Annchi;"Gw salah apa?".

179 20 3
                                    

Sekarang Shuyang menghubungi Hanyu berkali kali. Tetapi na'as Nomer Hanyu terakhir online kemarin malam.

Shuyang melihat Annchi menghampirinya. Shuyang melihat Annchi dengan tatapan tak suka. Tatapan itu membuat Annchi mengerutkan keningnya.

"Puas lo udah nyakitin Zeyu ge?!!Puas lo hah?!!Pergi lo dari sini gw muak!!." Sentak Shuyang dengan seiring tangisnya.

"Maksud lu apa Yang??gw gk ngerti!." Annchi? Tentu saja ia juga meneteskan air mata nya.

"Gitu aja nangis! Lemah banget sih!." Ujar Shuyang menekankan kata lemah. "Pergi lo?!!atau gw tusuk ginjal bekas itu!!." Sambung Shuyang dengan amarah yang menggebu-gebu.

"Lu kan nangis juga yang??." Author.

"Gw nangis tuh gara-gara gw gk rela abang termwah² gw tersakiti!?." Shuyang.

"Lah kok ngegas Shu?." Author.

"Cot! Lanjutin anjg gw mau marah²sma Annchi, atau lu yang gw marahin?." Shuyang

"Ehh jangan dong iya iya gw lanjutin." Author.

Back to story!.

"Oke gw pergi tapi gw mau tanya sebelum gw pergi." Annchi menatap Shuyang dengan wajah bertanya-tanya.

"Lu akan tau esok nanti." Shuyang pergi dari hadapan gadis itu ia tak ingin amarahnya semakin tinggi.

Shuyang menatap Zeyu dengan tatapan kasihan. Tatapan yang penuh kasih sayang. Shuyang teringat pada Hanyu. Ia kembali menemui Annchi yang sedang termenung dipojok kursi rumah sakit itu.

"Kemana abang lo?suasana kek gini gk ada, giliran abang lo butuh kita²ada, jemput abang lo atau gw benar²bunuh lo?!!."

Shuyang benar benar marah semarah marahnya. Shuyang tau Zeyu yang mendonorkan ginjalnya pada Annchi. Karena Zeyu pernah bercerita dan meminta saran kepada Shuyang.

Flasback on!.

Sekarang Zeyu dan Shuyang sedang di sebuah taman dibelakang sekolah. Zeyu menatap depan dengan kosong. Shuyang mengerutkan keningnya.

"Ge??, gege kenapa?," Tanya Shuyang.

"Yang??," Zeyu masih menatap kedepan dengan tatapan kosong.

"Iya ge??," Sahut Shuyang.

"Gimana kalo gw ngedonorin ginjal gw buat Annchi??."

Shuyang benar-benar kaget. Dia tak menyangka. Secinta inikah gegenya pada Annchi??.

"Sebucin itu ya lo ge??," Tanya Shuyang. Bisa dilihat dari raut muka nya bahwa ia sangat sedih.

"Karena Cinta sehidup semati lebih baik daripada pernah bercinta tetapi pergi."

Shuyang benar benar tak percaya. Ia tak rela gegenya pergi meninggalkan nya.

"Ge? Lu waras kan???," Tanya Shuyang yang membuat Zeyu menoleh padanya.

"I'm crazy about Annchi." Kata itu terdengar dari mulut Zeyu membuat Shuyang mendiam terpaku.

"Segitu sayangnya ya lo sma Annchi? Sampai lo berkorban gini demi dia ngelanjutin hidupnya?," Batin Shuyang.

"Ge, plis jangan tinggalin Shuyang," Ujar Shuyang. Zeyu mengelus rambut lelaki lucu itu.

"Bagaimanapun gw kabur dari kematian, gabakal bisa yang, kalo gw gk ngedonorin ginjal gw buat Annchi, percuma, 1bulan setengah gw juga bakal mati." Kata kata itu membuat Shuyang down parah. Zeyu? Ia hanya tersenyum.

Flasback off.

Shuyang mengelus rambut Zeyu. Dan berkata. "Seandainya Gege pergi, Shuyang gk bakalan ngemaafin Annchi!."

Tiba-tiba tangan Zeyu bergerak. Shuyang sontak kaget. Ada Hanyu yang berlari menuju kearahnya.

"Gimana Zeyu?udah sembuh kan?," Tanya Hanyu dengan raut gelisahnya.

Shuyang tak minat untuk menjawab pertanyaan nya Dipikirannya hanya ada "Zeyu" Gege tersayangnya.

"Dok dok tolongin dok," Ujar Shuyang menggoyang²kan badan Dokter itu.

Skeepp.

Dokter keluar dengan raut sedih. Shuyang yang melihat dokter itu datang menghampirinya.

"Gimana dok? Zeyu ge waras kan??," Tanya Shuyang pada dokter itu. Hanyu menjitak kepala Shuyang.

"Lu kira Zeyu gila apa," Sahut Hanyu.

"Lah enak," Ucap Shuyang ketus. Lalu meninggalkan Hanyu yang terpaku.

Baru ini Shuyang berani melawannya.

Dokter itu tak menjawab pertanyaan Shuyang. Dia pergi menuju ruang obat. Shuyang mengikuti dokter tersebut.

"Ini kasih sma gegemu," Dokter itu memberikan Shuyang dua obat.

Shuyang mengambilnya. Ia bertanya-tanya. Obat apa itu?.

Zeyu terbangun dari siumannya. Zeyu berteriak memanggil Shuyang. "Shuyang!!.".

Shuyang berlari menghampiri Zeyu. Ia melihat wajah zeyu yang pucat. Tangan yang dingin.

"Ada apa ge?." Tanya Shuyang melihat Zeyu yang sedang kebingungan. "Mana Mingrui??."

"Emang kenapa dengan mingrui ge??."

Tbc Votmen jangan lupa.  

Seorang Yu ZeyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang