HAPPY READING :)
Tejo berhenti ditengah-tengah lorong. Ia meneguk salivanya sesekali sambil mengelap keringatnya yang terus bercucuran. Sebentar lagi pelajaran dimulai karena bel tidak lama lagi. Tapi, entah kenapa cowok itu gatel banget pengen bolos.
Capek banget. Lahir dan batin.
Tatapan bertanya-tanya orang sekitar dihujamkan ke sosok cowok atletis itu. Ya iya, siapa yang gak kaget cowok yang biasanya kalau jalan suka leha-leha walaupun disuruh lari sama guru olahraga itu tiba-tiba lari-lari kayak orang kerasukan?
Gimana reaksi orang-orang ya, kalau tahu bahwa penyebabnya adalah seorang cewek asing yang mempergoki Tejo di pojokan karena menguping?
Eh, tunggu.
Cewek asing?
Iya juga, kok dia gak pernah ingat pernah ketemu cewek ini dimanapun ya? Padahal Tejo itu kan cowok impas, kalo kenal dia Tejo juga kenal. Kalo enggak ya... Tejo juga sama. Aneh sih.
Tapi cowok itu harusnya juga udah kenal anak-anak sekolahannya. Orang dikit banget, masa sih ada yang belum dia lihat?
Apa tiap waktu senggang di selalu kesana ya?
Tapi waktu upacara setidaknya lihat kan?
Terus... dia siapa? Dan pria berumur sekitar 30 an itu dateng darimana? Dia bukan guru ataupun sekuriti, yah walaupun gak mungkin kalo model bajunya terlalu classy gitu.
Orang tua murid kali ya? Dipikir-pikir kayaknya dia anak baru sih, tapi....
Gak mungkin anak baru saat begini kan?
"Woi, lo kenapa lari-lari, hah?"
Tejo menoleh, sedikit terkejut melihat sosok Vathan yang tau-tau aja udah ada disampingnya. Vathan melihat sekeliling, lalu mendorong Tejo kesamping agak bertenaga. Tejo mendecak, menepis tangan cowok itu. Merasa gak terima didorong-dorong gitu.
" Apaan sih?"
" Lo ngalang jalan, bego". Vathan memonyongkan bibirnya dan mengusap tangannya yang ditepis Tejo. Tejo yang melihat tingkahnya dari ujung matanya itu berdesis.
" Ada apa nih? Siapa cewek yang bisa membuat seorang Toshiro berlari seperti ini, hmm?" Vathan memiringkan wajah dengan ekspresi menggoda.
" Cewek mulu lo ngungkitnya. Lo tega jodohin anak dibawah umur, hah? " Tejo melipat tangannya ke dadanya. Vathan terkekeh. Ia mengetuk telunjuknya di dagu. Menautkan alisnya, seolah menyadari sesuatu. " Iya ya, lo kan sukanya sama gue "
Jitakan maut Tejo dengan cepat mendarat di kepala Vathan, membuat Vathan merasa agak pusing dibuatnya. Tejo mengeluarkan aura mencekam yang membuat siapapun termasuk Vathan bisa merinding. Ia menaikkan dagunya, angkuh.
" Lo udah gak mau hidup ya? Gue masih doyan cewek ege"
Vathan meneguk ludahnya. Ia terkekeh pelan. Tejo melihat sekitar sekilas, spontan saja rautnya berubah drastis dan langsung merangkul Vathan dengan tangan satunya mengulek puncak kepala Vathan.
" Woi.."
" Lo kalo ngomong tuh jangan frontal bisa gak sih?" Tejo menekan dalam suaranya hingga ditelinga Vathan suaranya seperti monster yang siap menerkam mangsanya. Vathan mengerutkan kening, tidak biasanya Tejo berubah sedrastis itu. Apalagi nada bicaranya aneh gitu. Kayak... malu?
KAMU SEDANG MEMBACA
EXCESSIVE
Storie d'amore[ HIATUS ] Vathana si Aura Matahari, yang tidak sadar disekelilingnya banyak misteri yang disimpan oleh orang-orang yang dia sayang. Ia sudah berlebihan selama ini, apakah ia mampu untuk menebus kesalahannya? CERITA AKAN HIATUS SAMPAI WAKTU YG TI...