati pada pria dingin bernama Azkara sejak dia masih kecil, sikap dingin dan kasar Azka tidak pernah membuatnya berhenti menyukai pria itu bahkan semua penolakan yang dilakukan pria itu tidak berarti apa-apa baginya. ...