" aku tak mau tinggal dengan anto, aku yakin kamu akan berpaling kepadanya..."
" aku gag perduli tentang pendapatmu, mau kau di hotel selamanya aku tak akan peduli selagi kau punya uang, kalau kamu mau tetap bersamaku , aku ijinkan kamu ikut tinggal bersamaku"
" tapi kita bisa beli rumah baru!!!!" Teriak jelita..
" aku gag ada uang, perusahaan anto mengambil alih perusahaanku, karena modal yang mereka pinjamkan belum bisa dikembalikan, jadi aku tidak punya pilihan" jelas hasan
" pokoknya aku tidak mau" teriak jelita.. dia pergi meninggalkan kamar hotel mereka..
" udah kamu ikut saja, kita ikuti permainan anto, sekalian perusahaan mereka akan kita ambil alih dan menguras semua kekayaannya" jelas gibran didalam telepon
" tapi aku tidak bisa gibran... "
" apa kamu tidak mencintai hasan? Kalau kamu bisa mendapatkan hartanya maka dia akan tunduk kepadamu, semua akan kamu dapatkan, anak kita juga akan menjadi pewaris baskoro grup, bukan hanya itu dia akan mendapatkan bagiandari perusahaan ayahnya hasan yang dikelola edwin.. kamu akan jadi kaya, ingat itu"
"Hahah. Ia ya.. kamu benar gibran anak kita akan menjadi ahli waris, kita akan buktikan siapa yang akan menang. Kita sudah berhasil menyingkirkan ayahnya, dan ibunya maka kita pasti bisa menyingkar mereka..".
Telepon berhenti...
"Halo natasya? Kamu masih dibali?" Tanya gibran ke natsya...
" kenapa? Kamu mau menyuruhku untuk ikut dalam rencana busukmu lagi?" Tanya natasya
" hahaha. Apakah kamu melupakan dendam terhadap sepupumu ella? Ingat dia meninggal karena anto dan keluarganya... dan apakah kamu menyerah mendapatkan cinta michael?" Tanya gibran...
" hahaha.. kamu selalu beralasan kalau aku harus balas dendam terhadap kematian ella, tetapi yang ada aku hanya alatmu untuk menghancurkan michael karena dendammu terhadapnya, apakah kau masih mengharapkannya? Gibran gibran.. kau udah dia buang, dan satu lagi aku punya kartu asmu, aku bisa menyebarkan kalau denis bukan anak hasan.. tetapi anakmu" jelas natasya
" sialan kau, kalau aku masuk penjara maka aku akan menyeret mu"
" silahkan, kau punya bukti apa? , bukti aku tidur dengan michael? Hahahaha. Aku memang tidur dengannya karena aku menyukainya tetapi apakah itu bisa bukti keterlibatanku? Aku tidak ada hubungan dengan kematian orang tua hasan ingat itu, dan masalah dendamku kepada hasan dan anto?, aku sudah tahu cerita sebenarnya... sepupuku memang salah, dan mereka juga menyerahkan semua kejalur hukum,aku tidak akan mengikuti ide gilamu lagi dan satu hal, aku sudah melupakan michael karena aku sudah baikan dengan dion. Kamu berani macam macam denganku maka aku juga bisa menghancurkanmu dan jelita."
Gibran mematikan teleponnya..
" sial.. natasya tidak dipihakku lagi..." jelas gibran..
Jelita kembali kekamar hotel mereka. Dia melihat hasan sudah membereskan barang barang mereka. Dan kini menggendong denis dan memberikan susu bayi kepadanya...
"Hahha. Kau sangat menyanyanginya kan, aku akan menjadikan sayangmu kepada anakku untuk mengontrolmu hasan.. aku akan memenangkan game ini" jelas jelita dalam hatinya..
"Ehmm.. jelita pura pura batuk agar hasan menyadari kehadirannya..
" ok mas.. aku rela.. aku rela tinggal dengab anto , tapi jangan harap aku akan akrab dengan dia" jelas jelita
" masih enak kau dikasih tempat tinggal dengan dia, kalau kau tidak mau maka silahkan tidur dikolom jembatan" kesal hasan...
Mereka pun check out dari hotel tersebut. Mereka memesan taksi pergi kerumah anto.. disana ada anto, miftah dan michael juga ada dalam rumah tersebut. Sekarang semua tinggal satu rumah. Nampak juga patricia menyambut kehadiran mereka dan sheril adik anto..
" aduh mas. Semua sudah menunggumu, " anto berjalan maju kehasan dan dia memeluk hasan seakan dia menyuekin kehadiran jelita.
" hallo anto, saya ini masih istri sah hasan, tolong jaga sikap" jelas jelita yang tak sadar dia ada dirumah siapa..
" hahaha.. ia ia maaf, habis nya aku rindu juga sama suamiku, aku harap kamu sebagai istri kedua dari suamiku kita bisa akur denganku" senyum anto dengan penuh makna...
Semua menyambut kedatangan hasan dengan ceria dan penuh tawa. Edwin tidak hadir karena ada rapat penting..
" ayahhhh. Radit rindu " teriak anak kecil imut. Sekilah matanya sangat mirip hasan...
" ayah juga rindu.. kamu sudah makan?" Tanya hasan
" hmm.. belum ayah suapin radit ya" jelas radit
" baiklah, sayang dimana makanan radit aku mau menyuapinya" tanya hasan kepada anto membuat jelita jengkel..
" oh didapur. Yaudah kamu kasih anak kita makan, aku akan mengantar istri keduamu ini kedalam kamarnya..."
" oh aku saja yang antar to, kamu kawani hasan aja kedapur kasihan dia kebingungan, udah lama kan gag romantisan" jelas patricia dan anto hanya senyum
" ayo nona jelita yang baik dan manis, saya antarkan,, apa perlu saya bawakan tas kopernya?" Tanya patricia seperti mengejek
" cih.. kita lihat siapa akan menang disini" jelas jelita. Tanpa sadar seakan memberikan kode kalau sedang ada pertempuran. Membuat patricia semakin yakin bahwa teror kepada muis anaknya, dia, anto, miftah ada hubungannya dengan dia..
" yasudah , pak parto bawain tas nyonya besar kita kekamar tamu yang dilantai 2 ya.. soalnya kamar yang lain diisi oleh michael dan doni....
"Yok. Mari nyonya.. " senyum patricia dan terlihat miftah tersenyum lebar akan sahabatnya yang pandai bersandiwara...
"Siiahkan ini kamar anda, maaf ya , ini dulu kamar alm. Pak baskoro dan istrinya, jadi masih ada photo photonya, dan kamar sikecil ada disebelah. Kamar anak anak ada memang disebelah.. .." terang patricia..
Seketika jelita merasa merinding, seperti ada tiba tiba kipas diantara mereka membuat angin kencang." siapa yang menyalakan kipas" terang jelita
" kipas, ini rumah orang kaya, semua pake ac non" senyum patricia..
" maaf ya non, aku ada satu kabar lagi. Karena pak baskoro dan bu yati meninggal todak wajar jadi kadang ada suara suara disini seperti nuntut pembalasan kepada pembunuh, jadi aku harap kamu hati hati" jelas patricia dan meninggalkan jelita..
" hahaha. Meskipun mereka menaruh 1000 gambar pak baskoro saya tidak aka takut. " kekeh jelita dan tiba tiba salah satu poto pak baskoro terjatuh walaupun kacanya tak pecah membuat jelita terdiam... dia tak sadar ada beberapa pasang mata sedang tersenyum mengawasinya..."
APA SEBENARNYA RENCANA PATRICIA, ANTO DAN MIFTAH?
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
