Enam - Membangun Rasa

88 24 2
                                    

Ingatan Kelabu - Halaman 08

"Hari ini langkahku tidak terasa sendiri
Ada sepasang kaki yang melengkapi

Hari ini langkahku tidak terasa sendiri
Ada sepasang tangan yang melingkupi

Hari ini langkahku tidak terasa sendiri
Ada sebuah perasaan yang aku nikmati"

***

Januari, 2018.

Akhir-akhir ini Kyungsoo sibuk sehingga tidak dapat bertemu dengan Jongin. Kyungsoo sibuk berkencan dengan Jaehwan. Kyungsoo sibuk dengan berbagai acara yang diselenggarakan penerbit. Juga Kyungsoo yang memilih untuk membuat dirinya sendiri sibuk agar tidak terlalu memikirkan Jongin dan jam pasirnya.

Hari ini Kyungsoo cukup lelah. Matanya mulai berkunang-kunang. Perutnya mulai mual. Ah pasti tekanan darahnya kembali rendah. Kyungsoo berhenti sejenak saat merasakannya. Memejamkan kedua matanya. Tangan kanannya terangkat untuk mengusap keringat di dahinya.

Saat tubuh Kyungsoo hendak limbung ke belakang. Ada sebuah tangan yang menangkap tubuhnya.

"Jongin." Ucap Kyungsoo yang disambut sebuah senyuman oleh Jongin.

Tangan Jongin yang kokoh dan terasa hangat ini menahan tubuh Kyungsoo dan membawa Kyungsoo untuk duduk disebuah bangku.

Jongin membukakan sebuah botol air putih. Tanpa berkata apapun Kyungsoo segera meminumnya.

Kyungsoo mengamati tangan Jongin yang sedang mencari sesuatu didalam tas belanjanya. Jongin mengeluarkan sebungkus permen jeli bergambar beruang dan membuka bungkusnya.

"Makan lah." Jongin memberikan dua buah permen jeli itu kepada Kyungsoo.

Kyungsoo mengambil dan langsung memakan permen jeli pemberian Jongin. Merasakan manis yang menyebar dimulutnya.

Kemudian Jongin duduk disamping Kyungsoo.

"Waah, sebuah kebetulan bisa bertemu denganmu." Ucap Kyungsoo.

"Sebuah kebetulan yang sangat tepat. Aku datang sebelum kamu pingsan dijalanan."

"Aku tidak pingsan." Bela Kyungsoo.

"Ah salah, akan aku koreksi. Hampir pingsan."

Kyungsoo mengerucutkan bibirnya saat perasaan kesal ini melandanya. Tadi saat Kyungsoo menyadari keberadaan Jongin, Kyungsoo merasa sangat lega, senang, dan bersyukur bisa melihat Jongin setelah sekian lama tidak bertemu. Tapi perasaan lega, senang dan bersyukurnya berubah menjadi kesal saat mendengar dan melihat sikap Jongin yang masih seperti ini.

"Aku tadi habis makan direstoran daging kesukaanmu. Lalu mampir ke mini market dan berjalan kearah sini untuk sampai ke pemberhentian bus. Lalu aku melihatmu hampir pingsan."

"Aku tidak bertanya."

"Siapa tahu kamu penasaran."

Sebelum berdiri Kyungsoo sekali lagi meminum air putih yang Jongin berikan.

"Aku duluan." Pamit Kyungsoo.

"Kyungsoo, aku butuh bantuanmu."

Kyungsoo mengurungkan langkahnya dan berbalik menatap Jongin yang juga sedang menatap dirinya.

"Apa?"

Jongin mengeluarkan jam pasir itu dari saku jaketnya. "Pasirnya hampir semua berpindah ke sisi lainnya."

Kyungsoo mengambil jam pasir itu dari tangan Jongin. Kyungsoo mencoba mengocok dan membolak-balik kedua sisinya tapi tetap saja pasir itu tidak bergerak atau berpindah sesuai keinginannya.

Gravity - Another DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang