Satu

5.9K 285 0
                                    

Selamat Membaca 😍
.
.

"Flight attendant, ten minute to land," ucap sang pilot kepada kru kabin.

Gerak pesawat semakin menurun hingga ketinggian di bawah 10.000 feet. Pilot dan kopilot fokus berkonsentrasi penuh. Kedua pemilik netra coklat itu menatap tajam ke arah sasarannya dengan tangan erat memegang kemudi.

"Cabin ready for landing," terdengar balasan dari kru kabin.

Sebuah angka terpampang di ujung landasan pacu bandara. Runway, tempat di mana pesawat mengambil ancang-ancang untuk take off atau landing. Getaran terasa, tanda pesawat sudah mendarat dengan selamat.

"Good landing, Captain Rayhan," puji kopilot Nico.

"Thanks, Capt," balas Rayhan sambil tersenyum.

Rayhan kini bernapas lega, bergerak melemaskan otot-otot yang tegang setelah beberapa menit harus berkonsentrasi penuh. Menjamin keselamatan dirinya dan seluruh penumpang pesawat yang dikemudikannya.

Kedatangannya lebih awal lima belas menit dari waktu yang dijadwalkan, sehingga kru yang terbang bersamanya memiliki waktu lebih untuk beristirahat sebelum melanjutkan flight berikutnya ke kota lain.

Masih di dalam kokpit, Rayhan membuka ponselnya. Menghilangkan mode pesawat di layar datar itu. Banyak pemberitahuan dan pesan yang diterima. Dahinya mengerut ketika membaca pesan dari sang adik, Diana.

Diana

- Selesai tugas, ada hal penting yang mau aku sampaikan tentang Rara. Aku tunggu di rumah, miss you kak. -

Rayhan turun dari pesawat dan langsung menaiki mobil jemputan khusus kru yang akan membawanya menuju tempat penginapan, untuk beristirahat sejenak sebelum melakukan tugas penerbangan selanjutnya. Di dalam mobil, dia segera membalas pesan Diana.

Rayhan

- Iya. Insya Allah kakak pulang besok, dini hari. Nanti sehabis nganter Rara ke sekolah, kita bicara.

Baik-baik di rumah! Miss you too. - 

Beberapa hari ini jadwal flight-nya begitu padat. Ini hari kelima Rayhan berada jauh dari putri dan adiknya. Rara, walaupun dia adalah seorang anak angkat, tetapi Rayhan begitu menyayanginya seperti anak sendiri. Satu yang saat ini Rayhan cemaskan, putrinya diduga menderita selective mutism. Mungkin hal ini jugalah yang akan dibicarakan Diana kepadanya.

* * *

Di tempat lain, seorang wanita baru saja turun dari kendaraan online. Dengan tergesa kaki jenjangnya melangkah masuk ke sebuah cafe. Matanya mulai menelusuri setiap sudut ruangan, mencari seseorang yang sudah menunggunya. Dia tersenyum, saat mendapati seseorang yang dicarinya.

"Assalamu'alaikum, maaf terlambat. Sendirian aja, nggak sama Ahya?" tanyanya setelah duduk dan menstabilkan deru napas yang memburu.

Hampir aja Milea lupa, sore ini ada janji dengan Hilya, teman sekaligus pasiennya. Hilya merupakan korban pelecehan seksual. Setelah kejadian itu, mimpi buruk menyapanya hampir setiap malam. 

Sebagai psikolog, Milea berusaha membantu melepaskannya dari mimpi-mimpi buruk itu. Dengan terapi dan juga bantuan dari keluarganya, alhamdulillah kini Hilya tidak lagi memimpikan kejadian buruk yang pernah menimpanya.

"Wa'alaikumsalam, iya, Mas Ahya masih sibuk di kantor. Biasa awal bulan, banyak laporan yang harus di cek. Pesen dulu aja! Aku laper, habis makan kita baru ngobrol," jawab Hilya sambil menikmati hidangannya yang terlebih dahulu datang.

"Ok," balas Milea singkat sambil melihat-lihat buku menu lalu memesan kepada pelayan.

"Gimana kandungannya, sehat?" Milea memulai pembicaraan mereka sambil menikmati dissert-nya berupa vegan chocolate custard pudding dengan toping buah strawberry di atasnya. Terlihat begitu nikmat dan lezat.

"Alhamdulillah, sehat. Kemarin baru kontrol ke dokter, tetapi kami sengaja enggak tanya jenis kelamin bayinya, biar surprise." Hilya menjawab pertanyaan Milea dengan mata berbinar, penuh antusias. Setiap calon ibu pasti akan merasakan itu saat membahas tentang janin yang sedang dikandungnya. Milea pun ikut tersenyum melihatnya.

"Bagus deh, tujuan periksa yang paling penting kan tahu kondisi ibu dan bayinya sehat. Oh iya, aku lihat di IG ada model gaun pengantin baru ya? Aku naksir banget sama gaun yang ini," tanya Milea sambil mendekatkan ponselnya. Menunjukkan gaun pernikahan impiannya, yang merupakan model terbaru dari butik milik Hilya.

Hilya memiliki butik yang sudah cukup terkenal di Jakarta dan sekitarnya. Selain pakaian dan tas hasil karyanya dan desainer khusus di butik tersebut, ada juga banyak brand fashion terkenal yang dijual di sana.

"Aku juga suka gaun itu. Aku sama Lisa mendesainnya lama loh. Terlihat simple tetapi elegan. Makanya buruan nikah, biar bisa pakai gaun itu sebelum diambil sama pasangan lain," goda Hilya kepada sahabatnya yang sampai sekarang masih betah menyandang status lamanya.

"Maunya sih gitu, tetapi yang mau diajak nikah masih main petak umpet. Sampai aku cape nyarinya."

"Lagian kalau pasang kriteria jangan ketinggian. Pangeran bumi ajalah, jangan pangeran langit. Susah loh nyarinya," saran Hilya kepada Milea.

"Eh tapi beneran, nggak mau dicariin nih? Stok temen mas Ahya banyak loh yang masih single dan mapan, kalau mau yang saleh juga bisa request," lanjut Hilya meledek Milea dan membuatnya mencebik kesal.

"Ogah ah! Aku masih bisa cari sendiri."

Akhirnya mereka lanjut mengobrol tentang berbagai hal lainnya sampai terdengar suara azan Magrib berkumandang. Selesai salat di mushola cafe, Hilya pulang ke rumahnya dijemput Ahya.

"Yakin enggak mau bareng?" tanya Hilya memastikan. 

"Enggak, terima kasih. Setelah dari sini aku mau mampir dulu ke toko buku. Ada buku yang mau aku cari," jelas Milea kepada Hilya. Toko buku yang dimaksud Milea adalah toko milik papanya, yang lokasinya tidak searah dengan rumah Hilya.

"Ya sudah, kalau gitu aku balik dulu. Assalamu'alaikum," salam Hilya sambil melambaikan tangan.

"Wa'alaikumsalam, hati-hati!" Milea ikut melambaikan tangan juga dan memperhatikan mobil Hilya hingga menghilang dari pandangannya.

Malam ini Milea akan berburu buku referensi tentang penanganan selective mutism. Dia mendapatkan pasien, seorang gadis kecil yang menderita kondisi itu. Selective mutism atau dikenal juga sebagai fobia bicara.


- TBC -

Terima kasih sudah membaca.
Bagaimana Bab satu??
Semoga suka 😄

Selective Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang