#AkanRevisiUlang
"Apa kabar, Rae?"
Tiga kata keramat. Hanya tiga kata itu berhasil membuat Raena gugup, bahkan jantungnya berdetak 2x lipat. Bagaimana bisa? Padahal, dia yakin hatinya sudah milik Yoongi, namun entah kenapa dirinya merasa sedikit janggal. Dia tidak tahu apa itu.
"Rae? Raena?"panggil Sehun sambil melambaikan tangannya dihadapan Raena.
Raena tersadar dari lamunan nya, "I-iya? Maaf, gue gak fokus tadi."jawabnya.
Sehun tertawa dipaksakan, "Haha. Gapapa kok. Jadi, gimana kabar lo? Daritadi gue tanya, gak dijawab-jawabnya."
"Baik kok."
"Gimana hubungan lo sama Yoongi?"
Hening.
"A-ah maaf. Gue gak bermaksud beg--"
"Kami baik kok. Dia memperlakukan gue dengan sangat baik. Orangnya juga perhatian."
"Aa, begitu ya? Haha."
Hening kembali.
"Jadi, lo gimana? Baik-baik saja kan?"tanya Raena balik.
Sehun tersenyum tipis, "Gue baik kok, tapi tidak sebaik lo. Ya, gue ngerasa ada yang janggal gitu."jawabnya dengan jujur.
Raena membalas senyuman Sehun sambil berkata, "Hun, lo sudah berubah ya?"
"Gue sama sekali gak berubah. Lo yang berubah, Rae."
Okay. Feeling Raena sudah sedikit tidak enak, karena dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Topik kali ini mendadak menjadi serius dari yang tadi.
"Lo kenapa mutusin gue saat itu? Padahal lo tahu kalau gue sayang banget sama lo? Lo bahkan tidak percaya sama gue. Selama ini, lo sudah salah paham. Gue gak pernah melakukan hal seperti itu. Gue dijebak, Rae."kata Sehun dengan serius.
Raena terdiam. Dia tidak tahu apa yang harus dikatakan nya untuk membalas perkataan Sehun. Otaknya blank seketika.
"Rae? Kenapa diam? Lo gak percaya sama gue?"
"Hun, gue ... mau kembali kekamar dulu."
"Rae! Lo harus percaya sama gue. Gue bukan orang yang seperti itu. Gue benar-benar sayang sama lo."
"Hun! Gue sudah punya Yoongi. Tolong jangan katakan hal seperti itu lagi."
"Lo benar-benar suka sama dia?"
"Lo sayang sama dia?"
"Secepat itukah lo lupain gue, Rae?"
Raena sudah tidak tahan lagi. Dia memutuskan untuk langsung kabur dari keadaan itu. Dia benar-benar dibuat pusing dengan kelakuan nya Sehun, 'Gue percaya sama lo, Hun. Tapi hati gue masih tidak bisa memaafkan lo. Gue masih sakit, Hun.'
Sehun menatap langit-langit ruangan lalu memejamkan matanya dengan perlahan, 'Apa gue benar-benar gak punya kesempatan kedua untuk memperbaiki semua nya, Rae?'batinnya.
***
Brak
Raena menutup pintu kamarnya dengan cukup keras. Perasaannya saat ini berombang-ambing karena ulah Sehun. Dia tidak habis pikir, apa yang sebenarnya yang diinginkan oleh lelaki itu? Mengapa dia keras kepala sekali?!
Ari terkejut karena ulah Raena yang menutup pintu kamar dengan cukup keras. Dia melihat ekspresi wajah Raena yang tampak sedang marah itu berinisiatif untuk mendekatkan diri, "Rae, lo ada masalah lagi? Jangan bilang sama si Micha?"
Raena menoleh kearah Ari dengan malas, "Ari, gue benar-benar bingung sekarang. Itu semua gara-gara dia! Kenapa coba dia mengatakan hal itu?!"emosinya.
Ari mengangkat sebelah alisnya keatas dengan bingung, "Siapa sih? Yoongi? Jangan bikin gue mati penasaran deh, Rae."
"Lo gak akan percaya dengan apa yang gue bilang nanti."
"Memangnya ada apa sih?"
"Jadi gini, lo tahu kalau gue setim sama Sehun kan?"
Ari mengangguk cepat.
"Jadi tadi gue sama Sehun ketemuan buat bahas rencana mencari harta tersembunyi itu. Dan, lo tahu gak apa yang selama ini kita bahas sejak tadi?"
Ari menggeleng pelan, "Apa?"
"Dia ngakuin perasaan nya ke gue. Dia bilang, dia masih sayang sama gue setelah apa yang semua dia lakukan. Dia bilang, dia dijebak sama seseorang. Tapi, gue gak bisa percaya sama dia lagi. Apalagi gue sekarang sudah punya Yoongi."jelasnya dengan nada sedu.
"Menurut lo gimana, Ari?"
Sebenarnya, Ari sudah menduga kalau hal ini akan terjadi. Dia hanya terkejut karena memang benar-benar terjadi setelah mendengar cerita Raena. Walaupun dia sudah menduga kalau Sehun memang masih terlihat sayang sama Raena. Itu bisa dilihat dari cara dia menatap teman nya itu.
Ari bingung harus berkomentar seperti apa?
Apakah dia harus mendukung Raena agar menjauhi Sehun? Atau, minta Raena berikan Sehun kesempatan kedua untuk memperjelas semua nya? Dia memang teman nya Raena. Tapi, dia tetap harus berpikir realitis. Tidak harus setiap saat berpihak kepada temannya itu.
"Gue rasa, lo harus mendengar penjelasan dari Sehun untuk kedua kalinya. Memang perbuatan nya dulu cukup brengsek, tapi siapa tahu dia benaran dijebak? Apa salahnya mendengarnya dulu sebelum bertindak kan?"
***