010.Marah

407 54 0
                                    

Belakangan ini renjun selalu sibuk,entah alasannya itu di suruh-suruh mamahnya atau sibuk bareng anak-anak gengnya. Setelah aku tau dia ikut geng motor atau apalah itu di sebutnya dia jadi lebih sibuk dengan mereka,ya aku sih masabodoh tapi sepi juga hpku ini jadi gak berguna. Aku gak mau jadi pacar posesif atau sejenisnya,tapi wajar kan kalau aku sedikit cemburu?

"Heejin,jaemin belakangan ini cuek ke lo gak sih? Dia belakangan ini sibuk sama temen-temennya gak sih?"tanyaku pada heejin yang sedang duduk di bangku taman sekolah,sekarang jam istirahat.

"Enggak,biasa aja. Kalopun dia lagi sama temen-temennya kita tetep chatting kok."jawabnya lalu melahap roti yang sedari tadi dia pegang.

"Si jeno gimana yeon?"tanyaku

"Ya biasa aja,dia emang anaknya cuek tapi gak sampe ngacangin juga."jawab siyeon sembari mengangkat bahu

"Renjun kok belakangan ini dingin banget ya."ucapku,membuat ke empat temanku itu menatapku.

"Bukannya mau ngomporin na,maaf banget. Tapi kemaren gue liat si renjun nganterin pulang si ningning. Kalo gak percaya tanya aja si echan,kita gak sengaja ketemu pas jalan kemaren."cerita ryujin

"Jam berapa?"tanyaku,berusaha tenang meskipun aku sedikit emosi sekarang. Renjun seperti sama sekali tidak punya waktu bahkan untuk membalas chatku tapi dia bersama mantannya kemarin?

"Jam 4 atau 5 sore kalo gak salah."jawab ryujin,aku hanya mengangguk. Lalu berdiri,berniat untuk menanyai renjun.

"Kemana na?"tanya herin

"Labrak renjun."jawabku lalu pergi meninggalkan mereka,kudengar mereka heboh sendiri menyalahkan ryujin kenapa mengatakan itu padaku. Karena ya mereka tau kalau aku sudah benar-benar emosi itu ya tidak baik,tapi tenang saja aku tidak terlalu emosi kok. Hanya sedikit emosi wajar kan?

.

Kulihat renjun sedang asik mengobrol dengan ke empat temannya,membicaran tentang rencana futsal mereka.
"Chan,bisa ngomong bentar gak?"panggilku pada haechan,mereka semua menoleh. Dan renjun hanya menatapku,serius deh apa-apaan bahkan seharian ini kita belum bertegur sapa sama sekali.

"Kenapa na? Tumben lo manggil gue."jawab haechan sembari berjalan menghampiriku,aku membawanya ke pojokan kelas yang jauh dari renjun. Haechan hanya mengernyit bingung.

"Bener kemarin lo sama ryujin ketemu renjun sama ningning di jalan?"bisikku

"Kata siapa?"tanya haechan agak kencang

"Ya kata ryujin lah!"sewotku,kulihat renjun hanya memperhatikan kita. Haechan hanya menggaruk tengkuknya,lalu mengangguk.

"Oke,makasih udah itu aja."ucapku setelah mendapat anggukan dari haechan.

"Eh na,tapi gue gak ikutan ya."ucap haechan,aku hanya mengangguk mengerti. Lalu menatap renjun sebentar dan pergi dari kelas,baiklah ayo kita lihat sejauh apa dia seperti ini. Aku hanya berjalan malas di koridor,niatnya aku ingin bolos mojok di perpustakaan aja. Otak ku terlalu kacau untuk di pakai berpikir lagi.

"Eh si renjun ganteng banget ya,katanya masih jomblo."ucap seseorang yang tak sengaja aku lewati membuatku berhenti melangkah

"Jangan sembarangan lo,dia mantannya si ningning. Katanya dia juga lagi deket sama si hyunjin anak kelas 2-B itu,lo tau sendiri cewek-cewek itu komplotannya di mana-mana."ucap salah satunya,bodoamat lah. Gini banget emang punya pacar ganteng terus populer,ya bukannya sombong sih tapi emang kenyataannya gitu.

Aku benar-benar bolos sampai jam terakhir,untungnya si ibu penjaga perpustakaan baik gak banyak omong jadi aku bisa tidur di pojokan sambil berpura-pura baca buku. Sampai aku menoleh ke jendela kulihat renjun sedang berjalan bersama seorang cewek sambil mengobrol kelihatannya,hey mau kemana mereka? Sebentar lagi juga pulang kan?
Aku menunggu renjun lewat lagi dengan perasaan campur aduk,penasaran mereka mau apa tapi kalau aku susul kan buat apa? Walaupun ya dia pacarku tapi aku gak boleh ikut campur semuanya tentang dia. Bahkan sampai bel pulang berbunyi pun mereka belum juga lewat lagi,seharusnya jika mereka ingin kembali ke kelas lewat ke perpustakaan lagi karena gak ada jalan lain perpustakaan kan ruangannya di pojokan hampir paling belakang juga.

Tsundere | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang