10. ⓨThey've Disappearedⓨ

45 8 65
                                    

Setelah kejadian 2 hari yg lalu, Wendy demam. Dan sekarang hari minggu.

Wendy telah memberitahu Woozi, bahwa hari ini ia tidak ada kesibukan apapun. Sebenarnya ada, mengejar catatan selama ia tidak hadir. Namun juga tidak enak dengan adik kelasnya itu, terlalu lama menunda untuk membantunya.

Disinilah mereka sekarang, tanpa kehadiran para cogan itu. Yaa kecuali Woozi, cuma dia doang cowo disini. Selebihnya entah kabur kemana.

Tadinya Wendy nyuruh Mark dan Jin mengemasi seluruh barang yang berantakan di basecamp ini. Mereka diam-diam menelfon Daniel dan Jaehyun untuk membawa mereka kabur. Kunci mobil Mark ditahan Seulgi. Begitulah kisah singkatnya.

Ditengah suara-suara Wendy Woozi, Seulgi fokus pada layar gaming nya. Se-fokus mungkin mengalahkan musuh. Terkadang kena satu serangan saja dia langsung mengumpat.

Sedang asik-asik gaming, sebuah pesan masuk di MW.

"Ngape lagi ni tua bangka, " gumam Seulgi.

Permainan masih belum selesai,
musuh kecil..

"Weh Ji, lacak akun ini dong, " Teriak Seulgi dengan malas. Malas menyebut namanya.

"Saha lagi kak? " Woozi langsung membuka alatnya. Selama 3 menit ia dibuat bingung, tidak menemukan akun MW selain milik Mark ini. Real MW.

"Ga terdeteksi ya? " Tebak Wendy diam-diam melihat alat pendeteksi Woozi.

"Iya kak, ga terdeteksi. Kayanya mereka nyiptain alat baru deh. Gw pernah baca, unergründlich diciptain di Jerman. Dan itu alat penyempurna—" Sejenak ia menjeda kalimatnya, melihat tatapan intimidasi Wendy dan Seulgi, "—Multifunction Watch.. "

"Apa aja yang lo tau tentang MW? " Tanya Seulgi masih di kursi gaming nya.

"Eum.. Itu aja, " Pria kelas 11 itu tersenyum polos.

"Gausa nutupin gitu deh lo, " Sarkas Wendy. Woozi sejenak menoleh menatap Wendy yang ekspresinya tampak lelah.

"Gw bener-bener tau itu aja. Gw tau unergründlich itu dari buku di perpustakaan SMP gw. Itu buku usang banget kak, beberapa sisi ada yang kek kebakar gitu loh. Dari bau lembaran-lembaran nya tuh ya sama kek buku lama yang udah disimpen. Dan entah kenapa gw yakin, itu buku sengaja di jaga. Like... Ada rahasia gitu yang menyangkut isi dalam bukunya—"

"Dimana smp lo? Ayok kesana sekarang! "

"Seul.. " Seulgi menoleh ke bawah, Wendy menggeleng pelan pertanda tidak mengizinkannya. Gadis bermarga Kang itu berdecih kesal lalu meletakkan kembali jaket yang hampir ia kenakan.

"Gw cuman mau tau tentang buku itu Wen, lo—"

"Iya, gue paham lo penasaran sama buku lama itu. Gue paham lo, lebih dari lo sendiri ul. Jadi, biar untuk ini lo nurut gue. Kita ga bisa langsung cus kesana. Gimana sama yang lain? Sama sekolah? " Ceramah Wendy panjang lebar. Seonggok daging di belakangnya itu menahan tawa dengan menutup mulutnya, sedangkan matanya sudah melengkung.

"Iye iyee, " Seulgi mengalah. Ia memposisikan duduknya lalu melanjutkan main game.

"Kita bahas buku itu lain kali, Ji, "

←←←←←←→→→→→→


"Nama aplikasinya.....Tan*an!! "

Jin, Jaehyun dan Daniel dibuat menganga oleh Mark. Pasalnya pria berdarah Canada itu baru saja menyarankan sebuah aplikasi untuk mencari pacar ataupun jodoh. Dan ekspresi Mark itu—

"Komuk lo bisa B aja ga si? " Komentar Daniel.

Baru aja Jaehyun ingin menambah komentar, namun keduluan Seokjin, "Karena komuk lo yang barusan ini cocok di Jaehyun.. " Pria tertua disana itu mengusap dagunya.

Multifunction WatchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang