001.Seperti biasa

2.1K 118 1
                                    

Aku berjalan malas menuju kelasku,seperti biasa. Sangat membosankan kalau mengingat masih ada 1 tahun lagi untuk menyelesaikan masa SMAku. Kata orang-orang masa SMA itu masa muda yang sangat menyenangkan,nyatanya membosankan. Aku belum pernah merasa kalau di usia 17 menuju 18 ini ada sesuatu yang menyenangkan dalam hidupku,menurutku lebih menyenangkan saat aku masih TK. Dimana aku hanya memikirkan sekolah,dan bermain.

Aku menghela malas ketika memasuki kelas,melihat sekumpulan manusia berisik yang agak menyebalkan. Tapi aku menyukai teman-teman sekelasku ini.
"Hanaa.. lee hana.."panggil seorang cowok di bangku milikku sembari melambaikan tangan,dia na jaemin. Anak kelas sebelah yang kebanyakan gabut,sering bacot kaya lumba-lumba.

"Apa?"tanyaku,menyimpan tasku di kursi dan duduk di sampingnya.

"Lo masih jomblo?"tanya jaemin tiba-tiba

"Apa urusannya sama lo? Maaf gue gak tertarik sama cowok tukang kerdus kaya lo."

"Dih,gue juga udah punya heejin kali."

"Bacot lu,pergi sana."kesalku,moodku sedang tidak baik pagi ini.

"Bicit li,pirgi sini."ucap jaemin,lalu ia tertawa dan langsung pergi sebelum aku memukulnya. Oke sabar,ini masih terlalu pagi untuk mengamuk pada jaemin atau haechan.

Perhatianku teralihkan pada teman-teman dekatku,kulihat siyeon dengan mata sembabnya berusaha di tenangkan oleh herin dan heejin.
"Kenapa yeon?"tanyaku saat mereka sudah duduk di bangku di depanku.

"Biasa,masalah jeno." Itu herin yang menjawab,aku hanya mengangguk. Terkadang aku heran kenapa siyeon bisa sebucin itu pada makhluk dingin seperti lee jeno? Dia teman satu kelasku juga,dia memang ganteng tapi hey masih banyak cowok ganteng selain lee jeno di sekolah ini.

"Udah jangan nangis,nanti juga jeno yang minta maaf duluan."ucapku sembari mengelus pundak temanku ini.

"Jeno selingkuh,na."tangis siyeon semakin jadi,membuat kita jadi perhatian teman sekelas yang lain. Hanya seseorang di bangku belakang yang cuek dengan handphone dan airpods di telinganya.

"Si ryujin kemana sih?"tanyaku

"Biasa,di culik ke kantin sama si echan."jawab heejin,aku hanya mengangguk.

"Udah udah jangan nangis bentar lagi bel,nanti siang kita sidang si jeno."ucapku akhirnya,sebenarnya aku tidak mau ikut campur. Itu hanya kata-kata untuk menenangkan siyeon saja. Siyeon hanya mengangguk,berusaha menahan tangisannya.
Sampai kulihat jeno berdiri dengan ragu di ambang pintu,dia teman satu kelas kita juga. Aku hanya memberi isyarat pada jeno supaya jalan memutar ke belakang untuk menuju bangkunya. Jangan sampai siyeon melihatnya atau dia akan menangis lagi,lebih parahnya dia akan mengamuk pada jeno di kelas.

.

Akhirnya bel istirahat berbunyi,setelah ingin mengamuk rasanya karna pelajaran matematika pagi ini begitu menyebalkan. Ya,aku benci hitung-hitungan. Hanya dengan melihat tulisan di buku paket saja sudah pusing.
"Udah janga sedih-sedih,ke kantin yuk."ajak ryujin,siyeon hanya menurut. Seperti inilah alasannya aku tidak terlalu tertarik jika di dekati anak cowok,aku sudah banyak belajar dari teman-temanku yang sangat bucin ini kalau cinta-cintaan pas sekolah itu agak sedikit merepotkan.

Sekarang kita sedang duduk di bangku,di pojokan kantin. Menunggu heejin dan ryujin yang sedang memesan makanan.
"Yeon,lo tau jeno selingkuh dari mana sih?"tanya herin.

"Kemarin gue pinjem hp dia,dia chatting sama si yerin anak kelas sebelah. Gak gue buka sih,terus tadi pagi gue liat dia ngobrol asik banget kayaknya sampe ketawa berdua. Jeno juga ngacangin gue."ceritanya
Sampai jeno dan teman-temannya datang ke kantin,5 sekawan beranggotakan anak-anak aneh yang cukup populer di sekolah hanya karna mereka ganteng dan jago olahraga,jago tawuran juga.

Tsundere | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang