[06] - Exhausting Day

723 91 217
                                    

Sepekan ini, Jimin dibuat kewalahan dengan pekerjaan kantornya. Sebagai salah satu direktur di perusahaan milik Ayahnya, ia harus menunjukkan kinerja terbaiknya untuk perkembangan perusahaan. Bahkan sudah 3 hari ini, Jimin mengurangi jam tidurnya untuk segera menyelesaikan pekerjaannya.

Setelah mengoreksi laporan keuangan akhir bulan, Jimin segera melepaskan kacamata kerjanya. Jimin menyenderkan punggungnya pada kursi kerja untuk merilekskan tubuhnya. Kepalanya sedikit pusing akibat terlalu lama menatap layar laptop selama beberapa jam.

Karena merasa haus, Jimin segera berjalan ke dapur untuk mengambil segelas air putih untuk menghilangkan dahaganya. Saat melewati ruang tengah, ia melihat Jian yang sedang menari dengan diiringi opening theme song dari kartun yang sedang di tayangkan televisi. Jimin tersenyum ketika melihat keceriaan dari Jian, ia mulai bersemangat kembali agar cepat menyelesaikan pekerjaannya dan kemudian bisa bermain dengan Jian.

Jimin yang awalnya ingin kembali bekerja, harus menunda niatnya sebab telepon rumahnya berbunyi. Saat menerima telepon, ia mendapatkan laporan dari Tuan Lee selaku petugas keamanan di kawasan  apartement yang Jimin tinggali. Tuan Lee mengatakan jika ada sedikit masalah dengan mobil Jimin yang berada di basement. Jimin pun menjawab bahwa ia akan segera keluar.

"Jian, Ayah harus ke basement sebentar ya. Jian tidak apa-apa kan Ayah tinggal sebentar?" tanya Jimin yang saat ini sudah berada di dekat Jian.

Jian pun hanya mengangguk, ia masih fokus pada layar televisi.

Setelah mendapatkan jawaban dari Jian, Jimin buru-buru keluar menuju basement. Saat tiba di basement, Tuan Lee menjelaskan bahwa mobil Jimin baru saja mengalami kecelakaan ringan. Tetangga apartementnya tidak sengaja menabrak bagian depan mobil Jimin hingga membuat lampunya pecah, bahkan ada bagian yang sedikit penyok.

"Maaf Tuan, saat ini aku sedang belajar menyetir sehingga untuk memarkirkan mobil di tempat sempit seperti ini aku mengalami kesulitan," ucap gadis muda itu sebagai pelaku utama. Jimin prediksi, gadis ini masih belajar di bangku kuliah.

"Ah, tidak apa-apa. Aku bisa memakluminya. Lagipula aku bisa mengurusnya dengan asuransiku untuk memperbaiki ini." ujar Jimin agar gadis itu merasa lebih lega.

"Sekali lagi aku minta maaf Tuan, jika memang Tuan ingin meminta uang ganti rugi saya bersedia memberikannya," ucap gadis itu masih merasa bersalah.

"Tidak perlu. Sungguh ini bukan masalah besar, jadi kau tenang saja." ucap Jimin mencoba menolaknya secara halus.

Gadis itu terlihat bingung harus merespon seperti apa lagi.

"Maaf jika kau tak keberatan, apakah aku boleh membantumu untuk memarkirkan mobilmu? Sepertinya tanganmu masih gemetaran akibat kejadian barusan. Jika dibiarkan aku khawatir kau akan menabrak mobil yang lain," ucap Jimin menawarkan diri untuk membantunya.

"Terimakasih banyak Tuan," ucap gadis itu segera menyerahkan kunci mobilnya.

.

Di waktu bersamaan, Jian yang merasa bosan menonton acara televisi kini mulai berjalan mencari aktivitas yang lain. Saat ia melewati meja kerja Ayahnya ia melihat sebuah flashdisk berbentuk ikan. Tanpa berpikir lama Jian segera menyabut flashdisk tersebut yang awalnya masih menancap di laptop Jimin.

"Astaga, ikannya bisa mati jika tidak di dalam air. Chingu~ kau tenang saja aku akan menyelamatkanmu," ucap Jian segera berlari membawa flasdisk Jimin yang berbentuk ikan itu ke aquarium di rumahnya yang terletak dekat dapur.
Jian segera memasukkan flashdisk milik Jimin itu ke dalam air, Jian berpikir bahwa itu adalah ikan sungguhan.

Daddy's Little Girl - [PARK JIMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang