Part 28

9.3K 896 41
                                    

Mau ngucapin makasih buat yang vote dan comment selama ini, kalian penyemangat aku nerusin book ini🤗💜

Seharian ini Jungkook tak diizinkan melakukan aktivitas seperti biasanya, Taehyung dan sifat protektifnya tak dapat dibantah.

"Mau kemana?"

Jungkook merotasikan matanya malas, Taehyung sudah berani mengaturnya sekarang.
"Ke kamar mandi," sahutnya singkat.

"Sebentar!" Taehyung mendekat kearahnya, Jungkook terkejut ketika lelaki itu menggendongnya.

"Apa-apaan! Turunkan aku!" Kakinya bergerak cepat minta diturunkan.

"Kau kan tidak bisa berjalan, jadi aku harus menggendongmu dan membantumu disana."

Jungkook menatap horror Taehyung. Memang benar ia sedikit susah berjalan namun bukan berarti ia sama sekali tak bisa berjalan, lagipula ia tak mau urusannya di kamar kecil juga diurusi Taehyung, sudah cukup Taehyung merawatnya seharian ini.
"Tidak! Tidak! Turunkan aku sekarang."

"Ck. Kenapa keras kepala sekali, sih?" Taehyung tak mau mendengarkan Jungkook, ia terus membawa kekasihnya itu ke kamar mandi.

"Apa?" Jungkook menatap heran Taehyung yang tak kunjung keluar setelah mengantarkannya.

"Sini biar kubantu." Tangan Taehyung sudah terulur untuk membuka celananya namun buru-buru Jungkook tepis, wajahnya memerah karena malu. Diusirnya Taehyung dari sana, mengancam ia tidak akan mau menikah dengan Taehyung jika pria itu masih disini, tak ingin hal itu terjadi maka Taehyung memilih mengalah, menunggu Jungkook di depan kamar kecil.

Tak berapa lama Jungkook keluar dengan tertatih. Maklum, bisa dibilang yang semalam itu pertama kalinya ia melakukan itu lagi setelah beberapa tahun tak melakukannya.

Grep

Taehyung langsung memegang pinggangnya, takut Jungkook jatuh.
"Maaf. Masih sakit, ya?" Raut wajahnya terlihat menyesal, Jungkook sendiri tak tahu ingin tertawa atau kasihan melihatnya, Taehyung persis seperti anak macan yang tak di akui induknya.

"Maaf ya sayang. Setelah ini duduk manis saja ya, Somi dan segala urusan rumah biar aku saja yang selesaikan."

Jungkook didudukkannya di sofa yang sebelumnya telah Taehyung bersihkan itu, mengecup dahi Jungkook singkat sebelum ke dapur membuat bubur Somi.
"Enak juga hidup seperti ini," monolognya.

Dari tadi Taehyung mondar mandir, mulai dari mengurus Somi, membersihkan rumah sampai mencuci piring. Untuk urusan makanan ia memesan apa yang Jungkook inginkan saja.

"Agak kebawah," ucap Jungkook sambil mencari saluran TV yang menarik.

Taehyung menurut, tangannya memijat bagian pergelangan kaki Jungkook. Somi sudah tidur dan kini tugas Taehyung hanya menjaga dan mengurus Jungkook.

"Yang satunya lagi."

Perintah Jungkook adalah hal mutlak yang harus Taehyung jalankan. Ia pindah ke sisi sebelah kanan, meletakkan kaki Jungkook ke pahanya, memijatnya perlahan seperti kaki sebelahnya tadi.

"Sayang, kau tidak lelah ya menonton TV seharian? Kenapa tidak tidur siang? Nanti matamu bisa sakit."

"Cerewet."

"Bukan begitu. Dari tadi kulihat kau juga sudah menguap terus. Tidur ya?"

Jungkook mengiyakan. Memang benar, ia ingin tidur dari tadi terlebih setelah Taehyung memijatnya.
"Tapi temani aku, ya?"

"Tidak usah diminta aku juga akan menemanimu, kok."

Memang dasarnya Taehyung bebal, ia tak mau mendengarkan penolakan Jungkook ketika menggendong kesayangannya itu.
"Jangan gerak-gerak terus. Kalau jatuh bagaimana?"

Jungkook cemberut mendengarnya.
"Ya sudah kalau jatuh itu berarti salahmu."

"Nanti kalau aku jatuh terus mati, memangnya kau tak sedih?"

"Tidak. Untuk apa sedih? Tinggal cari pria lain.. akh Taehyung!" Jungkook kaget ketika Taehyung kehilangan keseimbangannya, tangannya menggenggam erat bisep Taehyung. Memejam erat matanya sebelum mendengar tawa Taehyung.

"Haha. Takut, ya?"

Wajahnya menatap Taehyung marah. Ia cubit lengan pria yang menggendongnya itu.
"Rasakan. Rasakan." Cubitan-cubitan kecil itu membuat Taehyung tak seimbang, untung ia sudah masuk di kamar Jungkook. Beruntungnya lagi ia langsung menjatuhkan Jungkook ke ranjang.

"Ayo, cubit lagi!" Taehyung memenjarakannya diantara lengannya. Jungkook merasa kecil sekali jadinya, ia hanya diam tak berani banyak bergerak. Merasa gemas Taehyung menciumi wajahnya, ikut tidur disamping Jungkook.

"Ish, jangan cium-cium terus." Protes Jungkook menghalau wajah Taehyung mendekat.

"Kenapa? Kan ini punyaku, yang ini juga punyaku, ini juga. Masa aku tidak boleh mencium milikku sendiri?" Taehyung menunjuk dahi, hidung, pipi serta bibir Jungkook.

"Kalau ini semua punyamu jadi apa yang kumiliki lagi?"

Taehyung memeluknya erat.
"Aku. Kau punya aku, semua yang ada di diriku itu punyamu."

"Termasuk uangmu?"

Hanya dekapan erat yang Jungkook dapati. Mereka tertawa sesaat sebelum sadar ada Somi yang tertidur lelap disana.

"Ssst.. Tidur ya, aku nyanyikan mau?"

Jungkook terlihat ragu, ia tak pernah mendengar Taehyung menyanyi sebelumnya. Tanpa persetujuan Jungkook ia langsung menyenandungkan sebuah lagu baru yang tengah ramai didengar saat ini.

Just close your eyes
nani mo iwanai
I'll steal your heart
mahō no yō ni
kisekinara boku ga miseteageru

sono te o dashite
Stay Gold
yume no naka demo
Stay Gold
sagashiateruyo

Stay Gold Gold
kimi ni retakute
Stay Gold
kimi no subete ni
Stay Gold

kokoro hikarete
Stay Gold
te ni iretakute

Diliriknya Jungkook sekilas, ternyata pria manis itu telah terlelap begitu tenang. Dirapikannya selimut Jungkook, mencium pipi itu singkat langsung ikut bergabung dalam alam mimpi.



.
.
.

Tbc

Your Last (Taekook/Vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang