єpísσdє 9

2.4K 310 4
                                        

Just info. Covernya aku ganti ya :)

...
..
.

Hari semakin siang. Terik matahari sudah hampir berada di atas kepala. Jia sedang duduk melamun di taman yang berada di belakang sekolah.

Sekarang sedang waktu istirahat jadi taman sepi karena siswa yang lain sedang asik di kantin.

Saat Jia sedang asik melamun, tiba-tiba Renjun mendekat dan duduk di samping Jia.

"Hey, Minjia! " ucap Renjun sambil menepuk pundak Jia.

Jia lantas berjengkit kaget dan menoleh ke arah Renjun.

"Apa kau tahu? kalau aku mengkhawatirkan mu?". Ucap Renjun sambil memandang Jia.

"Selain kau, ada seseorang yang mengkhawatirkanku juga" gumam Jia pelan.

"Huh? Kau barusan bilang apa?"

"Tidak apa-apa." ucap Jia sambil menampilkan senyum, agar Renjun tidak curiga kepadanya.

"Kau bahkan meninggalkan Hp mu. Dimana kau semalam? Kau tiba-tiba menghilang membuatku khawatir saja". Renjun sangat cemas karena saat malam itu Jia tiba-tiba menghilang dan meninggalkan ponselnya tergeletak di jalan. Ia sangat khawatir

"HP-ku?".

"Iya." ucap Renjun sambil mengembalikan ponsel ke tangan Jia. Jia hanya melamun dan melihat kearah ponselnya, setelah berpikir sejenak, Jia lantas berlari pergi meninggalkan Renjun.

Renjun yang melihat tingkah Jia lantas berteriak. "Hei! Kau mau kemana lagi?"

***

Di sini lah Jia berada. ia tengah berada di sebuah toko perhiasan yang menjual berbagai macam cincin.

Usahanya tidak lah sia-sia. Saat Jia mencari di internet dan berbagai situs. Akhirnya jia menemukan toko ini.  Disini sangat megah dan mewah meskipun toko ini memiliki kesan sedikit antik. 

Banyak berbagai perhiasan yang di pajang. Banyak pula batu permata yang berbagai warna dan bentuk. Jia yakin kalau pemilik toko ini sangat kaya.

Cukup Jia kamu harus fokus nyari cincin vampir bukan malah terpukau sama toko ini. Lantas jia menepuk kepalanya.

"Jika aku bisa menemukan cincin itu, maka semua akan selesai." gumam Jia sambil melihat lihat.

Jia lantas mendekati stan yang berisi berbagai cincin dengan batu menawan.

Jia mencoba mencari cincin yang mirip dengan poto yang ada di ponselnya. 

Tiba-tiba tatapan Jia menemukan cincin yang mirip dengan poto di ponselnya.

"Yang inikah? ... Ini terlihat sama persis ."

"Kyaaa Benar! . Aku menemukannya." ucap Jia tertawa riang

Lantas Jia mengambil cincin itu ia pun berjalan ke kasir untuk membayar.

Jia berjalan riang karena senang,sesekali ia melihat ke arah cincin yang sedang ia pegang.

"Ah aku tidak percaya kalau aku menemukannya". Riang Jia

"Nah cincin. Sekarang aku akan membawamu kepada Jisung oppa. Jangan khawatir dia baik dan akan membawamu". Jia lantas memasukan cincin itu kedalam sakunya. Ia tidak sabar memberikan cincin itu kepada Jisung.

"Mari cincin kita pergi cari oppa ganteng. Call". ucap Jia tanpa sadar memanggil Jisung ganteng.

Tiba-tiba Jia berhenti. "Oppa ganteng?Ganteng? Kenapa aku malah memujinya aish. Dia hanya bermuka baik, tapi sifatnya sedingin es. Apa yang bagus dari dia? Dia hanya punya tubuh tinggi dan hidung mancung. Dan hal yang tinggi lainnya. Kenapa aku harus memujinya coba?" oceh Jia saat ia sadar kenapa ia malah memuji seorang Park Jisung? Vampir menyebalkan

Jia pun melanjutkan jalannya.

Tiba-tiba Jia merasa seperti ada yang membuntutinya. Seperti ada yang orang yang melihatnya.

Jia lantas berbalik kebelakang. Tapi Jia tidak melihat apapun. Saat Jia akan berbalik ke depan tiba tiba ia sudah berhadapan dengan Chenle.

"Siapa kau?". Tanya Jia sambil memundurkan langkahnya. Entah kenapa Jia merasa orang yang berada di depannya itu tidak baik. Dari tatapannya saja sudah membuat jia takut.

Dengan kekuatannya, Chenle menarik jia ke arahnya dan mencekiknya.

"Kita lihat, ternyata disini aku menemukan seekor kelinci kecil tanpa ada pemiliknya". Ucap Chenle sambil tersenyum sarkas.

Jia hanya meronta agar cekikan nya terlepas. "Siapa yang masuk dalam perjanjian dengan Jisung, apakah itu kau?". Tanya Chenle sambil mengeratkan cekikannya.

Uhuk. Jia terbatuk. Demi tuhan nafasnya memberat. Lehernya sakit dan orang gila di depannya ini sangat kejam. Mata Jia melotot karena pasokan oksigen yang mulai berkurang.

"Ji-sung? ... la-lu ahju-ssi ... Kau juga vam-pir?". Ucap Jia terbata karena lehernya di cekik.

Lantas Jia tersentak kaget saat melihat mata Chenle yang berwarna merah. Dapat dipastikan jika Chenle seorang vampir!.

"Tolong!! Siapa saja tolong aku ... ???". Ucap Jia parau, malahan suaranya terdengar mencicit . Jia merasa kesakitan sekali.

Kalung di leher Jia tiba-tiba mengeluarkan cahaya merah. Dan tidak sengaja Chenle melihat hal itu.

"Apa itu?". Tanya Chenle sambil melihat bandul kalung yang Jia kenakan. Chenle mengendurkan sedikit cekikannya. Meskipun semikian jia masih merasa kesakitan.

"Jangan-jangan ... ahjussi adalah Chenle". Ucap Jia saat ia mengingat ucapan Jeno dan Jaemin.

"Ouh..Sekarang kau sudah tahu namaku ... bagaimana dengan ini.Haruskah kita pergi ke suatu tempat dan mengatakan semua yang kau tahu?". Chenle berucap sarkas sambil menyentuh kalung jia

Tak berapa lama Jia pun pingsan karena kehabisan nafas. Chenle hanya tersenyum miring melihat Jia pingsan. Saat Chenle akan menghabisi Jia.

Tiba tiba sosok misterius itu muncul dan membisikkan sesuatu pada Chenle.

"Aku hanya ingin bersenang senang, tapi seseorang datang menggangguku. Ayo pergi.".

Chenle dan sosok misterius itu pun pergi meninggalkan bayangan hitam.

Beberapa detik kemudian, Jisung datang tapi ia terlambat karena jia sudah dibawa Chenle.

Jisung yang sedikit merasakan aura chenle dan jia lantas marah.

"Chenle!. Sekarang kau berani dengan manusia yang sudah membuat perjanjian denganku?". Jisung kali ini benar-benar marah dan matanya memancarkan cahaya merah.

TBC

Mian kalau banyak typo. Semoga suka.
Baca juga cerita baru aku judulnya Hipoterlove. Cek aja di lapak aku.

Vampire Ring's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang