Keesokan harinya..
Pagi-pagi sekali, Charlene bangun dari tidurnya. Astaga.. Ternyata Jeremy tertidur di sampingnya! Oh! Ia tidur bersama hantu? Tapi, melihatnya tidur nyenyak seperti bayi begini, sungguh menawan..
Charlene keluar dari selimut. Bangkit. Lalu membuka kelambu jendela. Biar sinar matahari pagi masuk, dan membagi kesegaran paginya.
Tapi apa yang terjadi? Sinar matahari menyiram arwah Jeremy. Pria itu jadi kepanasan. Buru-buru, Charlene menutup kembali kelambu jendelanya.
"Ya ampun! Sorry.. aku gak sengaja!" Ia menghampiri Jeremy. Ia melihat tubuh arwah itu mengeluarkan kepulan asap tipis. Ia panik. Ia khawatir luar biasa. Perasaan yang tak pernah terjadi padanya untuk orang lain. Barulah Jeremy.
"Gak papa.. Aku.. gak papa.." Ia masih tampak meringis kepanasan.
"Maaf. Aku gak tau.." Dan Charlene masih saja panik. Lalu, ia melihat wajah Jeremy, tersenyum. "Beneran, gak papa..," kata pria itu lagi.
Tiba-tiba, Charlene memeluknya. Erat. Dan, tiba-tiba juga, ia merasa takut kehilangan dia. "Pokoknya, aku gak akan biarin kamu kena matahari lagi. Aku janji."
"Ya. Terimakasih.."Usai sarapan, Charlene segera mandi. Jeremy bilang, ia punya seorang teman baik. Namanya Stevanus. Tinggalnya di Perumahan Sempusari, Jember. Tapi, Stevan, begitu ia dipanggil, punya toko HP di Jalan Raya Sultan Agung. Jarak antara rumah dan tempat kerjanya, emamg jauh banget. Pakai mobil, bisa setengah jam baru sampai. Itu pun kalau tidak macet.
Rencananya, Charlene akan ke sana. Memulai misinya.
"Andai perginya setelah matahari terbenam, aku pasti nemenin kamu..," kata Jeremy.
"Aku ada ide! Sebentar, ya.."
Charlene segera pergi ke garasi. Memasang kelambu mobil. Sebenarnya jarang dipakai. Karena ia lebih suka sinar matahari menerangi seisi mobil, ketimbang pakai lampu. Tapi kali ini, demi Jeremy.. Ia memasang kembali kelambu itu.Beberapa saat kemudian..
Jeremy sudah duduk di jok belakang mobil honda jazz warna hitam, milik Charlene. Dan, gadis itu berulang kali memastikan, bahwa Jeremy benar-benar sudah terlindung dari sinar matahari.
"Kamu siap, Jer?" tanyanya pada Jeremy.
Dan dijawab, "Aku siap.." oleh Jeremy dengan mantap.
"Kita berangkat sekarang.." Ia mulai tancap gas. Mobil perlahan melaju meninggalkan halaman rumah. Ia melihat lewat cermin spion tengah. Loh..? Jeremy mana? Ia menoleh ke belakang. Jeremy ada, kok. Dia duduk tenang di belakang. Oh.. Mungkin hantu tidak memiliki pantulan bayangan di cermin.
"Kamu baik-baik aja, Jer?"
"Ya. Aku baik-baik aja.."
Charlene tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERIAS JENAZAH | Udah Bisa PO
Mystery / ThrillerIni profesi yang tidak biasa.. Orang-orang, ogah berurusan dengan jenazah, apalagi sampai harus merias wajah jenazah. Kengerian tak pernah tampak di benak Charlene, ketika merias wajah "klien"nya..