🍉dua puluh; demam

2.8K 453 46
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


yiren sakit.

pantes dari pagi chenle ngga ngeliat kehadiran cewe bawel itu. mau nanya, gengsi.

setelah jam pelajaran sekolah selesai, dengan cepat chenle nyuruh supirnya buat ke rumah yiren sambil ngurusin perusahaan papa nya lewat iPad ditangannya.

"gan, buah untuk orang sakit apa?" tanya chenle disela kesibukannya mengotak-atik iPadnya.

regan, asisten pribadi keluarga lesmana yang baru pulang dari urusannya diluar negeri itu menjawab dengan senyuman manisnya.

"tergantung sakitnya tuan,"

"demam,"

"buah pepaya, pisang, apel, semangka—" regan yang duduk disamping supir, melihat ke chenle melalui spion.

"—apa perlu saya belikan buahnya untuk nona yiren?"

chenle mengangguk tanpa mengalihkan perhatiannya.

"apa ada yang lain, tuan?"

chenle berpikir sejenak, sebelum balas melihat ke asisten pribadinya yang sudah mengabdi pada keluarga lesmana bahkan sejak chenle belum dilahirkan.

"kalo ngunjungin orang sakit, bawa apa lagi si?"

"saya rasa buah saja sudah cukup. atau mungkin tuan ingin memberikan bunga?"

chenle mendelik, "ntar dikiranya gue bela sungkawa."

regan terkekeh, namun tetap terlihat sangat berkharisma. "maksud saya 'kan, karna nona yiren teman spesial tuan muda."

"biasa aja,"

"tuan muda tetap sama, gengsinya tinggi."

"GAK YA!"

"kalo tidak, mana mungkin tuan muda repot sekali membelikan buah kualitas terbaik seperti ini."

chenle hanya mendengus, memilih untuk mengalah.





hujan cukup deras saat chenle sudah tiba dikediaman yiren. sepertinya memang sudah mulai musim penghujan.

dengan sigap, regan memayungi chenle yang hendak turun dari mobil. "tunggu dimobil aja," ucap chenle yang diangguki asistennya itu.

"loh, nak chenle." seru biyung yang membukakan pintu rumah. "ayo masuk, diluar dingin."

chenle disuguhi teh hangat, dan beberapa kue kering yang chenle belum pernah lihat sebelumnya. mungkin makanan tradisional jawa lagi?

chenle hampir lupa, "oh iya biyung, denger dari temen yiren katanya sakit. jadi chenle jenguk, sama bawa buah-buahan. katanya ini bagus buat bantu menurunkan sakit demam,"

biyung menerima bingkisan buah tersebut, "ya ampun repot-repot sekali. terima kasih ya nak chenle,"

chenle tersenyum menanggapi, "yirennya keadaannya gimana biyung? udah baikan? apa ngga dibawa ke rumah sakit aja?"

"khawatir banget ya kamu sama yiren?" kekeh biyung. chenle dibuat canggung olehnya.

lalu hening sesaat. chenle tersenyum kikuk saat biyung terus menatapnya dengan senyuman.

"oh, astaga!" seru biyung menepuk keningnya, ia tertawa. "biyung lupa, yiren ada di kamarnya kalo kamu mau jenguk."

chenle ikut tertawa, akhirnya peka juga calon mertuanya ini.

hm, camer ya le ( ͡° ͜ʖ ͡°)

chenle jalan ke kamar yiren, udah dikasih tau kok yang mana kamarnya. yang pintunya kebuka.

pas chenle mau masuk, chenle ngeliat ada jyunhao didalem. alhasil, chenle ga jadi masuk— cowok kulit putih itu berdiri diambang pintu, ngeliatin.

jyunhao duduk dipinggiran ranjang yiren yang kepalanya dikompres itu. pemuda itu ngelus pelan rambut yiren yang sedikit lepek karna keringat.

"udah mendingan?"

yiren ngangguk lemes.

jyunhao senyum, "soal kemarin, makasih ya udah jawab."

"iya jyunhao, kenapa sih haha." kekeh yiren pelan.

jyunhao membuang mukanya, "malu ren,"

"kayaknya, kemarin aku cringe banget nembaknya." cicit jyunhao.

yiren tergelak, cewe cantik itu mengambil tangan jyunhao dan mengelusnya pelan.

"lucu kok! yiren sayang bangeeet sama jyunhao."

jyunhao senyum tipis, lantas ngecup pelan kening yiren. "cepet sembuh,"

chenle buru-buru pergi dari sana.

"loh, nak? udah ketemu yiren nya?" tanya biyung.

"maaf biyung, ga sempat. chenle lupa kalo hari ini ada urusan sama papa, chenle pulang duluan biyung."

biyung mengerjap bingung melihat chenle yang gelisah, "yaudah, hati-hati..."

regan terkejut saat chenle masuk ke dalam mobil dengan tubuhnya yang basah— kehujanan.

"tuan kenapa ga panggil saya dahulu? tuan jadi kehujanan gini."

"pulang sekarang." jawab chenle.

regan hanya mengangguk tak berniat bertanya-tanya lagi. ia melirik sekilas tuan mudanya melalui spion.

chenle menangis ternyata.

air hujan tidak akan bisa menutupi tetesan air mata chenle. lelaki manis itu, menatap keluar jendela— menerawang jauh.

jadi, jyunhao dan yiren sekarang sudah berpacaran?

chenle pikir, ia tak lagi bisa merasakan sakit dihatinya. ia pikir, ia sudah mati rasa. tapi apa ini?

jantungnya berdenyut nyeri saat melihat jyunhao dan yiren tadi. seperti sesak, chenle tak suka melihat jyunhao mengecup kening yiren.

oh, bagus chendra lesmana.

kamu terlambat menyadari bahwa dirimu menyukai— tidak, menyayangi yiren setelah sahabat sejoli itu menjadi sepasang kekasih.














eunhyuk suju as regan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

eunhyuk suju as regan






║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║
©lechyya, 2020

[2] make you mine :: chenle ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang