" ah sial.. hanya perasaanku saja mana mungkin orang mati bisa menakut nakuti orang hidup" jelas jelita kemudian dia mengambil foto yang jatuh dan melemparkannya keluar jendela..
" hahhha. Permainan ini akan semakin menarik, lihat saja kalian, aku akan menghancurkan kalian seperti aku menghancurkan orang tuamu" dia bicara dalam hatinya dan dia tertawa dengan keras...
Setelah jelita membereskan segala pakaiannya, dia pergi mandi. Tetapi saat dia mandi lampu kamarnya padam.
" mas hasan, jangan bercanda aku lagi keramas ini" dia mengira itu adalah hasan. Tetapi tidak ada jawaban dari luar. Dia akhirnya berjalan keluar mencari kontak lampu dia menyalakannya dan kembali ke dalam kamar mandi, didalam kamar mandi dia begitu ketakutan, ketika ada tulisan merah
" nyawa dibalas dengan nyawa, arwahku akan terus bersamamu" jelita keluar dari kamar mandi cepat. Berlari keluar dari kamar ,hanya pakai handuk yang sekaligus seperti pakaian dan dia teriak sehingga semua orang mendengarkannya ..
" kamu kenapa ? Teriak hasan"
" mas. Tolong aku ada yang mengancamku, kita harus pindah dari sini, disini aku diteror.. " jelas jelita..
" teror apaan, semua disini dari tadi tidak mungkin ada orang masuk , security aja masih berjaga" jelas hasan
" tidak mas, sepertinya pak baskoro masih hidup? Dia ada, dia yang mrngatur semuanya" jelas jelita mulai aneh..
" hahaha. Ayahku sudah lama tiada, sepertinya kamu ada salah terhadap ayahku ya, sehingga kamu digangguin" jelas anto tertawa..
"Coba to kita lihat kedalam ada apa disana" jelas miftah mengajak semua yang ada disana..
" didalam kamar mandi, dia menuliskan kalimat mengancamku" jelas jelita..
hasan masuk kedalam, dia melihat disana tidak ada apa apa..
" tidak ada apa apa disini, kamu harus lihat sendiri.." dia menarik jelita kedalam dan melihat hanya shower yang mengeluarkan air..
" tidak mas, tadi disini ada, tadi juga poto pak baskoro jatuh sendiri, tolong percaya samaku, kumohon"
" sepertinya kamu sudah mulai gila, aku harap kamu selama tinggal disini jangan seperti ini" jelas hasan
" aduh masz jangan gitu dong, kasihan jelita, dia sepertinya ketakutan" jelas anto mencoba menolong jelita..
" udah kamu pakai bajumu dulu, nanti aku suruh pembantu bawa makanan kesini.. ayo semuanya kita turun kebawah kita makan malam... " jelas anto dan tersenyum..
Diluar hasan agag heran dengan dikap anto..
" apa yang kamu rencanakan sayang?" Tanya hasan" aku? Aku hanya menikmati kebersamaan denganmu, tidak merencanakan apa apa" jelas anto
" hmm. Aku harap apapun yang kamu rencanakan tidak membahayakan dirimu sendiri, kalau butuh bantuan suami mu ini masih siap membantu" jelas hasan...
" apakah aku harus menceraikannya?" Tanya hasan kali ini
" tidak tidak sekarang, kamu sabar ya.. aku akan mengurusnya secepatnya.." jelas anto berbisik..
Setelah makan malam selesai, semua pamit, tinggal miftah, michael dengan hasan serta anto. Didalam kamar masih ada jelita sepertinya sedang menelpon seseorang...
"Gibran, ini aneh sepertinya aku mulai berhalusinasi disini.. aku mohon keluarkan aku dari tempat ini" jelas jelita
" ha? Kamu mau kehilangan hasan, atau kalau kamu keluar atau menyerah sekalipun aku akan melaporkanmu kepolisi sehingga kita berdua masuk penjara.."