Bagian 7 : Belum Menyerah?

31 10 4
                                    

Masih berjuang walaupun tak dihargai?

Happy Reading

🎉🎉🎉

"Kenapa lagi Zie?"  Tanya Raka saat berada didalam mobil.

"Kenzie kangen sama kak Revan," jelasnya.

Raka tersenyum mendengar ucapan Kenzie, "Revan juga pasti kangen sama Kenzie, jadi jangan terlalu dipikirin,"
Kenzie hanya mengangguk mengerti.

"Ada saatnya kalian pasti bertemu," lanjutnya.

"Sejak kapan kak Raka jadi puitis?" Tanya Kenzie sambil terkekeh kecil sementara Raka langsung menatap Kenzie, "Sejak kamu ada di hidup kakak," jawabnya enteng.

"Tuh kan, puitis lagi," komentarnya, Raka hanya terkekeh kecil.

"Kalo Kenzie disuruh pilih, Kenzie bakal pilih ikut kak Devan," ucapnya tiba-tiba.

"Kenapa?" Tanya Raka penasaran.

"Karena disini aku udah ga ada siapa-siapa," jawabnya lesu.

"Zie! Kamu masih punya kakak," Kenzie hanya tersenyum kecut mendengarnya. Raka pun mengendarai mobilnya sampai ke sekolah dengan perasaan campur aduk.
Setelah mobil mereka sampai di sekolah, Kenzie dengan cepat turun takut Raka akan banyak tanya bila dirinya turun lebih lambat.

"Kak Devan!" Teriak Kenzie saat melihat Devan di koridor.

"Apa?" Jawab Devan ketus.

"Nih, aku bikinin bekal kakak," ucapnya sambil memberikan kotak bekal itu pada Devan.

"Kan udah gue bilang, bekalnya ga dimakan sama gue. Lo tau KBBI ga sih?!" Bentak Devan sampai Kenzie tersentak.

"Biarin, aku bakal kasih kakak bekal sampe kakak makan," ujar Kenzie yang pantang mundur. Devan tak habis pikir dengan gadis dihadapannya ini, sudah ia maki tapi tetap tak menyerah.

"Mau Lo apa sih?!" Bentak Devan frustasi.

"Aku mau kakak jatuh cinta sama aku," jawab Kenzie dengan senyuman manisnya. Devan tersenyum miring setelah mendengar jawaban Kenzie yang tak masuk akal baginya.

"Ga akan!" Bisik Devan tepat di telinga Kenzie dengan suara yang ditekankan, lalu meninggalkan Kenzie yang mematung setelah mendengarnya.

"Liat aja nanti," baru pertama kali Kenzie tersenyum smirk yang sangat menyeramkan.

Devan yang pergi langsung berhenti seketika, lalu melihat ke arah tempat berdirinya Kenzie yang tadi ia tinggalkan sendiri.

"Pantang menyerah juga tuh cewe," tanpa disadari, Devan mengatakan itu sambil tersenyum miring.

"Kenzie!" Panggil Calista di koridor saat melihat Kenzie sendiri di sana. Kenzie yang menyadari bahwa ada yang memanggilnya langsung menyapanya balik.

"Hai, Cal," sapa Kenzie saat Calista menghampirinya.

"Ngapain disini? Ayo masuk kelas," ajaknya sementara Kenzie hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Eh, aku baru mau kekelas kok," alasannya.

"Yaudah bareng aja," final Calista sementara Kenzie hanya mengangguk tanpa mengatakan apapun. Saat mereka sampai kelas, Calista bertanya.

"Gimana? Dapet no hp nya?" Tanyanya tiba-tiba yang membuat Kenzie kikuk.

"Hah? Oh, belum," jawabnya seadanya.

"Kirain dapet, tapi kamu tanya soal bekal itu ga? Dimakan ga?" Tanya Calista lagi yang membuat Kenzie tak menjawab.

KENZIE'S STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang