BAGIAN 7

16.5K 1.1K 14
                                    

"ooh jadi kalian memakai ruangan bekas ini jadi markas?" Tanya Gio sedikit mengejek dan menekankan kata ruangan bekas.

"Masalah buat kalian?" Tanya Juno tersenyum mengejek.

"Tidak, benar-benar tidak masalah sama sekali" jawab Gio lagi.

"Jadi silahkan pergi kalau begitu kita tidak punya urusan bukan?"

"Sebenarnya jika ini jam sekolah kita punya urusan, tapi berhubung sudah bukan jam sekolah kita tidak memiliki urusan" balas Revan

"Silahkan" jawab Juno santai.

Revan, Gio, dan Juga Azka segera memutar badan mereka dan akan pergi dari sana.
"Kak Azka" panggil Kania pelan tak berani mengikuti langkah Azka.

Azka yang mendengar itu, menarik lengan Kania untuk pergi juga dari sana. Akan tetapi Juno menghentikan langkah mereka.
"Kau tidak bisa membawanya pergi begitu saja, dia masih memiliki urusan denganku"

"Tapi dia yang tidak ingin tinggal disini bersamamu" jawab Azka santai.

"Hei siapa tadi, Kania ya Kania bukankah kita masih harus bicara?" Tanya Juno berdiri dari tempat duduknya tadi. Kania merapatkan tubuhnya ke belakang Azka dan juga Gio.

"Hei aku tidak akan memakanmu" ucap Juno dengan senyuman mengerikan bagi Kania.

Saat Juno akan menarik tangan Kania, Azka langsung menghentikannya.
"Begini saja jika dia ingin tinggal disini maka akan ku tinggalkan, tapi jika dia ingin ikut denganku maka kau juga harus melepaskannya"

Juno terlihat tidak setuju dengan ucapan Azka, akan tetapi dia tidak ingin bermasalah dengan Azka.

"Kau mau disini atau ikut pulang denganku?"

"Pulang sama kak Azka" ucapnya cepat.

"Lihat? Jadi bolehkan kami pergi dari sini?"

"Silahkan" jawab Juno menatap Kania dengan tatapan tak terbaca. Sesampainya di parkiran Azka masih saja diam tidak mempedulikan keberadaan Kania.
"Kita duluan ya Ka, masih ada latihan basket soalnya" pamit Revan dan Gio pada Azka.

"Oke" jawabnya singkat.

"Kita duluan Kania" ucap Gio menatap Kania

"Hati-hati kak" jawabnya berbasa-basi. Sebenarnya dia tidak pernah akrab dengan sahabat Azka itu, hanya beberapa kali bertemu saat Kania selalu mengikuti Azka kemanapun.

"Kak kita langsung pulang?" Tanya Kania pada Azka, namun yang di tanya hanya diam lalu masuk ke dalam mobilnya. Kania yang tidak tau harus berbuat apa hanya bisa berdiri mematung.

"Apa yang kau lakukan disana? Kau tidak mau pulang?" Tanya Azka mendesis kesal.

"Kenapa harus marah sih?" Tanya Kania memasuki mobil Azka. Selama di dalam perjalanan Kania dan Azka tidak membuka mulutnya, Kania juga memilih diam entah kenapa hari ini dia kesal pada semua sikap Azka.

Sesampainya di rumah Kania melihat mobil Papanya terparkir disana. Dia sangat merindukan mereka, Kania langsung berlari ke dalam tanpa mengatakan apapun pada Azka.

"Papa Mama" panggil Kania melihat orangtuanya duduk sambil berbincang dengan Bunda.

"Kania kamu udah pulang?" Tanya Mamanya, Kania berlari ke dalam pelukan Mamanya.

"Kania kangen" ucapnya

"Baru saja beberapa hari" ucap Key terkekeh. Kania menatap Papanya yang tersenyum, dia ingin sekali memeluk Papanya tapi ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

"Ada apa?" Tanya Papanya.

"Bagaimana dengan Tante Lisa?" Tanya Kania dan seketika raut wajah Papanya berubah.

AZKARA dan KANIA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang