Ada yang aneh

26 1 0
                                    

"Ren, lu ngapain duduk disana? Dah malem."

"Gue nungguin adik gue lah."

"Emang lu percaya ye kalo adik lu ke toko buku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emang lu percaya ye kalo adik lu ke toko buku?"

Darren senyum tipis menanggapi perkataan Connor, tetangga sekaligus sahabat dekatnya.

"Ren, ini udah jam 11 malem. Toko buku mah udah tutup jam 4 sore gegara pandemi."

Darren hanya tertawa mendengar celotahan Connor yang terdengar lucu.

"Udah kalo lo mau tidur, masuk rumah lo sana! Jangan urusin gue disini."

"Yaelah gue khawatir Ren. Kalo adik lu kenapa-kenapa kan.... "

"Udah, lo jangan doain adik gue yang nggak-nggak dong!"

"Yaudah kalo gitu gue temenin lu disini ye Ren."

Darren hanya mengangguk dengan tatapan kosong.

Beberapa menit kemudian, HPnya Connor bunyi.

"Halo, dimane lu? Kakak lo nungguin lo nih depan pagar."

Darren langsung menoleh ke arah Connor dan Connor menggangguk.

"Oh, lu nginep di rumah temen?"

".... "

"Ohh gitu, temen lo lagi sakit dan bokapnya dia lagi ke luar kota?"

".... "

"Oke tar gue sampein deh ke kakak lo. Baik-baik lu ye jangan bandel, dan besok inget pulang! Gue mau berantem sama lo, urusan kita belum selesai."

Kemudian telpon dimatikan.

Darren memukul tangan Connor.

"Jangan ngomong yang aneh-aneh lo Nor!"

"Kagak elah, jadi intinya lu nggak usah khawatir. Adik lu pasti baik-baik aja kok. Mungkin dia bohong soal ke toko buku, tapi gapapa yang penting dia kagak tidur di jalan."

Darren mendengus dan berajalan ke arah rumahnya.

Connor menghela nafas panjang, dan menatap kepergian Darren.

Punggungnya memerlihatkan bagaimana kesepian Darren selama ini.

Connor mengalihkan pandangannya ke Hp yang ia bawa. Tadi itu bukanlah sepupu Darren yang menelpon, melainkan nada alarm yang sama dengan nada dering telpon.

Tak apa, ia harus tetap bisa menghibur sahabatnya itu.

🌱🌱🌱

Gue turun dari taksi dan menuju pagar rumah gue.

Selain itu gue juga lagi mikirin alasan yang tepat dan bisa meyakinkan kan Darren kenapa gue nggak pulang semalem.

"Baru pulang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baru pulang?"

Gue mundur selangkah. Terkejut.

"Iya kak Darren. Maaf aku kemarin..."

"Gapapa, temen kamu masih sakit?"

"Eh... Sakit?"

Gue mikir keras. Perasaan nggak ada temen gue yang sakit, ada sih si Dylan yang mukanya biru karena ditonjokin kakaknya.

Tapi kan...

"Iya, kan kamu semalem nelpun Connor dan nyuruh dia kasi tau kakak, kalo kamu nginep di rumah temen kamu yang lagi sakit."

Waduh, hebat juga si Connor. Ada maksud apa dia nolongin gue kayak gitu?

"Ohh, i..iya kak. Temen aku udah sembuh kok. Sekarang aku mau ganti baju dulu ya, mau ke sekolah."

"Iya, inget sarapan dulu ya. Kakak mau ke bank, narik uang."

"Siap bossku."

Kak Darren pergi dan gue bisa bernafas lega.

Pas gue masuk rumah dan mau nutup pagar, tiba-tiba gue liat sesuatu di rumah depan. Rumahnya si Connor.

"Kalo mau ngomong trimakasih, nanti yaa, gue sibuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo mau ngomong trimakasih, nanti yaa, gue sibuk. Uhuiiii....."

"HEH JYJYK GUEEEEE!!!! "

Gue lari ke dalam rumah.

Gue langsung ganti baju dan ngambil roti di meja makan.

Gawat, udah 7.15. Lagi 15 udah bel masuk kelas.

Gue langsung ngambil sepatu dan makek satu persatu sambil jalan.

Bodo amat dah, gue langsung ngibrit dan lari sekencang-kencangnya ke sekolah.

Pas udah mau nyampe gerbang, gue liat seseorang di bawah pohon. Orang itu duduk di atas motor.

What the...

Bukannya dia Kak Yibo? Cowok gila yang aneh itu.

Gue jalan pelan-pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue jalan pelan-pelan.

Tapi pandangan gue beralih ke seseorang yang baru keluar dari gerbang sekolah.

Gue langsung ngumpet di belakang pak satpam yang lumayan gendut. Gue nutup mulut gue gak percaya.

Itu kan Kak Darren, ngapain dia keluar dari sekolah dan saat ini dia malah naik ke motor Wang Yibo?

Nggak mungkin gue salah liat. 

Gue merhatiin motor Wang Yibo yang melaju dengan cepat.

"Sampai kapan berdiri disini dek? Mau bapak kentutin?"

Gila, gue langsung ngibrit ke kelas pas denger omongan pak satpam.

Sebenernya ada hubungan apa antara kak Yibo dan kak Darren?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Friend Zone °Dylan Wang° (2020 feat Wang Yibo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang