Sebulan sudah aku dijakarta mengurus urusan kantor dan semua berjalan sangat baru bagiku. Semua kaget melihat kedatanganku diawal tetapi semua berjalan biasa aja seiring berjalan waktu. Aku tidak bisa melupakan hasan, setiap saat aku selalu melihat photonya didompetku..
Hari ini weekend. Aku meminta miftah yang mengurus perusahaan. Karena ini hari aku dan patricia dengan anak anak.. miftah saya suruh resign dari perusahaan nya dan memutuskan hubungan dengan michael. Setelah aku mendengar ceritanya aku tmenyarankannya untuk bekerja bersamaku juga..
Ditempat bermain anak anak...
" eh to.. aku jadi keingat waktu di prancis ya.. aku ingat waktu itu ada orang yang mengikuti muis sampai keprancis. Itu yang waktu itu si dawis..." jeals patricia.." oh iya.. aku juga ingat ternyata saat di pesawat ada beberapa teroror kepadaku, ada seperti orang yang mengikuti kita"
" sepertinya ini semua ada hubungannya dengan kecelakaanmu, tetapi Siapa ?"
" tunggu, kamu, orang tuaku, ayah mu, orangtua hasan, hasan, michael, miftah, dan jelita " anto makin mengingat lagi apa yang terjadi dan siapa yang ikut mereka daam pesawat..
" yah.. jelita, aku yakin dia ada dibalik semua ini, dia asisten michael, selalu ikut kemana michael ada.. " kali ini anto mulai yakin...
" sebaiknya kita selidiki baik baik, ini bukan perkara mudah, kita kehilangan orangtuamu, bahkan kamu seperti ini gara gara kecelakaan itu" jelas patricia
" tapi hasan sudah menikahi jelita, bagaimana pun itu akan membuat hasan sedih" walaupun anto menjauh dari hasan tetapi hasan tetap mengambil bagian dihatinya..
"Kamu gag tahu kenapa mereka bisa menikah?" Tanya patricia
" dia meninikah gara gara waktu itu dia membawa hasil laboratorium, dia mengaku hamil, awalnya hasan gag percaya. Tetapi foto foto dihotel membuat semua jelas. Hasan sih ngakunya waktu itu dia mabuk, dan yang datang membantu dia ya jelita karena posisi hasan saat jatuh terpuruk kehilanganmu, jelita yang mensupport dia. entah apa yang terjadi mereka berakhir diranjang" jelas patricia...
" apakah kamu masih mencintai hasan?"
" kalau aku bilang tidak maka itu bohong, tetapi kalau aku bilang iya, itu tidak berguna.. aku tahu dia sudah memiliki orang lain"
" apa kah kamu rela memberikan hasan kepada orang yang salah, oke mungkin itu anaknya hasan, tetapi apakah itu bisa menghapus segala kesalahan jelita kalau dia terbukti dalang dari semua kejadian ini?"
Pernyataan dan pertanyaan patricia membuat anto berpikir lagi.. benar sekali apakah aku mau memberikan hasan kepada yang salah? Mengapa aku harus merelakan hasan bagi dia? Sekarang pikiran itu berkecambuk dikepala anto.
Dia mengambil handphonenya kemudian menelpon seseorang
" bang apakah perusahaan saya ada kerja sama dengan perusahaan hasan?" Tanya anto ke edwin
" kenapa? Ada masalah?"
" tidak bang hanya mau tahu aja, "
" oh gitu, perusahaan mereka didanai oleh perusahaan ,ayah( pak baskoro) modal utama dan masih tiang perusahaan itu masih perusahaan ayah, dan kepalanya tetap perusahaan ayah, mereka berdiri sendiri dwngan konttak bagi hasil dengan perusahaan ayah..." jelas edwin.
" makasih bang atas infonya.. " hasan menutup teleponnya.
" hallo, miftah, bilang sama cicilia besok adakan pertemua langsung kepada mifto coperation" jelas anto
" ha? Perusahaan hasan? Jangan main main deh to, kamu harus bisa lupain dia.. "
" tidak kali ini aku harus melindungi dia ,sebagai mana dia terhadapku, kita salah mif, kuta lari dari masalah selama ini, saatnya kita hadapi semua.. dan memperjelas semuanya...aku harap kamu mendukungku"
