×××
Han Jisung menghela napas lega, sekarang ia sedang duduk santai di kantin sembari memakan beberapa camilan bersama Hyunjin, Felix dan Jeongin.
Saat jam pelajaran tadi, kepala Jisung sangat amat pusing akibat kerja kelompok bersama Felix yang sangat menguji kesabarannya. Bagaimana tidak? Tadi guru mereka tiba-tiba menyatukan Felix dan Jisung dalam satu kelompok yang sama. Bukannya membantu Jisung, Felix malah berjalan kesana kemari dan dengan santainya mengobrol dengan anggota kelompok lain. Akibat ulah Felix, Jisung jadi tidak bisa fokus ke tugas kelompok mereka dan malah sibuk meneriaki Felix yang sudah seperti anak hilang.
Hyunjin yang duduk di samping Jisung sedari tadi sudah menyadari jika Jisung tampak sangat stress hari ini, "Kenapa lo? Ada masalah?" tanya Hyunjin sambil menyenggol lengan Jisung. Jisung menoleh ke arah Hyunjin sebentar, pemuda itu mengamati raut wajah Hyunjin yang sedikit khawatir. Sejak kecil hanya Hyunjin lah satu-satunya teman yang paling tahu apa saja tentang Jisung, mulai dari hal-hal yang Jisung sukai, hal-hal yang Jisung benci, bahkan Hyunjin tahu apa saja masalah yang sedang Jisung hadapi.
Jisung tersenyum tipis, "Kali ini bukan masalah, tapi malapetaka." Hyunjin yang mendengar perkataan Jisung sontak menaikkan kedua alis matanya, "Lebih parah dari kejadian kemarin?" tanya Hyunjin pelan, ia berusaha keras agar suaranya tidak terdengar oleh Felix dan Jeongin yang berada di kursi tepat di hadapan mereka berdua.
Jisung menggeleng, ia tahu pasti maksud dari perkataan Hyunjin menyangkut pertengkaran antar keluarga Jisung yang terjadi beberapa hari lalu. Kemarin Hyunjin datang ke rumah Jisung untuk mengantar buku Jisung yang ia pinjam. Suasana di rumah Jisung hari itu sangat mencekam, merasa tidak enak datang di waktu yang kurang tepat, Hyunjin langsung memutuskan untuk pulang. Jisung akui jika pertengkaran itu memang parah, tapi masalah yang mengganggu pikirannya bukan itu.
"Tadi gue ada kerja kelompok, awalnya berjalan lancar tapi pas akhir," Jisung tiba-tiba berhenti bicara, ia memejamkan mata sejenak, memijat kening yang sudah memanas lalu menghela napas panjang. "Ini anak bikin kerja kelompok jadi hancur." jari telunjuk Jisung menunjuk tepat di depan wajah Felix yang sedang asyik menyantap pangsit dengan damai.
Felix yang tertunjuk segera meminum teh es yang berada di samping kiri tangan kanannya, ia terkekeh mengejek kemudian menunjuk balik Jisung, "Lah kok jadi gue yang salah? Kan lo, lo yang salah." sungutnya yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari Jisung, "Ini yang gue malas dari lo, ngga pernah mau disalahin." ucap Jisung miris.
Jeongin yang menyaksikan pertengkaran kecil antara Jisung dan Felix langsung menengahi, "Tolong ngga usah kayak anak kecil yang dikit-dikit berantem dong." ucap Jeongin berusaha sabar menatap kedua anak kembar bohongan yang layaknya upin-ipin itu secara bergantian.
Felix teringat sesuatu kemudian mengangguk lemas, "Ya udah maaf, gue baru ingat kalau pr matematika yang dikumpulin besok belum gue kerjain, nanti pas pulang sekolah kirim jawaban ke gue ya Sung." ucap Felix dengan raut wajah lucu yang ingin selalu Jisung musnahkan. Jisung memutar kedua bola matanya kesal lalu menghela napas lagi, "Kambuh lagi dia." rutuk Jisung pelan. Hyunjin yang berada di samping Jisung langsung tertawa dan menepuk pundak Jisung, "Risiko sekelas sama anak musang mah gitu Sung, untung gue sama Jeongin ngga sekelas sama lo berdua." Jeongin yang mendengar ucapan Hyunjin langsung mengacungkan jempol ke arah Hyunjin kemudian berkomentar, "Gue setuju sama omongan lo."
Entah datang dari mana, Seungmin membawa makanan dengan senyum khasnya kemudian duduk di samping kiri Jisung, "Lagi ngomongin apaan?" tanyanya santai.
Hyunjin menyipitkan matanya curiga, "Darimana lo? Dari tadi gue cariin di kelas ngga ada." Seungmin mengalihkan pandangan ke arah Hyunjin, "Biasa." jawabnya singkat kemudian terkekeh pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL
Teen Fiction[ON HOLD] Lee Chaeryeong benci Han Jisung. Jika Jisung adalah yang pertama di kelas, maka Chaeryeong akan selalu menjadi yang kedua. Chaeryeong tidak akan pernah menjadi yang pertama jika Jisung masih berada di kelas yang sama dengannya. Sejak Sekol...