Suatu hari..
Seorang wanita berusia sekitar 40 tahunan, mewakili keluarganya untuk menyewa jasa Charlene. Namanya Diana Tan.
"Nik, bisa gak, datang ke rumah duka hari ini?" tanya Ai Diana, begitu biasanya dia dipanggil.
"Iya. Bisa, Ai.. Saya akan persiapkan segala sesuatunya," jawab Charlene, ketika dihubungi lewat telepon.
Menurut informasi dari Ai Diana, keponakannya meninggal dunia secara mendadak. Namanya Jeremy Tan. Usianya masih muda. Ya.. lebih tua sedikit dari Charlene. Jadi, ia membawa peralatan rias sesuai kebutuhan.Keluarga Tan memang sangat kaya. Jenazah Jeremy disemayamkan di dalam peti mati yang terbuat dari kayu jati, dicat hitam. Barang-barang kesayangannya telah dibawasertakan di dalamnya. Bukan barang biasa. Ada gadget dan perhiasan.
Jeremy memiliki wajah yang tampan. Meski sepasang matanya telah terpejam rapat. Bibir merah tipis membuatnya kian menawan. Ada lesung pipi juga di pipi kanannya. Alis hitamnya tebal. Rambut lurusnya disisir rapi menyamping. Andai dia hidup..
Aduh! Mikir apa aku ini? Charlene membatin.Peti mati itu masih ditaruh di dalam ruang kosong. Kini, hanya ada Charlene dan jenazah Jeremy.
Ia belai wajahnya. Sudah dingin. Lalu ia poleskan bahan-bahan kosmetik yang dibawanya. Tidak perlu make up tebal, wajahnya sudah sangat tampan.
Entah kenapa, ada perasaan aneh di hati Charlene. Ia genggam tangan si jenazah yang berlapis sarung tangan putih. Ia ucapkan.. "Selamat jalan, Jeremy.."
Padahal, ia tidak pernah berlaku demikian pada jenazah-jenazah sebelumnya. Dan lagi, ia tidak kenal dengan keluarga Tan.Siangnya, Charlene mengikuti prosesi penutupan peti mati. Upacara dipimpin oleh seorang suhu.
Gadis itu juga ikut menyembahyangi jenazah Jeremy. Mengayunkan hio, ke atas dan ke bawah sebanyak tiga kali.
Mamanya Jeremy, Iyvone menangis. Dipeluk suaminya, Surya Tan.
Kata Ai Diana, jenazah akan dimakamkan minggu depan.Selesai dengan pekerjaan, Charlene segera pamit pulang. Apalagi hari sudah mulai sore.
_______Nik: Nona
Ai (jangan dibaca ay, tapi a i): Tante
KAMU SEDANG MEMBACA
PERIAS JENAZAH | Udah Bisa PO
Misterio / SuspensoIni profesi yang tidak biasa.. Orang-orang, ogah berurusan dengan jenazah, apalagi sampai harus merias wajah jenazah. Kengerian tak pernah tampak di benak Charlene, ketika merias wajah "klien"nya..