Bagian 8 : Bertengkar?

33 9 5
                                    

Dia akan melakukan apapun demi seseorang yang ia sayangi walaupun harus menanggungnya sendiri

Happy reading

🎉🎉🎉

Raka membawa Kenzie pergi dari kelasnya dengan rasa khawatir.

"Kamu beneran ga papa Zie?" Tanya Raka untuk kesekian kalinya dan Kenzie hanya tersenyum.

"Iya, aku gapapa. Aku cuma pusing dikit doang," alibinya padahal kepalanya sangatlah sakit, tetapi ia berusaha untuk tidak membuat Raka khawatir.

"Tapi kamu pucet gitu Zie," Kenzie hanya menggelengkan kepalanya pertanda ia baik-baik saja. Mungkin dengan menahannya sebentar lagi, sakit kepalanya akan segera berakhir pikirnya.

Sesampainya didepan kelas Kenzie, Kenzie dengan sigap menahan tangan Raka agar tak masuk ke kelasnya.

"Kenapa?" Tanya Raka heran.

"Kakak ambil buku di ruang guru terus bawa ke kelas kak Devan, soalnya aku belum kesana tadi. Aku masuk kelas sendiri aja," cegahnya.

"Yakin?" Raka kurang percaya bahwa Kenzie baik-baik saja, karena wajah Kenzie begitu pucat. Kenzie hanya menganggukan kepalanya dan segera mendorong Raka menjauh dari kelasnya.

"Sana!" Usir Kenzie.

"Iya-iya, ga usah dorong-dorong juga kali," ucap Raka dengan memutar bola matanya malas atas kelakuan Kenzie. Sementara Kenzie hanya terkekeh pelan mendengar Raka merajuk.

"Semangat bawa bukunya ya kak," Kenzie memberi semangat kepada Raka dengan mengepalkan tangannya kedepan sambil tertawa.

"Dari mana Zie?" Tanya Calista saat melihat Kenzie memasuki kelas.

"Dari kelas kak Raka," jawab Kenzie seadanya sementara Calista hanya ber-oh ria saja. Calista tak mengetahui apa yang telah terjadi pada Kenzie karena hanya berada didalam kelas saja. Sedetik kemudian ia bertanya lagi.

"Muka kamu kok pucet? Kamu sakit?" Dengan khawatir Calista bertanya pada teman satu-satunya itu.

"Ga, aku cuma kecapean aja,"

"Kita ke UKS aja ya?" Ajak Calista tetapi Kenzie menolaknya.

"Tapi muka kamu pucet banget Zie," ucap Calista lagi.

"Ga papa, nanti juga ga pucet lagi kok," Calista hanya mengangguk walau dia khawatir pada Kenzie. Guru pun memasuki kelas setelah mereka selesai dengan percakapan mereka dan memulai pelajarannya tanpa gangguan sedikit pun.

***


Raka kembali ke kelasnya setelah mengantar buku kelas Devan dengan wajah murkanya. Sesampainya di kelasnya, ia langsung menggebrak meja Adnan dan langsung menariknya keluar kelas. Siswa-siswi yang berada dikelasnya pun dibuat kaget atas perlakuan Raka.

"Maksud Lo apa tadi?!" Amuk Raka yang langsung membanting tubuh Adnan ke lantai. Adnan yang belum siap, langsung terjatuh dibuatnya. Untunglah hari itu guru tak masuk kelas, jadi Raka bisa sepuasnya memperlakukan Adnan seperti itu.

"Memang bener dia cuma mainan Lo doang kan?" Tanya Adnan dengan senyuman mengejeknya yang khas. Raka yang sudah tak bisa menahannya langsung memukul wajah Adnan.

KENZIE'S STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang