Dua - Awal Aku dan Kamu

122 23 8
                                    

Ingatan Kelabu – Halaman 04

"Sering kali aku mengagumi daun yang berguguran
Tanpa tahu ada sebuah arti dari perpisahan

Sering kali aku mengabaikan angin yang berhembus
Tanpa tahu ada sebuah cerita yang meninggalkan bekas

Sering kali aku mengabaikan hujan yang jatuh
Tanpa tahu ada sebuah kisah yang mengandung kasih

Sering kali aku melewatkanmu
Begitu pula dirimu yang kehilangan aku

Kita sama-sama mencari rindu
Tanpa tahu akhir menunggu

Kita lagi-lagi menjadi candu
Begitu lah awal dirimu dan diriku

***

Desember, 2017

Kyungsoo memandang pantulan dirinya melalui cermin. Kyungsoo memutuskan untuk menerima apa yang terjadi kepada dirinya saat ini. Meskipun tahu bahwa yang dia alami ini bukan lah sebuah keadaan yang biasa.

Kyungsoo menganggap dirinya saat ini tengah bermimpi. Dan memiliki kesempatan untuk melewati pintu kemana saja milik doraemon meskipun Kyungsoo tahu ini sedikit gila tapi Kyungsoo berusaha untuk berdamai dengan keadaan yang saat ini dia alami.

Sesuai apa yang dia ingat. Kyungsoo menjalani harinya seperti biasa. Hari ini adalah acara peluncuran buku pertamanya, dia tidak ingin merusak kebahagiaannya. Kyungsoo bersikap seperti biasa karena dia telah melalui hal yang seperti ini.

Acara berjalan selama dua jam. Satu jam pertama akan diisi oleh bincang-bincang ringan. Lalu setelahnya akan ada sesi tanda tangan.

Kyungsoo tersenyum riang, dia berusaha melupakan bahwa dirinya saat ini tengah mengulang kembali apa yang pernah Kyungsoo lakukan.

Dari tempatnya duduk, Kyungsoo melihat para penikmat karyanya sudah berbaris rapi dan panjang.

"Baiklah, mari lakukan hal menyenangkan seperti ini lagi." Batin Kyungsoo.

"Hai senang bertemu denganmu lagi." Sapa Kyungsoo saat melihat wajah yang tidak asing ini.

"Kyungsoo nim masih mengingatku?"

Kyungsoo menganggukkan kepalanya dengan antusias. "Namamu Nana."

Kyungsoo mengambil buku yang Nana berikan kepadanya. Tangannya dengan cekatan membubuhkan tanda tangan pada sampul.

"Senang bertemu denganmu lagi, Nana."

"Aku juga. Semoga kita bertemu lagi Kyungsoo nim."

"Hehe... pasti."

Kyungsoo menyapa juga sedikit mengobrol dengan para pembaca. Kyungsoo sangat senang dapat melalukan hal seperti untuk kedua kalinya. Mengamati kembali orang-orang yang menyukai karyanya.

"Kenapa diberi judul Ingatan Kelabu?"

Kyungsoo menghentikan gerakan tangannya. Sambil tersenyum Kyungsoo menjawab, "Bukannya tadi sudah aku jawab?"

Anak laki-laki ini menggelengkan kepalanya. "Aku rasa jawaban yang Kyungsoo nim berikan bukanlah jawaban yang sebenarnya."

"Waaah, kamu bisa membaca pikiranku ya?"

"Mungkin juga."

"Namamu?"

"Hyunjin. Jung Hyunjin."

"Nah Hyunjin, aku akan menuliskan jawabanku pada bukumu. Jangan beritahu kepada siapapun."

Hyunjin menerima bukunya dan sekilas melihat jawaban Kyungsoo lalu tersenyum gembira. "Terima kasih Kyungsoo nim."

Gravity - Another DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang