Masashi Kishimoto ©
.
DRABBLE
.
Hari ini Naruto berjalan santai menuju loker sepatu, namanya juga jam pulang sekolah. Saat hendak mengganti uwabaki dengan sepatu dia merasa ada orang yang memanggilnya pelan.
"A-ano... Naruto-senpai, H-hari i-ini turun hujan jadi mohon terima payung ini dariku!"
Aaa... Adik kelas memang nampak imut, Naruto menerimanya dengan senang hati. Menjadi orang populer memang susah ya, bahkan sampai menerima banyak hadiah dari beberapa gadis. Kalau dilihat-lihat hari ini memang hujan, tiba-tiba wajahnya tertekuk padahal tadi pagi cukup cerah gumamnya.
Dia tidak menyukai hujan karena sepatu mahalnya pasti akan basah mengingat dia tidak membawa sandal pengganti dan juga dia adalah tipe orang yang tak suka melepas sepatunya. Tapi terkadang hujan membawa kita kepada orang yang terkasih atau lebih tepatnya orang lain yang terkasih, contohnya Sasuke dan Hinata yang sedang berteduh menunggu hujan reda.
Sasuke mencoba menenangkannya dengan merangkul pundaknya, pasangan yang sangat populer karena sifat yang berbeda. Sasuke si pangeran es dan Hinata si putri bulan, Sasuke yang mempunyai sifat dingin dan Hinata yang mempunyai sifat lembut keibuan. Naruto yang cukup kesal dengan Sasuke yang semakin mengabaikannya gara-gara Hinata pun mendekat dan mencoba menyapa Hinata. Ingat. Hanya Hinata. Tidak menyapa Sasuke.
"Yo... Hinata-chan!" Hinata langsung menoleh ke Naruto dan tersenyum lembut kepadanya.
"Ada apa!" Sasuke tiba-tiba menjawab dengan dingin.
"Buseeet tidak ada yang menyapamu tau! Aku hanya menyapa putri bulan ini, iya kan putri?" Naruto mencoba menggoda Hinata di depan pacarnya, mengedipkan satu matanya.
Sasuke yang geram hanya membuang matanya tak suka, Hinata pun masi tetap tersenyum lalu mengalihkan pandangannya pada hujan yang semakin deras, mata bulannya menyendu.
"Woaa... Kau tak membawa payung, Hinata-chan?" Tanya Naruto yang melihat perubahan raut wajah Hinata.
"Aku tidak membawanya, Naruto-kun. Aku kira hari ini tidak hujan mengingat tadi pagi tampak cerah." Keluh Hinata
Naruto mencoba meledek dan menatap wajah Sasuke yang terabaikan. Dalam hati Naruto nampak kemenangan berhasil membuat mood Sasuke turun.
'rasakan! Biginilah aku ketika kau mengabaikan ku!'
Naruto menanggapi Hinata dengan cengiran khasnya. Dia langsung mengalihkan pandangannya juga ke hujan, oh iyaa dia lupa kalau dia ada payung. Kalau mengingat Hinata tak membawa payung Naruto pun mengabaikan egonya dan memberikan payung itu kepada gadis itu. Dia tak peduli sepatu mahalnya menjadi basah demi melihat sahabatnya selamat sampai rumah.
"Ambil ini, aku bisa lari nanti hehe..." Cengirnya ramah. Sasuke hanya mendecih, Hinata pun menerima payung itu dengan senang hati, gadis itu menawarkan Sasuke untuk memakainya bersama namun dia menolaknya halus dan menyuruh gadis itu pulang duluan.
"Arigatou nee Naruto-kun" Naruto tersenyum. Hinata pun membuka payung tersebut.
SU KI DA YO
Ketiga orang tersebut menganga melihat tulisan yang sangat sakral. Tulisan yang ada di dalam payung, Hinata maupun Sasuke menoleh ke arah gerangan.
.
.
"Aku bersumpah tidak pernah menulis itu!" Aku Naruto
"NARUTOOOOOO!!!"
.
.
N/A
Terinspirasi dari manga China ;_;
KAMU SEDANG MEMBACA
TDH Naruto Humor
Fiksi PenggemarWARNING!!! HUMOR, OOC, BAHASA ABAL, NO BULLY, DLDR, ROMANCE, OC, AU