Empat - Sebuah Langkah

108 23 2
                                    

Ingatan Kelabu – Halaman 06

"Besok datang ketika hari ini hilang
Sebuah harapan baru kembali mengembang
Tanpa sadar menemani langkah
Satu persatu menjadi searah
Untuk dapat saling menggenggam
Dibutuhkan keberanian untuk tenggelam"

***

Desember, 2017

Jongin memandang pasir yang bergerak lambat, berpindah dari satu sisi kesisi yang lainnya. Meskipun sudah berkali-kali Jongin menggerakannya agar pasir itu berpindah kesisi lainnya tapi tetap saja pasir-pasir itu tidak berpindah dari tempatnya.

Jongin sekarang sudah berada di apartemen yang pernah kakak perempuan tertuanya tempati. Tapi sekarang apartemen ini kosong karena kakaknya sudah menikah. Dan di masa depan pun apartemen ini akan Jongin tempati karena berjarak lebih dekat dari rumah sakit.

Jongin mengambil sebuah buku catatan yang dia beli tadi. Dengan pena ditangannya, Jongin mulai menuliskan apa yang terjadi hari ini.

"Hari ini cuaca mendung juga terasa dingin saat aku melihat Kyungsoo untuk pertama kali. Ternyata di tahun 2017 Kyungsoo juga berambut panjang. Senyumnya menambah kesan ramah."

Ponselnya bordering. Ada sebuah pesan masuk dari Kyungsoo.

"Jongin, kamu tidak pergi kan?"

Jongin tersenyum. Pesan serupa seperti ini sudah kesepuluh kali Kyungsoo kirimkan. Lalu pikiran jailnya datang, Jongin sengaja tidak membalas pesan Kyungsoo dan Jongin ingin mengetahui bagaimana reaksi Kyungsoo.

Jongin tahu, ada beberapa hal yang berbeda dari sikapnya kepada Kyungsoo. Jongin menyadari itu. Tapi dia tidak bisa memberikan jawaban kepada dirinya sendiri. Dan Jongin membiarkan dirinya menikmati hal-hal berbeda ini.

Ponselnya berdering lagi. Namun bukan pesan dari Kyungsoo melainkan panggilan telepon dari Kyungsoo.

Jongin lagi-lagi tersenyum. "Iya."

"Kenapa tidak membalas pesanku?"

"Aku sedang sibuk."

"Sibuk apa?"

"Sibuk memandang langit dan sibuk menenangkan cacing-cacingku yang mulai berdemo."

"Kenapa tidak pergi keluar dan membeli makanan?"

"Aku terlalu malas untuk pergi keluar."

"Kenapa tidak memesan makanan?"

"Aku tidak ingin meninggalkan jejak disini. Biarkan cacing-cacing ini berdemo."

Kyungsoo tidak bersuara.

"Kyungsoo."

"Iya."

"Sekali lagi selamat tahun baru."

Lalu Jongin memutus sambungan telepon mereka secara sepihak.

Jongin terlalu malas untuk pergi keluar juga tidak ingin meninggalkan jejak disini. Bukan tidak ingin tapi Jongin tidak boleh meninggalkan jejaknya. Karena akan ada dua jejak dirinya ditahun ini jika Jongin tetap melakukannya mungkin akan ada harga yang kelak harus Jongin bayar.

Jongin melangkah menuju balkon. Kedua matanya memandang kebawah. Lingkungan apartemen ini cukup ramai dengan orang-orang yang saat ini berkumpul di taman.

Jongin tahu dia merasa kesepian. Perasaan kesepian yang selalu dia rasakan ketika harus kembali ke masa lalu. Di masa lalu ini dia tidak bisa hidup seperti semestinya karena dirinya yang berada di masa lalu juga hidup. Jadi Jongin tidak bisa melakukan apapun sesuka hatinya.

***

Kyungsoo merasa tidak tenang saat pesan terakhirnya tidak mendapat balasan dari Jongin. bahkan Kyungsoo merasa tidak tenang setelah pulang kerumah. Memikirkan dirinya yang terjebak di masa lalu, memikirkan bagaimana cara agar dirinya bisa kembali ke masa depan, juga memikirkan keberadaan Jongin yang sekarang tidak Kyungsoo ketahui keberadaannya.

Gravity - Another DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang