"Syukurlah cuaca nya bersahabat" ucap Xin sambil menatap langit
Suasana di taman kota malam ini cukup bersahabat. Walau sedikit dingin tapi tak ada tanda akan hujan. Diatas trotoar terlihat beberapa penjual makanan dan minuman yang berjualan setiap malam ditaman kota. Dibeberapa bangku terlihat pasangan yang sekedar duduk menikmati suasana taman.
Malam hari ini Xin melakukan joging setelah sibuk dengan aktivitas lainnya. Sebenarnya dia berpikir untuk melakukan lari pagi dijalanan dekat rumahnya tapi ternyata dia malah terlambat bangun.
Sejak tadi Xin sudah melakukan lari mengintari taman yang cukup besar itu. Sekitar belasan putaran dia sudah merasa cukup lelah, mungkin efek samping dari tubuhnya yang kurang bergerak.
"Lima putaran lagi baru berhenti dah" ucap Xin berbaring dikursi taman
Xin mulai lari lagi. Kali ini cukup terengah-engah karena staminanya yang sudah tidak penuh. Belum sempat sampai titik tengah taman Xin sudah merasa tak mampu. Akhirnya memutuskan untuk berhenti dan kembali duduk.
"Ah payah" ucap Xin terengah-engah
"Nggak bawa air lagi. Mana udah haus banget. Aargh... Xin kamu goblok" ucapnya lagi sambil mengetuk kepalanya
-
Xin mencoba berjalan kearah trotoar untuk membeli minuman agar menghilangkan hausnya. Dengan kaki yang terlihat pincang karena kelelah Xin akhirnya sampai kesalah satu gerobak penjual minuman diatas trotoar itu.
"Mas minumannya satu. Air biasa, yang dingin" ucap Xin mengambil air es
"Eh mba, kalau habis olahraga nggak baik minum yang dingin. Apalagi malam begini" ucap Mas penjual mengingatkan Xin
"Ah lupa. Hampir aku kena serangan jantung" ucap Xin melepaskan air es dan mengambil air biasa
Karena sudah kehausan sejak tadi, Xin buru-buru membuka tutup botol air minum miliknya. "Nih mas uangnya" ucap Xin menyodorkan uang
Beberapa teguk air yang Xin minum rasanya belum cukup untuk mengembalikan staminanya. Akhirnya dihabiskannya sebotol itu dalam hitungan menit.
"Ah segarnya" ucap Xin sambil meremas botol air minum
"Keknya bagus langsung pulang biar bisa istirahat lebih lama lah" ucap nya lagi sambil melihat kiri kanan mengingat lokasi motornya
-
Seperti tak asing dengan seseorang yang dia lihat, Xin mulai melangkah sedikit mendekat kearah orang itu. Dia bersama seorang perempuan tapi bukan Xue, "rambut Xue mana gitu" gumamnya
Mata Xin sedikit rabun sehingga kabur ketika melihat dari jarak lebih dari 3-5 meter. Jika terlalu mendekat bisa-bisa Xin akan mengganggu privasi orang lain atau malah ketahuan.
Akhirnya Xin memutuskan untuk duduk disalah satu kursi lalu menggunakan HP-nya untuk melihat. Xin membuka kamera dan pura-pura memainkan HP-nya sambil melihat gerak gerik orang tersebut.
"Ah sial. Firasat aku benar. Itu Keke. Ngapain dia sama cewek lain" ucap Xin masih memantau dari layar HP-nya
Keke terlihat bersama seorang perempuan yang belum pernah dilihat Xin. Sejujurnya Xin tidak ingin ikut campur jika ini bukan urusan hati sahabat nya itu. Terlebih lagi Keke terlihat begitu dekat dengan perempuan disampingnya itu bahkan sesekali menatap perempuan itu.
Xin yang sejak tadi memperhatikan sudah cukup emosi. Untung saja dia masih bisa menahannya karena ini berada ditempat umum walau tak terlalu banyak orang.
Sesekali Keke terlihat bercanda dengan perempuan itu, bahkan sampai menggenggam tangannya. Xin sudah sangat emosi, dia tak sanggup lagi, mungkin cukup sampai sini saja proses pengintaian nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/230047630-288-k648736.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
~ About You, Baobei ~
RandomNO SPOILER "Xue katakan padaku mengapa seseorang begitu sulit untuk mengungkapkan isi hatinya?" Tanya Xin "hhmmm artinya dia seorang pecundang" Jawab Xue seadanya "Bagaimana kalau ternyata perasaannya di tolak?" Ucap Xin penasaran "Aku bangga padan...