BAGIAN 9

16.1K 1K 23
                                    

Sesampainya di sekolah Juno dan Kania berjalan bersama menuju kelas, kali ini banyak yang mengejek Kania terang-benderang.

"Apa dia menggoda Juno bukan Azka lagi"

"Dia murahan sekali"

"Incarannya selalu cowok most wanted di sekolah kita, dasar genit"

"Dia cantik tapi bersikap seperti penggoda"

Kania memilih cuek dengan semua perkataan teman satu sekolahnya. Dia sudah terbiasa dengan semua ini, awalnya dia selalu memikirkan hal itu tapi kini itu sudah biasa baginya. Kita tidak bisa membuat semua orang bahagia dengan perbuatan kita bukan?

"Tidak usah di dengarkan" bisik Juno

"Aku juga tidak tertarik mendengarkan mereka kak" ucapnya santai.

"Ya sudah pergilah ke kelasmu, nanti sepulang sekolah tunggu aku di parkiran oke"

"Oke sipp" ucapnya dan melangkah pergi ke kelasnya.

Saat akan menuju kelasnya Kania melihat Alin sudah menunggu di depan kelas. Alin yang melihat Kania datang langsung menarik Kania ke arah taman.

"Kamu kemana aja Kania, kami semua khawatir. tadi malam tidur dimana?"

"Aku baik-baik saja kak, aku tinggal di apartemen Kak Juno"

"Apa? JUNO?" Tanya Alin kaget.

"Iya"

"Bagaimana bisa kau melakukan itu? Kania kau masih berfikir waras kan? Kau tau Juno itu seperti apa?"

"Kak Alin, kak Juno tidak seburuk itu" ucapnya.

"Oke dia tidak seburuk itu, jadi kalian tinggal bersama?"

"Tidak kak, Kak Juno di rumahnya dan aku di apartemennya" ucap Kania.

Alin menghela nafas lega tapi tak lama dia kembali menatap Kania.
"Kemarin kau pergi kemana saat pergi dari rumah, kami tidak bisa menemukan mu"

"Aku di taman"

"Bagaimanapun bisa kami tidak menemukanmu, kau tau kami langsung menyusul mu saat kau pergi" tanya Alin lebih kepada dirinya sendiri.

"Nanti kamu pulang kan,ke rumah kakak juga tidak apa-apa"

"Maaf kak Kania masih ingin sendiri, agar aku bisa berfikir jernih"

"Baiklah tapi bolehkah aku tau alamatnya, aku hanya akan mengunjungimu dan tidak akan memberitahu Ayah atau Bunda"

Kania menatap Alin bimbang
"Aku janji Kania, aku hanya khawatir padamu" ucapnya

"Baiklah nanti aku kirim sama kakak" ucap Kania akhirnya.

"Oke, aku tunggu. Ya sudah masuklah" ucapnya dan saat dia akan pergi Alin kembali menatapnya.

"Tidak ada bekal hari ini?" Tanya Alin sedikit tertawa.

"Hmm sepertinya tidak untuk kakak tapi untuk kak Azka aku membelinya tadi" ucap Kania terkekeh.

"Kau ini, padahal aku yang baik padamu" jawab Alin mengerucutkan bibirnya.

"Besok aku bawa untuk kakak aku janji, tapi kotak bekalnya tidak ada" ucapnya

"Hahaha baiklah tidak apa-apa, jangan terlalu banyak menghabiskan uangmu. Ingat kau sedang kabur dari rumah"

"Iya baiklah kakakku yang baik hati, tapi aku ingin menitipkan ini untuk kak Azka" ucapnya memberikan kotak bekal itu.

"Kau tidak ingin memberikannya langsung?"

AZKARA dan KANIA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang