Malam Jum'at

2K 148 13
                                    

Ini sebenernya challenge dari temen twitter aku yang mendadak otak mereka pada ajaib waktu live Dentiste kemaren. Aku yang otaknya nggak ajaib, yang kudu pake plot dan lola ini akhirnya jadi cupu alias telat up cerita ini. Intinya ini challenge AU 18+ MG. Jujur Moko nyan G bisa nulis cerita nganu. Karena ini challenge, ya mau gimana lagi 😌

"Uwahhhh, akhirnya sampai juga di rumah," erang Gulf begitu sampai di lorong menuju kamar condominium-nya. Begitu senangnya ia bisa kembali ke rumah setelah seminggu yang lalu berada di luar kota karena pekerjaan.

"Hari ini aku mau kasih kejutan spesial. Phi Mew pasti kaget hehehehe," katanya seraya mengayun-ayunkan bangga jinjingan plastik di tangan kirinya yang berisi bahan masakan.

Begitu sampai depan pintu, Gulf merogoh kantung celananya, geraba gerubu mencari kunci saking semangatnya ingin memberi kejutan.

"Kamu baru pulang, Nong."

Gulf terperanjat. Betapa kagetnya ia ketika seseorang baru saja menyapa tanpa sedikitpun ia merasakan kehadiran orang tersebut melewati punggungnya. Hampir-hampir Gulf menjatuhkan kunci.

Tunggu. Bukankah sejak tadi lorong ini sepi tak ada siapapun?

Ah ini hanya perasangka buruk. Mungkin saja dia lewat lift dari arah berlawanan. Meski lift yang baru saja di naiki Gulf adalah lift terdekat menuju kamar keduanya.

Gulf menoleh ke samping kiri. Wanita itu masih menatapnya ketika dia sedang memasang kunci pintu ke lubang kunci. "Ah, Phi Jane. Apa kabar?" Sapanya seraya menyematkan senyum kaku pada wanita yang usianya sebaya Phi Mew.

Wanita itu cantik dengan rambut ikal pirang alami karena darah keturunan eropa. Mata birunya terlihat jernih dan bibir tipisnya tampak berwarna merah muda tanpa pulasan lipstick. Kalau saja Phi Mew straight, mungkin dia bisa jatuh cinta pada wanita itu.

Ahhh, Gulf saja hampir tergoda. Sayangnya godaan six pack Phi Mew lebih menantang hahahaha. Lagi pula untuk apa main gila dengan wanita yang sudah bersuami?

"Baik Gulf. Kalau begitu Phi masuk dulu ya?"

"I, iya." Mendadak Gulf gagap saat menyahutinya.

Sedetik kemudian begitu memasuki kamarnya Gulf menggeleng. Tidak biasanya Phi Jane menyapanya sangat formal. Biasanya Phi Jane akan langsung memukul punggungnya kala menyapa, layaknya seorang adik laki-laki dan kakak perempuan. Biarpun tetangga, mereka cukup dekat. Namun kali ini Phi Jane jadi agak aneh.

"Lebih baik aku siap-siap bikin kejutan,"ujar Gulf seraya mengusap tengkuknya yang dirasa menggigil.

***
Hari semakin sore kala Gulf mempersiapkan masakan kejutan untuk Phi Mew.

Dok dok dok!!!

Dok dok dok!!!

Tembok kamar Phi Jane berbunyi. Tak sekali dua kali. Hampir lima menit sekali tembok itu mengeluarkan gedoran keras. Agaknya itu membuat Gulf jengkel, ingin komplain ke kamar tersebut, namun enggan mengingat kebaikan tetangga bule tersebut padanya untuk tidak merasa jijik pada pasangan sesama jenis yang tinggal bersebelahan.

Tak lama kemudian Mew pulang. Pria beruang itu kaget begitu memasuki kamar condominiumnya dalam keadaan lampu menyala. Disana dia tersuguhi pemandangan cantik seorang pemuda dengan celemek hitam yang menutupi setengah tubuhnya di dapur. Siapa lagi kalau bukan Gulf Kanawut.

Serta merta Mew menyerbu ke pelukkan kekasihnya itu. Melingkari pinggang Gulf dengan kedua tangannya serta membenamkan wajahnya ke ceruk leher pemuda itu sembari mendusel manja. "Aku kangen."

Still in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang