013.Maaf

321 47 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 6 sore,sekarang renjun dan teman-temannya berada di rumah hana. Gadis itu belum juga pulang,mereka semua sudah mencari hana bahkan sampai ke semua rumah teman sekelasnya tapi mereka semua tidak tau. Ke tempat kesukaan hana pun nihil,membuat sang bunda panik tak karuan. Masalahnya hana bukan tipe anak yang suka pulang telat atau kalau ada masalah kabur dari rumah dan sejenisnya,bahkan bisa di bilang keluarga hana ini sangat harmonis tidak mungkin anak itu pergi begitu saja.

"Kenapa gak kita coba cari ke sekolah?"tanya mark,membuka suara.

"Iya bener juga,cuma sekolah yang belum kita datengin."sahut haechan

"Yaudah ayo pergi."ucap kak minhyuk,kentara sekali dia sangat mengkhawatirkan adiknya.

"Kak,mending kita aja yang kesana. Kalau ada apa-apa kita langsung hubungin kakak,kakak tunggu aja di rumah."saran jeno,menyadari bahwa sekolahnya itu penjagaannya cukup ketat. Berusaha tenang,kak minhyuk cuma mengangguk.

"Renjun,kakak percayain sama kamu."ucap kak minhyuk,renjun yang sedari tadi bungkam karena pikirannya berantakan hanya mengangguk.

.

Sekarang sampailah mereka di sekolah,setelah menanyai pada satpam katanya dia yakin kalau anak gadis yang keluar dari sekolah paling terakhir jam 3.15 sore tadi. Setelah membujuk pak satpam mereka akhirnya bisa masuk juga,berada di sekolah yang sangat luas sore hari itu suasananya sedikit menyeramkan.
"Kita pisah aja,gue cari ke toilet,jaemin ke kelas di lantai 1,jeno ke kantin,haechan ke lantai atas,renjun lo ke belakang." Intruksi mark,mereka hanya mengangguk setuju lalu segera berlari menyusuri sekolah maha luas itu.

"Hana.."panggil renjun berkali-kali,mengalahkan rasa takutnya ia terus menyusuri lorong sekolah yang sunyi. Hari sudah hampir gelap sekarang,renjun khawatir luar biasa. Dia tau hana tidak akan kabur begitu saja,sulit di hubungi secara tiba-tiba itu bukan hana sekali apalagi kalau yang menghubunginya itu renjun biasanya hana langsung membalas chat atau mengangkat teleponnya.

"Na.. hana!"panggil renjun,ia memberanikan diri mengecek kolam renang sekolah yang terlihat menyeramkan. Mengalahkan rasa takutnya.

"Hana!"teriak renjun ketika ia melihat seseorang terbaring pucat di tepi kolam,kondisinya bahkan sangat mengkhawatirkan. Renjun menangis sekarang,dia mendekati gadisnya itu memastikan bahwa dia masih bernafas.

"Hana..ini aku,hana."tangis renjun,mengusap pipi hana dengan tangannya yang bergetar. Merogoh jaketnya,segera menelepon haechan.

"Gue udah ketemu hana,panggil ambulance sekarang."ucap renjun dengan isakannya,haechan yang menerima panggilan itu hanya mengiyakan. Setelah sambungan terputus,renjun menghubungi kakak hana.

"Kak,hana di sekolah."ucap renjun dengan suara bergetar setelah sambungan telepon dengan kak sunbin tersambung,pikirannya benar-benar kacau sekarang. Dia hanya bisa terisak menangis sembari memeluk hana yang tidak sadarkan diri,bahkan wajahnya sudah pucat. Renjun hanya berdo'a semoga hana baik-baik saja.

~~~~~

Aku terbangun di rumahsakit? Hal pertama yang aku lihat itu kak sunbin,cukup untuk meyakinkan bahwa aku masih hidup.
"Kak.."panggilku,kak sunbin menoleh.

"Oh udah sadar,mau kakak panggilin dokter?"
Aku hanya menggeleng pelan,merasa aku cukup baik sekarang. Kulihat renjun sedang tertidur di sofa,aku di ruang vip sekarang?

"Dia semaleman nangisin kamu tuh,dia juga yang temuin kamu."ucap kak sunbin,menyadari arah tatapanku.

"Dia nangis?"tanyaku,ah aku tidak bisa membayangkan seperti apa renjun saat menangis.

"Iya nangis,kacau banget dia."jawab kak sunbin,aku hanya tersenyum.

"Bunda kemana?"tanyaku

"Bunda,ayah sama kak minhyuk lagi ke sekolah kamu. Urus masalah ini,bisa-bisanya mereka ngebiarin hal ini kejadian di sekolah."jawab kak sunbin,aku hanya diam.

Tsundere | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang