Sesuai perjanjian mereka tadi pagi. Kini Nikitha, Vanessa, Rian, Deva, dan Rama sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Nikitha dibonceng oleh Rian dan Vanessa yang juga dibonceng oleh Deva, hanya Rama yang jomblo.
Tibalah mereka di bangunan megah bertuliskan 'Rumah Sakit Medika'. Ketika Nikitha akan membuka pintu ruang rawat Lia bersamaan dengan itu pintu pun dibuka dari dalam. Tampaklah seorang wanita paruh baya yang akan keluar dari ruangan tersebut.
"Tante mau kemana?" Tanya Nikitha
"Mau ke kantin sebentar. Lia ingin roti selai dan susu kotak coklat" jawab Mama Lia
"Yaudah kalian masuk aja. Lia sendirian kok di dalam" lanjutnya
"Owh oke Tan kita masuk dulu ya" kata Vanessa yang mendapat anggukan dari Mama Lia
"LIAAA" teriak Nikitha dan Vanessa saat memasuki ruangan sahabatnya. Terlihat Lia yang menoleh ke arah mereka. Awalnya Lia tersenyum namun saat menyadari keberadaan Rama senyum di wajah Lia pun perlahan memudar bahkan hilang. Kini hanya ada senyum yang dipaksakan dan raut ketakutan di wajah Lia.
"Gimana keadaan Lo sekarang Ya?" Tanya sahabatnya
"Alhamdulillah gue udah baik-baik aja kok" jawab Lia
"Moga Lo cepet sembuh ya" kata Rian
"Iya kak makasih"
"Lo kenapa bisa sampai kayak gini Ya?" Kini giliran Deva yang bertanya
"Gapapa kok Kak. Lia cuma nggak mau makan aja jadi mag Lia kambuh deh" Rama sedari tadi hanya diam memperhatikan teman-temannya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Makanya dong Lo jangan lupa makan dan jangan banyak pikiran" kata Vanessa lagi
"Ck. Iya-iya"
"Gue ajak Lo kesini bukan untuk jadi patung bernapas ya" bisik Rian tepat di telinga Rama karena saat ini posisinya lah yang paling dekat dengan Rama.
Melihat gerak gerik Rian membuat Nikitha sadar akan hal yang harus ia lakukan.
"Van, Lo temenin gw ke kamar mandi yuk" ajak Nikitha
"Yaudah ayoo!!!" Seru Vanessa
"Gw haus nih. Kantin kuy, sekalian cari yang bening" kata Rian
"Yaudah ayo! Udah lama nggak cuci mata" kata Deva diakhiri dengan kekehan.
Kini di ruangan tersebut hanya tersisa Rama dan Lia. Suasana dalam ruangan tersebut sekarang sangatlah awkward.
"Gimana keadaan Lo sekarang?" Tanya Rama berusaha mencairkan suasana
"Seperti yang kakak lihat" jawab Lia yang masih enggan menatap Rama
"Owh. Jadi benar semua ini gara-gara gue? Lo mogok makan dan kunci diri di kamar karena ucapan gue kemarin?" Lia masih saja enggan menatap Rama
"Oke. Gue minta maaf kalau mungkin ucapan gue kemarin nyakitin Lo. Gue cuma nggak mau Lo ke siksa dengan suka sama gue" lanjut Rama
Seketika Lia pun menoleh dan mendapati Rama yang tersenyum padanya "Yaudah aku maafin kak Rama. Tapi aku nggak akan nyerah buat kejar cintanya kak Rama" kata Lia mantap
Raut wajah Rama pun berubah datar. Ia memutuskan untuk pergi ke taman rumah sakit menghindari Lia.
***
Hari ini semuanya telah kembali seperti semula. Lia sudah diizinkan masuk sekolah dan menjalani hari-harinya seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aprilia
Teen FictionKisah tentang seorang gadis remaja yang berusaha mendapatkan cinta sang bad boy sekaligus most wanted sekolah. Dilain hati, ada seorang Ketua OSIS yang rela sakit hati demi mencintai seorang gadis yang hatinya telah diberikan kepada pria lain. Apa...