Jisung sudah sampai di kediamannya. Ia membaringkan tubuh lemah jia di ranjang. Tidak lupa ia mengusap surai hitam jia dengan lembut. Ia bisa melihat beberapa anak rambut Jia berubah warna menjadi warna abu-abu dengan highlight biru.
Ia memandang wajah Jia sendu. Ia khawatir kalau nanti jia akan shok dan tidak menerima wujudnya yang baru.
Jia sudah bukan manusia lagi. Jia sudah tidak memiliki jantung. Tubuhnya menjadi putih pucat, kulitnya sedingin es dan di dahinya terdapat kristal merah.
Jisung memandang Jia lamat, ia berdoa semoga jia selalu baik-baik saja. Setelahnya Jisung pergi meninggalkan Jia. Ia perlu bertemu dengan Jeno, Jaemin dan Haechan.
Sesampainya di penjara bawah tanah, Jisung bisa melihat tubuh X yang sudah terikat oleh rantai berduri tajam.
Di sebelahnya terlihat Jeno yang asik memainkan belatinya. Sedangkan Jaemin sedang duduk asik dengan dunianya sendiri.
Kalau kalian bertanya sedang apa Haechan. Maka jawabannya Haechan sedang tidur di kursi yang sebelahnya terdapat beberapa potongan organ tubuh manusia yang terpotong dengan darah yang menggenang.
Anehnya Haechan tidak terusik sama sekali. Jisung yang melihatnya mendengus dengan tingkah abnormal Haechan.
"Lord". Jeno yang pertama kali menyadari kedatangan Jisung lantas memberi salam.
"Apakah dia mati?".
"Dia hanya pingsan karena racun dari kawat berduri".
"Bangunkan dia". Perintah tegas Jisung
Lantas Jeno tanpa babibu langsung menendang tubuh X yang menyebabkan suara gemerincing rantai terdengar nyaring.
Uhuk perlahan kesadaran X pulih. Meski ia tidak bisa melihat dengan jernih karena kepalanya yang terasa pening dengan tubuh yang tidak bisa di gerakan. Ia memandang jisung tanpa gentar.
"Selamat datang di kediamanku". Sapa Jisung dengan senyum miring.
Jisung berjalan mendekati X. Ia berjongkok di depan tubuh X. Ia memandang rendah X.
"Le..pas..s..kan...aku" suara X terdengan penuh sarat akan rasa sakit.
"Melepaskanmu?—".
Jisung memandang remeh X. "Jangan bermimpi, bedebah sialan sepertimu tidak akan hidup lama".
"Meskipun aku harus mati, aku tetap senang karena separuh rencanaku berjalan mulus". Ucap X lirih, ia memandang jisung menantang. Terlihat dari pancaran matanya ia menghina Jisung.
"Apa maksudmu!". Entah kenapa tapi perasaan jisung menjadi tidak enak.
"Dasar bodoh".
"Sialan! Bicara yang benar". Bentak Jisung. Sebisa mungkin jisung harus mengontrol emosinya. Jangan sampai ia kalah dan terpancing oleh omongan X.
"Hahaha... Calm bro, karena aku baik maka aku akan memberitahukan sedikit informasi kepadamu—". X memandang Jisung mencemooh. Jangan harap seorang X tidak memiliki rencana sampingan.
"Siapa nama gadis itu? Oh benar, Jia benarkan namanya. Gadis itu yang akan membantuku pada akhirnya. Dia akan memusnahkan kalian semua hahaha". X tertawa bahagia.
Jisung yang mendengar omongan X yang ambigu lantas mendengus kesal. Sialan apa maksud ucapannya itu?. Bajingan ini lama-lama bisa membuatnya ikutan gila.
"Ucapkan yang benar!".
"Kau mungkin menyelamatkannya dariku, tapi kau tidak akan bisa menyelamatkannya dari takdir barunya. Ia sekarang bukan lagi manusia biasa tapi Sepenuhnya seorang Vamdo." X memandang jisung profokatif.
![](https://img.wattpad.com/cover/204492087-288-k229909.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Ring's [END]
Fanfiction[ BIASAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] 🎖#1 blood [30092020] DON'T COPY MY STORY!!! _________________________________ Jisung yang merupakan Lord vampire sedang memiliki misi menemukan Rings vampire yang melegenda. Karena buku kuno menga...