part 14

32 5 1
                                    

Sepulang sekolah Lia berniat pergi ke toko buku untuk membeli beberapa novel baru. Saat ini Lia sedang berada di toko buku seorang diri. Ia menjelajahi deretan rak novel best seller.
"Mmm... Mana yaa yang bagus" ucapnya pada diri sendiri

"Yang ini sih udah punya. Itu mah juga udah punya" lanjutnya lagi

Setelah kurang lebih 15 menit menjelajahi rak buku best seller akhirnya ia pun menemukan buku yang menurutnya cocok.

"Wahh kayaknya ini bagus deh. Judulnya juga unik" ucapnya bermonolog sendiri sembari membaca sinopsis buku tersebut yang berjudul 'Mariposa'

"Ihhh kayaknya kisahnya menarik deh. Ini sinopsisnya aja udah kayak gini serunya" ucapnya masih bermonolog sendiri.

"Oke gue beli buku ini aja deh. Mmm... Sama mana lagi ya??" Ucapnya seraya mengetuk-ngetuk kan jari telunjuknya ke dagu seolah sedang berfikir.

"Udah deh ini aja kayaknya lainnya nggak ada yang menarik"

Lia berjalan menuju kasir hanya dengan membawa satu buku saja dan segera membayarnya.

Sepulang dari toko buku Lia berniat mampir ke cafe sebentar hanya untuk sekedar membeli minuman.

"Mas, cappucino latte nya satu yaa" ucapnya pada pelayan yang sedang bertugas

"Oke Mba. Mohon tunggu sebentar" ucap pelayan tersebut sopan.

Sembari menunggu pesanannya Lia menyibukkan diri dengan bermain ponsel. Ia hanya iseng saja membuka aplikasi Instagram nya.

"Hai. Boleh gabung nggak?" Lia mendongak menatap orang yang berada di hadapannya.

"Owh iya. Silahkan kak" ucapnya mempersilahkan orang tersebut untuk duduk.

"Lo sendiri disini?" Tanya orang tersebut

"Iyalah emang mau sama siapa lagi kak? Aku kan nggak kayak kak Vian yang banyak penggemar" jawab Lia santai

Ya! Orang tersebut adalah Vian. Lagi-lagi ia bertemu dengan Lia tanpa disengaja. Dan di tempat yang tidak disengaja pula.

"Ya udah deh. Emang Lo nggak takut apa??"

"Emang takut apa kak?"

"Secara Lo kan bocil nnt kalau diculik orang gimana? Kan kalau di masukin karung Lo nggak kelihatan" ejek Vian

"Ihhh kakak nyebelin deh. Biarin Lia marah"

"Kalau gue ajak ke mall mau?" Tanya nya. Lia hanya diam menatap Vian datar

"Ya udah deh gue beliin es kr..." baru saja ingin menyelesaikan ucapannya sudah di potong oleh pelayan yang baru datang.

"Maaf mas Mba, ini pesanannya tadi. Selamat menikmati" ucap pelayan tersebut

"Iya mas. Makasih ya" jawab Lia

Lia hanya diam menikmati cappucino latte miliknya. Vian pun merasa bersalah telah mengejek Lia dan membuat Lia marah.

"Maaf dong Li. Iya gue salah gue ngaku kok. Yuk ke mall gue beliin es krim" ucap Vian lagi. Lia masih betah dalam diamnya.

"Hmm... Kalau Lo diam berarti jawabannya iya"

"Oke kuy berangkat" lanjut Vian

Vian menarik tangan Lia keluar dari cafe tersebut setelah sebelumnya membayar pesanan Lia. Lia hanya diam mengikuti Vian karena tangannya yang ditarik Vian.

Sesampainya di mall mereka menuju stand es krim yang merupakan tujuan awal mereka.

"Li, Lo mau rasa apa?" Tawar Vian

"Terserah kakak" ucap Lia setelah sekian lama mendiamkan Vian

"Coklat aja ya?" Ucap Vian yang mendapat anggukan dari Lia

"Mba saya mau es krim coklatnya 2 ya" ucap Vian lagi pada penjual es krim

Setelah mendapatkan es krim masing-masing mereka berjalan mengelilingi mall hingga akhirnya Lia mengajak berhenti di sebuah toko aksesoris.

"Aku mau masuk dulu kak" pamit Lia pada Vian. "Kakak mau ikut apa disini aja" tawarnya lagi

"Gue tunggu sini aja" ucap Vian dan Lia hanya mengangguk

Lia berjalan mengelilingi toko aksesoris tersebut hingga akhirnya ia melihat kalung yang menurutnya unik.

"Wah kayaknya bagus deh kalau gue beli ini" ucapnya pada diri sendiri

"Ini kan disini ada huruf 'R' nya. Beli ah siapa tau nnt kalau kak Rama udah suka sama Lia dibeliin yang baru."

Lia membeli kalung yang berliontin huruf 'R' atas harapan bahwa Rama akan menjadi pacarnya.

"Kak, Pulang yuk! Udah selesai aku" ucap Lia setelah sampai di tempat Vian yang menunggunya tadi

Vian yang sedang asik dengan ponselnya pun akhirnya mendongak dan menganggukkan kepalanya. "Oke ayo! Emang tadi beli apa Lo?" Tanya Vian

"Ada deh. Udah lah ayo pulang" ucap Lia lagi dengan wajah sumringah dan Vian hanya bisa mengangguk

Setelah sekitar 20 menit akhirnya Lia sampai di depan gerbang rumahnya diantarkan oleh Vian

"Makasii ya kak" ucap Lia berterimakasih pada Vian

"Iya sama-sama. Gue duluan" pamit Vian

"Hati-hati kak" pesan Lia

***
Halloooo halloooo

Gimana part kali ini??? Maaf ya kalau makin ga jelas

Semoga tetep suka. Jangan lupa tinggalkan jejak^^ kalau nggak baca aja juga gapapa kok^^

See you next chapter:)

Salam dari author 🧡

ApriliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang