008.Sekarang Dia Punyaku!

494 56 2
                                    

Hari-hariku berjalan dengan sangat baik-baik saja beberapa minggu ini,bahkan lebih baik karena ya aku semakin akrab dengan renjun. Bahkan dia dengan suka rela menjadi mamang ojolku yang hampir setiap hari mengantarku pulang.
Aku sedang duduk-duduk menonton tv dengan kedua kakakku ketika handphoneku di atas meja berbunyi.

"Noh telepon,angkat."ucap kak sunbin,aku yang sedang duduk di depan meja sangat malas. Paling cuma siyeon yang mau curhat tentang jeno atau ryujin yang gabut.

"Mager ah."jawabku

"Dari si junjun tuh."ucap kak minhyuk,aku langsung menyambar hpku.

"Giliran cowok aja semangat lo jubaedah."cibir kak sunbin,aku hanya nyengir lalu bangun untuk menjauh dari kakak-kakakku kalau tidak mereka akan kepo.

"Kenapa jun?"tanyaku setelah mengangkat teleponnya

"Na,lagi ada di rumah gak?"

"Ada,kenapa gitu?"jawabku,sedikit menautkan alis. Tumben dia bertanya ada di rumah atau tidak,padahal sudah jelas ada di rumah lah. Kalau keluyuran malam-malam bisa di usir dan di coret dari kartu keluarga.

"Coba keluar sebentar."ucapnya,aku langsung mengintip ke jendela. Kulihat renjun sedang duduk di motornya. Aku langsung membuka pintu dan menghampirinya.

"Heh mau ngapain malem-malem kesini?"tanyaku,dia hanya tersenyum.

"Baru juga jam setengah 7 na."jawabnya,iya sih tapi kan ini sudah gelap jadi sudah malam.

"Iya sih,kok tumben?"

"Lagi gabut,jalan yuk anter cari makan."ajaknya

"Mamah kamu gak ada di rumah?"tanyaku

"Ada,ngapain nanyain mamah? Mau ketemu calon mertua?"

"Gak gitu jun,maksud aku mamah kamu gak marah gitu anak bujangnya keluyuran?" Kesalku sambil memukul lengannya,dia hanya tertawa. Hobi banget ketawa perasaan dia.

"Gak udah biasa,gimana mau gak?"

"Iya udah tunggu sebenetar."jawabku lalu pergi masuk ke rumah,untuk mengambil jaket.

"Kak pergi dulu sebentar ya!"teriakku setelah membuka pagar.

"Pulang jam 8 awas."sahut ka minhyuk di dalam rumah,tumben sekali dia tidak mengomel dulu.

.

Sekarang kita ada di mcd,serius dia malam-malam ngajak makan fastfood. Sungguh menjerumuskan untuk gendut.
"Gak mau pesen na?"tanya nya

"Enggak,nanti gendut."jawabku

"Tangan kaya lidi gitu,gak usah diet2 lah. Badan lo tuh kecil banget."komentarnya

"Iya kecil tapi gak kurus."jawabku sedikit kesal,ah dia tidak mengerti banyak hal yang membuat perempuan insecure pada diri sendiri apalagi faktor berat badan.

"Lo udah cantik kaya gini kok,mau sekurus apa lagi? Mau kaya orang sakit anoreksia? Gak usah diet segala macem,toh kaya gini juga jaemin sama changbin pernah bucinin lo,yang disini juga suka apa adanya."jawab renjun,aku hanya tersenyum.

"Gak usah bawa-bawa changbin."jawabku

Cukup lama kita saling diam,aku hanya mengutakatik hp sementara renjun makan.
"Na.."panggilnya,aku mendongak dan menatapnya.

"Sebenernya gue udah lama suka sama lo."ucapnya,aku langsung tersedak minuman yang sedang aku minum.

"Eh sorry,lo gapapa?"

"Gapapa kok."jawabku sembari meraih tisu di atas meja.

"Sejak kapan jun?"tanyaku,hey padahal kita baru dekat 1 bulan? Kurang lebih kita baru akrab 1 bulan.

Tsundere | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang