ft. yiren, part of dreamies project
ini cuman cerita singkat dari perjuangan seorang hawa yang pantang menyerah ngejar sang adam.
"le, kalo hari ini udah ada niatan nembak aku belum?"
"ga usah ngadi-ngadi lo."
start : 8 april 2020
finished...
seketika raut wajah yuri berubah. ia terlihat sedikit murung.
"ga usah banyak gaya lu, gue tau ya lo nih pinter. udeh, ga usah acting acting segala." celetuk jisung.
spontan, yuri merengut sebal sembari menarik-narik jari chenle. "chenleeee, liat deh! jisung nyebelin banget ish!"
chenle tersenyum simpul, ia mengacak-ngacak sekilas rambut sang gadis. "kamunya ga usah macem-macem makanya,"
jisung hanya mencibir, ia berjalan mendekati papan pengumuman yang sudah mulai sepi oleh siswa. bibirnya berdecak sebal saat melihat peringkat yang ia dapatkan.
"lulus sih lulus, tapi peringkat gue ga ada bagus-bagusnya." gerutunya.
"ih, ngga papa tau!" ujar yuri menepuk pundak jisung dari belakang, membuat sang empu mengomel karna terkejut.
"jisung udah ngelakuin yang terbaik. bunda naura pasti bangga kok sama jisung. bunda naura kan baiik hehe," kekeh yuri.
"yuri juga bangga sama jisung! chenle juga, ya kan leee?" teriak yuri pada chenle yang masih duduk agak jauh disana.
chenle yang tadinya sibuk dengan ponselnya, mendongak dan tersenyum lebar. "tentu!"
jisung mendongak, tersenyum kecil pada yiren yang masih mendengarkan ceritanya dengan begitu serius.
"yuri itu, gue sendiri bingung gimana deskripsiin dia." gumam jisung. "dia gadis yang manis, periang, ramah, ya kayak lo gitu."
"—dia mudah berteman sama siapa aja. engga ada yang ga suka dia. buat gue pribadi, yuri selalu bisa ngasih gue semangat apapun itu. dia bikin orang-orang disekitarnya nyaman sama dia. yuri, selalu mancarin energi positif." jelas jisung.
yiren menyangga kepalanya diatas meja. telinganya ia pasang baik-baik, mencerna setiap kata yang diucapkan jisung.
jisung tertawa pelan melihat raut wajah serius yiren. ia kembali bercerita, "tentu aja, buat chenle yang berstatus tunangannya. yuri itu dunianya. yuri adalah cahayanya. gue hampir ga pernah liat mereka berantem. yuri, selalu mampu bikin chenle tenang."
"—sampe kita ga sadar. ada yang aneh dari diri yuri kalo aja gue ataupun chenle lebih ngeh." jisung melamun untuk sesaat.
"menurut lo..." jeda jisung, "apa normal manusia selalu senyum, ketawa dan bahagia?"
yiren terhenyak.
"kami lupa. cahaya suatu saat juga bisa meredup, kehabisan energinya. sama pula dengan yuri. ada rahasia, ada luka, dibalik senyumnya, tawanya. dibalik wajah cantik yuri, dia hampa."
jisung menghela nafas pelan, matanya terpejam sesaat. "gue ga tau, yuri yang pagi itu nyemangatin gue, ngomelin gue, ngambek ke gue. sorenya, berubah jadi yuri yang sama sekali ga pernah gue kenal"