Seketika aura ruangan menjadi mencekam, aura kedua tiran membuat siapa saja akan menggigil ketakutan.
Jisung menatap penuh dendam kearah Chenle dan di balas senyum miring Chenle. Mark terlihat siaga takutnya akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Entah kenapa firasatnya mengatakan akan ada sesuatu yang buruk.
"Apa? Kenapa kau marah? Hanya karna manusia". Chenle tersenyum culas kearah Jisung, ia berniat memancing kemarahan Jisung.
"Hanya?". Jisung tertawa sarkas
"Yang kau sebut hanya manusia! DIA MILIKKU SIALAN!". Pecah sudah kesabaran Jisung. Shitt dia bersumpah akan membumi hanguskan Chenle karna sudah mengganggu miliknya.
"Tahan emosimu Jisung-ya". Ucap Mark
"Kalau begitu mari kita bertarung". Ucap Chenle sambil merilekskan badannya, ia memandang Jisung menantang.
Jisung hanya tersenyum dan menyerang Chenle. Pertempuran diantara mereka tidak bisa terelakan. Mereka saling menyerang dan terlihat tidak ada di antara mereka yang main-main.
Mark yang akan membantu Jisung menyerang Chenle di hadang oleh puluhan anak buah Chenle.
"Sial". Umpat Mark sambil melawan mereka
"Cih hanya segitu kekutanmu". Ucap Chenle saat ia menerima pukulan di perutnya.
"Kenapa takut?". Ucap Jisung dengan aura tiran
Chenle menyerang Jisung ia melancarkan beberapa sihir vampir ke arah Jisung. Jisung yang di serang hanya menangkis dan melawan balik.
Disisi lain Jeno Jaemin dan Haechan tengah melawan anak buah Chenle.
Tubuh mereka terlihat berantakan. Beberapa luka lebam dan sayatan mereka dapatkan. Anehnya penampilan mereka meskipun berantakan tapi kesan Prince vampire tidak luntur. Malah mereka terlihat keren.
Mark terus melawan, meskipun kekuatannya setara dengan Jisung malah lebih berpengalaman ia saat bertarung. Tapi tetap saja ia sedikit kualahan menghadang mereka karena saking banyaknya.
Uhukk... Chenle terlempar dan memuntahkan darahnya.
"Kalah heh". Ucap Jisung sambil menyeka darah di bibirnya.
"Aku ti-dak akan ka-lah dari-mu". Ucap Chenle sambil memegang daerah perutnya. Kekuatannya sudah mencapai akhir.
Ughhh... Suara leguhan menarik fokus Jisung
Jisung melihat Jia sedang memegang kepalanya. Lantas Jisung berlari kearahnya.
Ia menopang tubuh Jia dan menatap cemas kearahnya.
"Hei bangun". Ucap Jisung sambil menepuk pelan pipi Jia
Saat pokus Jisung terbelah. Chenle memanfaatkan situasi. Ia melempar bola api kearah Jisung.
"AWASSS".
Suara teriakan membuat jisung menoleh. Matanya membulat saat melihat tubuh seseorang ambruk.
"MARKK". Teriak Jisung saat melihat Mark menjadikan tubuhnya tameng.
Lantas Jisung berjalan kearah Mark. Ia melihat Mark memuntahkan darah hitam dan terbatuk.
"Kau tidak apa-apa". Ucap Jisung dan di sahut suara batuk oleh Mark.
Mata Jisung berubah merah darah. Kekuatan terdalamnya bangkit. Kekuatan yang hanya di miliki raja vampire keturunan ras murni.
Kekuatan yang bisa menghancurkan sebuah negara dalam satu detik."Sialan aku tidak akan memaafkan mu!". Ucap Jisung geram.
Ia melemparkan bola api hitam kearah Chenle seketika tubuh Chenle menjadi abu dan hilang di sapu angin.
"Ji-sung-ya". Ucap Mark tersendat
Jisung lantas menopang tubuh Mark. Ia menatap Mark khawatir. Jia juga menatap kearah mereka.
"Kau harus jadi pemimpin yang uhuk adil. Jang-an merasa uhuk bersalah. Sudah wak-tunya aku per-gi." ucap Mark lirih dengan nafas yang putus putus
Air mata Jisung menetes. Ia menatap Mark dalam. Ia sudah mengaggap Mark seperti seorang ayah.
"MARK HYUNG". seruan Jeno Jaemin dan Haechan. Mereka berlari kearah Jisung dan Mark
"Apa yang terjadi hyung?". Tanya Jeno linglung karena terkejut melihat keadaan Mark yang parah.
"kau baik-baik saja?". Tanya Jaemin cemas.
Haechan hanya memandang mereka dengan pandangan yang sulit diartikan.
Mark hanya memberikan senyum kearah mereka.
"Apa yang harus kita lakukan?". Ucap Jaemin saat melihat Mark kesakitan dan menutup matanya. Ia cemas kalau hyungnya tidak akan selamat. Meskipun ia tidak pernah benar-benar akur dengan mark tapi ia menyayanginya.
"Aku tau". Ucap Haechan tiba-tiba dan di sambut tatapan penasaran dari mereka
"Jika kita ingin Mark hyung selamat. Kalian harus mempercayakannya kepadaku". Ucap Haechan sambil menatap Mark lurus.
"Apa maksudmu?". Pertanyaan Jisung mewakili mereka yang penasaran.
"Aku sudah mengenal mark hyung lebih lama dari kalian. Hanya ada satu tempat yang bisa menyelamatkanya. Aku tidak bisa memberitahu kalian dimana tempat itu tapi aku berjanji akan membuatnya sembuh".
"Apa kami bisa percaya kepadamu?" tanya Jeno dan di jawab anggukan Haechan.
Padangan mereka belarih menatap Mark. Mark terlihat kesakitan mulutnya terus mengeluarkan darah hitam sambil terbatuk. Hatanya terpejam erat dengan kernyitan di dahinya tanda tubuhnya benar-benar sakit.
Jeno Jaemin dan Jisung saling pandang. Mereka pun menganggukkan kepala serentak. Akhirnya Jisung memberikan tubuh mark ke haechan. Haechan menyangga tubuh mark.
"Aku pergi". Ucap Haechan membawa Mark sebelum menghilang dari tempat itu. Keheningan terjadi angin berhembus mengantarkan kepergian Mark dan Haechan.
Jisung Jeno Jaemin dan Jia hanya melihat kepergian Haechan.
Jisung berdiri ia lantas berbalik arah. Ia melihat kearah Jia, mata jisung bertemu dengan iris mata Jia. Mereka hanya saling memandang dan tidak mengeluarkan suara apapun.
Jisung berjalan kearah Jia ia membopong ala bridal style tubuh Jia tanpa melepaskan tatapan mereka.
"Ayo pergi". Ucap Jisung kearah Jeno dan Jaemin.
☆ᴠᴀᴍᴘɪʀᴇ ʀɪɴɢ's☆
.TBC.
Lop purpel 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Ring's [END]
Fanfiction[ BIASAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] 🎖#1 blood [30092020] DON'T COPY MY STORY!!! _________________________________ Jisung yang merupakan Lord vampire sedang memiliki misi menemukan Rings vampire yang melegenda. Karena buku kuno menga...