Satu - Ditakdirkan Bertemu

186 25 4
                                    

Ingatan Kelabu – Halaman 03

"Samar-samar aku mengingatmu
Di perjalanan menuju dirimu
Aku takut tersesat dijalan buntu
Takut tidak dapat membantu

Samar-samar aku ingin tahu
Apakah kau menunggu
Mungkinkah kita bertemu
Lalu bagaimana kau akan menyambut kedatanganku?"

***

Januari, 2021

Kyungsoo teringat sebuah kalimat yang mengatakan bahwa jika kita berada diambang hidup dan mati, semua memori yang pernah kita lewati selama ini akan diputar kembali. Satu persatu seakan diputar acak seperti kaset yang rusak. Tempat yang kita sukai. Keluarga yang tercinta. Kenangan-kenangan yang sudah lama terlupakan. Juga seseorang yang paling kita rindukan.

Dan seperti itu lah yang kini Kyungsoo tengah alami saat ini. Tubuhnya terbentur kekanan lalu dihempaskan kekiri. Kepalanya tebentur sangat keras, perutnya pun terhimpit, pandangan kedua matanya kabur, tubuhnya pun sulit untuk digerakan, napasnya terasa berat hingga berakhir sesak, lalu bunyi klakson yang sangat kencang perlahan tidak terdengar.

"Tidak ada yang percaya dengan takdir ini sampai kamu sendiri yang melaluinya."

Dengan kesadaran yang perlahan hilang itu, Kyungsoo samar-samar mendengar suara laki-laki yang terdengar asing ditelinganya.

"Aku bahkan tidak tahu kenapa aku harus membantumu. Tapi lihat, aku kembali lagi disini, menemanimu."

"Jangan takut. Jika kamu takut, aku tidak akan bisa membantumu."


Desember, 2017

Kring... kring... kring...

Suara alarm membuat Kyungsoo terbangun. Tepat pukul lima pagi, diluar sana masih terlalu gelap untuk memulai aktivitas tapi Kyungsoo suka suasana sunyi dipagi hari.

Kyungsoo meminum segelas air putih lalu menyibak selimutnya. Sebelum beranjak dari tempat tidur Kyungsoo mengingat mimpi yang baru saja dia alami. Dengan gerakan cepat Kyungsoo berjalan menuju meja kerjanya dan mengambil buku catatannya.

"Tidak ada yang percaya dengan takdir ini sampai kamu sendiri yang melaluinya." Ucap Kyungsoo sambil menulis dibuku catatannya.

"Aku bahkan tidak tahu alasan kenapa aku harus membantumu. Tapi lihat, aku kembali lagi disini, menemanimu."

"Jangan takut. Jika kamu takut, aku tidak bisa membantumu."

Kemudian Kyungsoo diam sambil mengingat kembali mimpinya.

Tiba-tiba saja kepalanya terasa sakit seperti baru saja terbentur. Lalu perutnya juga merasakan nyeri. Sekujur tubuhnya juga terasa sakit. Kemudian napasnya tiba-tiba saja menjadi sesak.

"Kenapa?" Tanya Kyungsoo.

Hanya beberapa detik Kyungsoo merasakan itu semua dan mimpi yang baru saja dia alami menjadi terasa sangat nyata.

"Haaa... ha..." Kyungsoo mencoba mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannya.

Kyungsoo mencoba menenangkan dirinya sambil mengatur napasnya. 

Kedua mata Kyungsoo mengamati kamarnya. Tunggu. Ini adalah kamar Kyungsoo dirumah orang tuanya, buka kamar Kyungsoo di apartemennya. Kyungsoo menutup kedua matanya rapat, berharap ketika Kyungsoo membuka kedua matanya, semua yang dia lihat ini adalah halusinasi.

Tapi ketika kedua matanya terbuka, tidak ada yang berubah. Semuanya tetap sama.

Kyungsoo menyalakan laptopnya dan dia tidak percaya melihat tanggal yang tertera pada layar laptopnya.

Gravity - Another DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang