Sembilan - Uluran Tangan

125 19 7
                                    

Ingatan Kelabu - Halaman 09

Aku ragu saat dia berkata bahwa aku tidak sendiri lagi
Aku ragu saat melihat harapan perlahan terisi
Aku ragu saat menerima uluran tangannya
Lalu dia berkata

"Jika kamu jatuh masih ada satu tangan lagi untuk menangkapmu."

***

Maret, 2018

Kyungsoo berdiri diseberang jalan mengamati keramaian, merasakan hembusan angin, menanti waktu sambil berharap agar segera berlalu. Tapi harapan yang sia-sia bukan, seperti berharap untuk bisa menggenggam angin.

Kyungsoo hendak melangkah saat rambu jalan berganti warna hijau, kerumunan orang-orang juga saling berdesakan -berpacu dengan waktu. Tapi langkah Kyungsoo berhenti saat kedua matanya melihat wajah seseorang yang tengah dia tunggu kedatangannya.

Jongin.

Saat Jongin berjalan melewatinya jantung Kyungsoo mulai berdebar, perlahan-lahan semakin kencang. Kyungsoo membawa tubuhnya berputar agar bisa melihat tubuh Jongin yang perlahan semakin meninggalkannya.

Tunggu, apa Jongin tidak melihatnya? Ataukah Jongin pura-pura tidak mengenalinya?

Oh, pikiran Kyungsoo mulai dipenuhi prasangka yang membuatnya melupakan sebuah janji temu dan berjalan mengejar Jongin.

"Tunggu sampai nanti aku memberimu pelajaran." Ucap Kyungsoo.

"Apa katanya, saat dia kembali aku adalah orang pertama yang akan dia cari." Gerutu Kyungsoo.

Kyungsoo menajamkan kedua matanya saat dia kehilangan tubuh Jongin. Tidak, Kyungsoo tidak boleh kehilangan jejak Jongin.

Kyungsoo memutar tubuhnya saat sayup-sayup dia mendengar suara Jongin. "Ketemu."

Kyungsoo tidak memperdulikan keberadaan dua orang laki-laki yang tengah mengobrol dengan Jongin. Karena urusan Kyungsoo hanya dengan Jongin.

"Kim Jongin!" Kyungsoo sudah mencoba mengontrol suaranya agar tidak terlalu keras saat berteriak.

Ketiga laki-laki itu dengan serentak memandang Kyungsoo dengan tatapan bingung.

"Kim Jongin." Panggil Kyungsoo sekali lagi yang kini berada didepan Jongin.

"Nona, apakah kau pikir sopan berteriak kepada orang asing?" Tanya Jongin.

Apa orang asing?

Kyungsoo menghentakkan satu kakinya. "Sejak kapan kita menjadi orang asing? Jangan berakting Jongin."

"Kau kenal dia?" Tanya teman Jongin yang tubuhnya lebih tinggi dari Jongin.

"Tidak."

Kyungsoo menutup kedua matanya rapat-rapat karena merasa jengkel. Tanpa berpikir lagi Kyungsoo segera menarik lengan Jongin, membawanya menjauhi keramaian dan teman-temannya.

"Tunggu, kau ini siapa nona?"

"Aku sudah bilang jangan berakting."

"Aku sedang tidak berakting, aku benar-benar tidak mengenalmu."

Kyungsoo memebelalakan kedua matanya lebar-lebar saat dia mulai sadar bahwa Jongin yang berada dihadapanya ini bukan Jongin yang dia kenal.

Kyungsoo mulai panik.

"Kau pernah melihatku?"

Kyungsoo menganggukan kepalanya.

"Diriku darimana yang kau maksud?"

Tidak, Kyungsoo tidak boleh memberitahu Jongin yang ada dihadapannya saat ini. Kyungsoo segera berlari meninggalkan Jongin.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gravity - Another DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang