єpísσdє 16

2.3K 287 45
                                    

"Lepaskan aku". Jia berusaha meronta dengan tubuh lemahnya.

Tapi bak orang tuli, X terus menyeret tubuh lemah jia kearah bukit. Dengan rasa bengisnya X menyeret tubuh Jia seperti membawa benda yang tidak berharga. Tubuh Jia beberapa kali tergores dan bergesekan dengan ranting tajam maupun batu yang berada di jalan.

Jia sudah pasrah dengan apa yang akan X lakukan, mau berontak tubuhnya tidak bisa di ajak kompromi. Mau memaki lidahnya kelu dan tenggorokannya terasa kering.

Malam semakin dingin, suasana gelap seakan mencekam siapa saja yang berada di sana. Deburan ombak yang menabrak batu karang terdengar nyaring. Jia bisa melihat ia sudah berada di ujung bukit. Di ujung sana ia melihat semacam coretan berbentuk bulat dan di tengahnya ada bentuk bintang besar di sekitar bintang itu banyak tulisan kuno yang jia tidak ketahui.

Tubuh Jia di hempaskan secara kasar di tengah-tengah simbol besar itu. Tubuh Jia meringkuk sakit. Wajahnya penuh debu dan beberapa luka goresan yang sudah berubah warna menjadi memar.

"Apakah semuanya sudah selesai". Ucap X kepada salah satu bawahannya.

"Sudah yang mulia". Pengawal itu mengangguk dan mulai kembali ke dalam barisannya.

Mereka berjajar mengelilingi simbol yang terlukis di atas tanah. Jia yang berada di tengah-tengah mereka mulai ketakutan.

Otaknya sedang memproses berbagai kejadian yang akan di alaminya nanti. Jangan bilang mereka akan menjadikannya tumbal? Oh my god kenapa hidupnya harus semenderita ini.

Tubuh Jia di tarik paksa agar terduduk tegap.

Sinar bulan mulai berubah warna. Sepertinya beberapa detik ke depan akan terjadi gerhana merah darah.

Sinar bulan langsung menyoroti tempat itu. Simbol-simbol di sekeliling jia mulai mengeluarkan cahaya yang aneh. Tubuh jia terasa lemas dan membatu.

"Saatnya di mulai my Queen". X mulai menyayat jari jia agar darah jia menetes pada simbol bintang .

Simbol bintang mengeluarkan cahaya yang tidak bisa di definisikan. Cahaya itu indah tapi memiliki aura yang mencekam.

Setelah itu X mulai menusuk dada Jia dengan tangannya tepat di area jantung Jia berada. Tubuh Jia tersentak merasakan sakit yang bisa membuat siapa saja mati di detik pertama.

Jantungnya serasa di remas kencang. X mulai menggenggam jantung jia dan mencabutnya secara paksa. Tubuh jia seperti ikan yang kehabisan nafas.

Setelah jantung itu di ambil tubuh Jia ambruk di atas tanah. Matanya terpejam.

X mulai merapalkan beberapa mantra. Tubuh X bercahaya gelap matanya bersinar merah dengan pijar kuning. Tangannya mulai keluar asap hitam. Jantung Jia yang berada dalam genggaman X berubah menjadi kristal merah yang memiliki aura putih yang sangat indah. Lantas X mendekatkan Kristal itu di kening Jia.

Dengan ajaibnya kristal itu mulai menghilang di kening Jia. Tubuh Jia bergetar seperti orang yang sedang sekarat.

Saat X akan menancapkan taringnya di tengkuk Jia untuk langkah akhir ritual. Ledakan besar terjadi di tempat itu membuat atensi X teralihkan.

X memandang marah sosok yang sudah mengganggu kesenangannya.

Di sana, Jisung berdiri dengan sayap hitam yang keluar dari punggungnya. Matanya berwarna hitam penuh, aura membunuh keluar dari tubuhnya. Tangan kanannya memegang pedang iblis dan di tangan kirinya terdapat kepala anak buah X yang sudah terpisah dari tubuhnya.

X bisa melihat sebagian anak buahnya terbunuh dan yang lainnya sedang melawan pasukan jisung.

Prok...prok...prok...

Vampire Ring's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang