Yeri dan sehun memasuki rumah sehun yang mewah itu dan semua pelayan sedang berjajar
"Ada apa ini?" Tanya sehun pada semua pelayan
"Maaf tuan, nyonya sudah pulang dia ingin bertemu dengan tuan" ucap salah satu pelayan
"Ohh baik... Kalian antarkan dia ke kamar yang pojok itu, dia akan mulai bekerja disini" perintah sehun
"Maaf tuan tapi, kamar itu kan untuk tamu bukan untuk pelayan" ucap pelayan itu
"Dia juga penjaga oma jadi dia dapet fasilitas lebih dari kalian, karena kalian kan gak ada yang bisa dekat sama oma, jadi jamangan bantah saya, antarkan dia dan bawakan semua barangnya" tegas sehun
"I..iya tuan" kata pelayan menurut
"Duh tuh cowok galak bener" ucap yeri dalam hati
Pelayan itu pun mengantarkan yeri ke kamar yang disuruh sehun, sedangkan sehun segera mendatangi ibunya
"Ada apa ma?" Tanya Sehun
"Sehun! Mama dengar kamu marah-marah pada papa mu?" Ucap mama sehun dengan tatapan dinginnya
"Dia bukan papa aku ma!! Lagi pula sehun marah-marah sama dia karena ada alasannya" jawab sehun
"Alasan? Alasan nya karena kamu gak suka papa kamu kan?! Kapan kamu bisa nerima siwon sebagai ayah kamu!!" Ibu sehun sangat marah pada sehun
"Selain itu siwon itu udah main judi ma!! Dia mau anak gadis setiap kali dia menang ma!!" Jelas sehun
"Kamu itu benar-benar yah!!!!" Sehun ditampar oleh ibunya
"Mama tampar sehun karena laki-laki biadab itu??!!" Aku udah muak sama semua ini!!" Sehun pergi dengan emosi dari ruangan mamanya
Sehun menangis dan pergi ke kamarnya, tak sengaja yeri melihat sehun yang menangis setelah ia bertemu ibunya
"Cowo sok itu kenapa ya???" Yeri bertanya-tanya
"Tuan sehun dan ibunya kurang akur semenjak ibunya menikah lagi" ucap salah satu pelayan disitu
"Ohh gitu..." Yeri punya ide untuk membuatkannya Frozen Hot Chocolate untu sehun
Yeri pun membuatkan frozen hot chocolate untuk sehun dan mengantarkan nya ke kamar sehun
"Permisi" yeri mengetuk pintu kamar sehun
"Masuk" ucap sehun dari dalam
Yeri pun masuk ke kamar sehun dan menyimpan Frozen Hot Chocolate nya di meja
"Mau apa kamu bawa itu?? Saya kan gak pesen??" Tanya sehun
"Ya gapapa gue cuma iseng aja, ini sebagai tanda terimakasih gue karena lo udah mau bantu gue" yeri tersenyum
"Oh gitu... Yaudah mendingan lo keluar dari kamar gue" usir sehun
"Ni anak yah, udah di baekin kok masih aja nyebelin" yeri bergumam dalam hati
"Heh! Ngapain malah bengong sana keluar" usir sehun lagi
"Iya-iya" kesal yeri
"Ohya itu cocok buat ngeredain rasa sedih loh" lanjut yeri dia pun pergi dari kamar sehun
"Hah? Dia tau dari mana gue lagi sedih??" Sehun menghampiri gelas yang berisikan frozen hot chocolate dan meminumnya
"Hmm.. enak juga," sehun tersenyum karena yang diucapkan yeri benar ia merasa lebih baik
Setelah menghabiskan frozen hot chocolate ia pergi ke kamar omanya, namun saat ia masuk ke kamar omanya ia melihat yeri ada disana
"Oma??" Sehun masuk kamar oma
"Sehun sini, yeri bilang kamu bantu dia" ucap oma
"Hmm..iya oma" sehun mendekati oma
"Sehun kamu tau oma bangga banget sama kamu" oma tersenyum pada sehun
"Aku lakuin ini buat oma, sehun tau oma nyaman kalo yeri ada disini" sehun mencium tangan oma
"Sehun inget kata-kata oma, jangan sampe suami ibumu itu menguasai perusahaan keluarga kita, kamu tau kan oma udah tua, oma gak bisa jaga perusahaan kita lagi" oma menangis kepada sehun
"Oma tenang aja, aku gak akan biarin si bajingan sama anaknya itu menguasai perusahaan kita" sehun memeluk omanya
Yeri yang melihat itu tak menyangka laki-laki senyebelin sehun bisa se sweet ini sama omanya
"Kalo kamu mau jadi CEO kamu harus segera menikah, oma mau kamu menikah secepatnya biar kamu segera menjadi CEO" ucap oma
"Menikah?! Tapi oma aku gak punya pacar aku mau nikah sama siapa?" Tanya sehun
"Yeri, oma yakin yeri bisa menjadi istri yang baik buat kamu" jawab oma
"Ye...ri" sehun terkejut dan melihat ke arah yeri
"Tapi oma yeri masih sekolah" ucap yeri
"Oma udah tua dan sakit-sakitan, oma kesini karena dokter bilang hidup oma cuma 1 bulan lagi, oma mau sehun menikah dengan wanita baik kaya kamu yeri" jelas oma
"Oma yeri yakin oma akan hidup lebih dari perkiraan dokter" yeri memeluk oma
"Oma gak mau berharap lebih, oma cuma mau kalian menikah, ini permintaan terakhir oma" oma menyatukan tangan sehun dan yeri
"Oma jangan banyak fikiran, sehun akan lakuin apapun yang oma mau, oma sekarang tidur yah" sehun menarik selimut omanya dan mengecup kening oma
"Yeri mending kita keluar biar oma istirahat" ajak sehun
"Ii..iya" yeri mengikuti sehun keluar dari kamar oma
Sehun dan yeri pun keluar kamar oma dan Yeri bertanya-tanya apa yang sehun katakan benar
"Maaf nih yah, lo bilang ke oma tadi lo bakal ngelakuin yang dia mau, jadi maksud lo, lo bakal nikahin gue??" Tanya yeri
"Ya gitulah" ucap Sehun dingin
"Lo gak mikir yah gue masih sekolah dan punya masa depan" yeri kesal
"Gue tau, tapi kamu mau oma kecewa karena keinginan terakhir nya gak kita turutin" sehun membentak yeri
"Ya enggak sih, tapi gimana yah.." yeri bingung
"Kita bikin kontrak gimana kalo kita nikah cuma 1 bulan aja, sampe gue jadi CEO" ucap sehun
"Hmm... Tapi jangan sampe lo ngelakuin yang enggak-enggak ya" ancam yeri
"Lagi pula siapa yang mau ngelakuin itu sama kamu, ogah banget tau gak" balas sehun
Sehun pergi masuk ke kamarnya dan yeri berdecak kesal pada sehun namun ia pun tak mau membuat oma kecewa, yeri pun pergi ke kamarnya dan berusaha tertidur untuk melupakan semuanya ini, dia harap ini hanyalah mimpi
------------------
Dukung terus ceritanya yahh ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
When it rains [HUNRI] SEHUN + YERI
Teen FictionSebenarnya mereka itu sama, sama-sama merasakan kesakitan dari kecil, sakit mental dan psikis namun mereka berpura-pura kuat di hadapan semua orang . . . Bagai mana kelanjutan ceritanya check this out!!!